Saat ini, kue cubit menjadi salah satu cemilan yang lagi in. Padahal sebenarnya, kue cubit ini sudah ada dari jaman saya SD alias awal tahun 2000an. Kenapa saat ini kue cubit jadi terkenal lagi? Tentunya karena inovasi rasa yang semakin beragam. Ada kue cubit green tea, bubble gum, dan masih banyak lagi. Selain itu, kue cubit sekarang juga ditambahi oleh topping yang beragam, tidak hanya butiran cokelat mesis seperti jaman dulu. Kue cubit sekarang ada yang pakai topping keju, kitkat, kitkat greentea, marshmallow, dan yang lainnya. Enak? Sudah pasti.
Tidak hanya soal rasa dan pilihan topping saja, dari cara pembuatannya pun ada sedikit inovasi yang ditawarkan. Yaitu kue cubit setengah matang. Pernah dengar, kan?
Kue cubit setengah matang memang terkenal sekali di kalangan anak muda. Lelehannya yang cantik dan menggoda membuat mulut ingin menyantapnya. Eits, tapi tunggu dulu.. dari namanya saja sudah membuat kita harus berpikir ulang sebelum memakannya. Kue cubit setengah matang, setengah matang... apapun yang dimasak dengan tingkat kematangan yang tidak sempurna, pasti kurang aman untuk dimakan karena berarti masih ada bahan-bahan yang setengah mentah di dalam makanan tersebut. Tidak terkecuali untuk kue cubit setengah matang.
Dari logika saja sudah bisa dibayangkan bahwa ada komposisi-komposisi yang masih mentah di dalam kue cubit setengah matang itu, sehingga perlu pemikiran ulang sebelum mengonsumsinya. Fakta itu didukung oleh pernyataan dari Chef Setiyanto ( Referensi : CNN). Namun, chef Setiyanto mengatakan bahwa sebenarnya tidak berbahaya mengonsumsi kue cubit setengah matang jika langsung dikonsumsi setelah diangkat, yang berbahaya ialah jika sudah didiamkan, apalagi lebih dari 4 jam. Karena berdasarkan standar internasional, makanan dari suhu panas jika didiamkan dalam waktu lebih dari 4 jam sudah tidak baik untuk kesehatan, apalagi yang mengandung telur. Kondisi tersebut diperparah oleh adanya kandungan telur yang dimasak setengah matang dalam kue cubit setengah matang.
Telur ayam mengandung bakteri salmonella yang jika tidak dimasak secara tepat, dapat menyebabkan penyakit antara lain diare dan muntah-muntah.Selain itu, kandungan karbohidrat dalam tepung pada kue cubit juga akn cepat basi karena memiliki sifat yang cepat rusak.Hal ini disebabkan karena proses memasaknya yang setengah matang.
Namun, Chef Setiyanto mengatakan bahwa efek kue cubit setengah matang tersebut berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari ketahanan daya tubuh masing-masing. Ia juga mengatakan bahwa ada beberapa orang yang harus mewaspadai dan diharapkan menghindari mengonsumsi kue cubit setengah matang. Diantaranya adalah anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
Referensi :
http://www.cnnindonesia.com/
http://www.dailymoslem.com/
kintakun-collection.co.id
http://www.dailymoslem.com/
kintakun-collection.co.id
No comments:
Post a Comment