Saat ini, smartphone
tidak hanya menggandrungi orang dewasa saja. Anak-anak masa kini pun sudah
mengenal gadget dan dapat menggunakannya dengan mudah. Pemahaman mereka tentang
smartphone terkadang melebihi
pemahaman orang dewasa. Mereka dapat dengan mudah mempelajari penggunaan smartphone dan dapat langsung
menerapkannya dengan waktu yang tidak terlalu lama.
Penggunaan smartphone di kalangan anak-anak lebih
banyak digunakan untuk bermain game. Banyaknya game yang tersedia secara gratis
pada smartphone membuat kalangan
anak-anak dapat memainkan game tersebut dengan mudah. Sayangnya, permainan yang
terdapat pada smartphone tidak jarang
menyebabkan kecanduan yang mengakibatkan timbulnya efek negatif pada anak-anak.
Smartphone yang digunakan anak-anak masa
kini juga menyebabkan timbulnya ketidakpedulian anak-anak terhadap lingkungan
sekitarnya, atau dapat juga disebut apatis
yang membuat mereka kekurangan masa bergaul secara langsung dengan teman
sebayanya. Mengapa demikian? Karena menurut apa yang saya lihat, walaupun
mereka berkumpul bersama, smartphone
masing-masing tidak pernah terlepasa dari tangan mereka. Bisa saja mereka tetap
sibuk dengan pegangan masing-masing walaupun di hadapan mereka sedang ada
kawan-kawan lama. Sebenarnya hal tersebut tidak hanya berlaku pada kalangan
anak-anak saja, orang dewasa pun banyak yang seperti itu.
Berdasarkan
wawancara yang saya lakukan dengan keponakan saya yang masih duduk di bangku
sekolah dasar, banyak faktor-faktor yang membuat mereka merasa lebih asyik
dengan smartphone dibandingkan hal
lainnya.
- Anak tidak mengenal permainan tradisionalKeponakan
saya yang saat ini duduk di bangku sekolah dasar kelas 5, menyatakan bahwa dia
tidak terlalu mengenal permainan tradisional yang ada.Ketika saya bertanya..“Kamu bisa main karet?”Jawabnya “Nggak bisa..”“Kalau main bekel?”“Sedikit bisa..”
Dan dia mengakui bahwa dia hanya mengenal sedikit permainan tradisional. Di antaranya ialah bekel dan congklak. Hanya terbatas pada dua jenis permainan itu saja. Namun, yang masih saya bingungkan adalah.. Apakah tidak dikenalnya permainan tradisional itu merupakan dampak dari kehadiran teknologi canggih seperti smartphone¸ atau justru anak-anak tertarik pada smartphone karena tidak mengenal permainan tradisional? Saya belum menemukan jawabannya. - Handphone menarik bagi anakFaktor
kedua ialah adanya anggapan bahwa smartphone
tersebut lebih menarik dari hal lainnya. Pernyataan tersebut diungkapkan
langsung oleh Khanza, siswi kelas 5 SD. Alasan sederhana tersebut membuat anak
rela menghabiskan waktunya demi bermain smartphone.
Bagi mereka, smartphone menjadi
hiburan yang paling mudah didapat saat mereka dilanda kebosanan akan suatu hal.
- Bisa untuk bermain gamesSeperti yang saya ungkapkan, fitur utama yang digunakan oleh anak-anak dalam menggunakan smartphone ialah untuk bermain game. Games menarik banyak ditawarkan oleh pihak smartphone secara cuma-cuma sehingga dapat dimainkan secara bebas oleh semua kalangan terutama anak-anak. Permainan yang diberikan pun beragam macamnya, misalnya Line Let’s Get Rich (ini dari pihak Line), minecraft, dan juga yang sedang in di berbagai kalangan usia, yaitu clash of clans. Semua permainan itu telah menjadi rutinitas anak-anak yang dapat dilakukan setiap harinya. Waktu bermain pun terkadang menjadi tidak terkendali, anak-anak dapat bermain lebih dari 2 jam setiap harinya, maka dari itu diperlukan pengawasan oleh orangtua terhadap anak-anak mereka yang mulai kecanduan terhadap semua permainan itu.
- Lelah tapi senangWalaupun anak-anak merasa lelah bermain handphone dalam waktu yang lama, tapi ternyata hal itu dapat memberikan kesenangan bagi anak. Sangat bertolak belakang dengan saat mereka belajar, walaupun hanya sebentar, mereka akan merasa cepat bosan dan cepat lelah. Itu dapat dikarenakan mereka jauh lebih menikmati permainan di smartphone daripada pelajaran yang diberikan sekolah melalui tugas tugas atau pekerjaan rumah. Anak-anak mengakui bahwa bermain handphone itu dapat membuat lelah, tapi ada kesenangan tersendiri dari lelah yang dirasakannya.
- Bisa digunakan untuk browsingMemang
benar, dengan menggunakan smartphone,
mencari informasi menjadi jauh lebih mudah dan praktis. Hanya dengan membuka
aplikasi browser dan memasukkan kata
kunci, maka segala macam informasi yang berkaitan dengan kata kunci akan
muncul. Hal ini merupakan salah satu hal positif dari penggunaan smartphone yang turut dirasakan oleh
Khanza, siswi kelas 5 sekolah dasar.
- Bisa berkomunikasiAnak-anak tidak memungkiri kegunaan utama dari sebuah handphone yaitu untuk berkomunikasi. Dengan smartphone yang mereka punya, mereka dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain atau teman-teman mereka. Didukung dengan aplikasi obrolan seperti BBM, Whatsapp dan Line, tentunya turut memudahkan anak-anak dalam menjalin komunikasi dengan teman-teman bermainnya.
- Menimbulkan masalah pada mataMata
adalah indera utama yang digunakan saat menggunakan smartphone. Mata yang menatap smartphone
dalam jangka waktu yang lama tentu dapat menimbulkan hal-hal yang tidak baik.
Salah satunya adalah kerusakan pada mata. Saat ini, banyak terlihat anak-anak
yang duduk di bangku sekolah dasar sudah menggunakan kacamata dengan minus yang
tidak sedikit. Keponakan saya contohnya, ketika duduk di kelas 6 SD dia harus
menggunakan kacamata dengan minus sebesar 2,5 pada kedua matanya. Hal itu
disebabkan karena kebiasaannya menggunakan smartphone
tanpa mengenal waktu. Ternyata tidak hanya keponakan saya saja yang mengalami
hal tersebut, banyak anak-anak lain seusianya yang juga harus menggunakan
kacamata akibat kebiasaannya bermain smartphone.
- Boros pulsaKebanyakan
permainan yang dimainkan anak-anak saat ini ialah permainan dengan sistem online, permain dalam permainan tersebut
dapat terhubung langsung dengan pemain lainnya walaupun terpisah jarak. Jika
menggunakan sistem online, tentunya
menggunakan internet, yang berarti membutuhkan biaya untuk memainkannya. Dalam
hal ini biasanya terkait dengan sistem kuota. Semakin sering permainan online tersebut dimainkan, maka semakin
banyak juga kuota atau pulsa yang terkuras. Sehingga untuk memainkan permainan
tersebut, dibutuhkan biaya pulsa yang tidak sedikit.
- Konsentrasi terpecahJika
anak-anak sudah mengenal smartphone
dan permainan yang ada di dalamnya, timbul kemungkinan konsentrasi mereka akan
terpecah. Keinginan mereka untuk terus bermain smartphone dalam waktu yang lama dapat membuat mereka tidak
berkonsentrasi dalam melakukan aktivitas lainnya. Contohnya saja saat belajar, konsentrasi
mereka dapat terpecah karena timbul keinginan untuk segera memainkan permainan
pada smartphone yang membuat mereka
tidak optimal dalam belajar ataupun mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
- Banyak informasi yang tak sesuai untuk anak anakPenggunaan smartphone pada anak-anak juga dapat menyebabkan mereka menerima informasi yang tidak sesuai dengan usianya. Contohnya saja akun-akun line yang saat ini banyak berkeliaran dengan bebas. Tak jarang akun-akun line tersebut menyebarkan informasi yang tidak sesuai dengan anak-anak. Hal itu dikarenakan lemahnya pengaturan akun-akun liar yang dapat dengan mudah mengaktifkan dan memberikan informasi secara bebas tanpa adanya penyaringan informasi terlebih dahulu. Menurut saya, poin terakhir ini adalah poin yang paling berbahaya. Hal ini karena informasi yang diberikan tersebut dapat membawa anak-anak ke dalam hal yang tidak seharusnya dilakukan pada anak seusia mereka. Tidak jarang informasi dewasa dapat masuk ke dalam akun line mereka melalui broadcast message yang dikirimkan oleh akun line yang tidak terverifikasi. Sehingga anak-anak dapat dengan bebas mengetahui informasi dewasa yang sangat tidak pantas untuk diketahui oleh anak-anak seusia SD maupun SMP. Sungguh, dibutuhkan pengawasan lebih lagi dari pihak orangtua terhadap anak-anak mereka.
Demikian ulasan
saya terkait penggunaan smartphone
yang saat ini menggandrungi kalangan anak-anak di bawah umur. Hal terpenting
dari semua bahasan di atas adalah adanya perhatian khusus yang harus diberikan
oleh orangtua terhadap anak-anak mereka yang sudah mulai mengenal dan mengalami
kecanduan menggunakan smartphone.
Karena bagaimana pun juga, jika penggunaannya tidak sesuai, teknologi yang
canggih dapat menjadi ancaman bagi generasi penerus bangsa ini.
No comments:
Post a Comment