Lagu sederhana yang penuh makna dari idola saya, TULUS
Tuan kesepian, tak punya temanHatinya rapuh tapi berlagak tangguhNona tak berkawan, tak pernah rasakan cintaSungguh pandai berkhayal, mimpi itu alamnya
Mereka berdua bertemu di satu sudut taman kotaBerkata tapi tak bicara, masing-masingnya menganalisa
(nona berkata)Tuan apa yang salah padamuMengapa wajahmu ada seribuTuan apa yang salah padamuSeakan dunia hanya kamu, kamu, kamu, kamu
(tuan berkata)Nona apa yang salah padamuApa enaknya tenggelam dalam khayalNona apa yang salah padamuKau tahu ku tak punya hatiKau masih saja menanti
(nona berkata)Tuan apa yang salah padamuMengapa wajahmu ada seribuTuan apa yang salah padamuSeakan dunia hanya kamu, kamu, kamu, kamu
(tuan berkata)Nona apa yang salah padamuApa enaknya tenggelam dalam khayalNona apa yang salah padamuKau tahu ku tak punya hatiKau masih saja menanti
Mereka terlarut dalam egoHati tertutup terdengar katakuBerkata tapi tak berkacaSemua orang hanya angin lalu
Nona jatuh cinta pada tuanTuan menunggu yang lainNona tak peduli walau tuanTak pernah peduli sekitarnya
Nona jatuh cinta pada tuanTuan menunggu yang lainNona tak peduli walau tuanTak pernah peduli sekitarnya
Monday, 24 August 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Monday, 24 August 2015
Tuan Nona Kesepian
Lagu sederhana yang penuh makna dari idola saya, TULUS
Tuan kesepian, tak punya temanHatinya rapuh tapi berlagak tangguhNona tak berkawan, tak pernah rasakan cintaSungguh pandai berkhayal, mimpi itu alamnya
Mereka berdua bertemu di satu sudut taman kotaBerkata tapi tak bicara, masing-masingnya menganalisa
(nona berkata)Tuan apa yang salah padamuMengapa wajahmu ada seribuTuan apa yang salah padamuSeakan dunia hanya kamu, kamu, kamu, kamu
(tuan berkata)Nona apa yang salah padamuApa enaknya tenggelam dalam khayalNona apa yang salah padamuKau tahu ku tak punya hatiKau masih saja menanti
(nona berkata)Tuan apa yang salah padamuMengapa wajahmu ada seribuTuan apa yang salah padamuSeakan dunia hanya kamu, kamu, kamu, kamu
(tuan berkata)Nona apa yang salah padamuApa enaknya tenggelam dalam khayalNona apa yang salah padamuKau tahu ku tak punya hatiKau masih saja menanti
Mereka terlarut dalam egoHati tertutup terdengar katakuBerkata tapi tak berkacaSemua orang hanya angin lalu
Nona jatuh cinta pada tuanTuan menunggu yang lainNona tak peduli walau tuanTak pernah peduli sekitarnya
Nona jatuh cinta pada tuanTuan menunggu yang lainNona tak peduli walau tuanTak pernah peduli sekitarnya
Tuan kesepian, tak punya temanHatinya rapuh tapi berlagak tangguhNona tak berkawan, tak pernah rasakan cintaSungguh pandai berkhayal, mimpi itu alamnya
Mereka berdua bertemu di satu sudut taman kotaBerkata tapi tak bicara, masing-masingnya menganalisa
(nona berkata)Tuan apa yang salah padamuMengapa wajahmu ada seribuTuan apa yang salah padamuSeakan dunia hanya kamu, kamu, kamu, kamu
(tuan berkata)Nona apa yang salah padamuApa enaknya tenggelam dalam khayalNona apa yang salah padamuKau tahu ku tak punya hatiKau masih saja menanti
(nona berkata)Tuan apa yang salah padamuMengapa wajahmu ada seribuTuan apa yang salah padamuSeakan dunia hanya kamu, kamu, kamu, kamu
(tuan berkata)Nona apa yang salah padamuApa enaknya tenggelam dalam khayalNona apa yang salah padamuKau tahu ku tak punya hatiKau masih saja menanti
Mereka terlarut dalam egoHati tertutup terdengar katakuBerkata tapi tak berkacaSemua orang hanya angin lalu
Nona jatuh cinta pada tuanTuan menunggu yang lainNona tak peduli walau tuanTak pernah peduli sekitarnya
Nona jatuh cinta pada tuanTuan menunggu yang lainNona tak peduli walau tuanTak pernah peduli sekitarnya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment