SpongeBob SquarePants

Saturday, 6 October 2012

Semuanya..... Sia-sia

"Ada saatnya dimana kamu mengasihani dirimu sendiri, di saat apa yang kamu perjuangkan, sia sia....."

Sepertinya pepatah di atas memang benar adanya. Terbukti dari beberapa kisah yang akan aku tuliskan di bawah ini. Sepenggal kisah yang membuktikan bahwa beberapa hal yang di perjuangkan bisa saja hanya menjadi sia-sia. 

Kisah 1:
Menjalin kasih di atas sebuah perbedaan memang tidak mudah, sangat tidak mudah. Tapi, bukan berarti tidak bisa dilalui. Banyak yang mampu melewatinya sampai batas akhir dan berakhir dengan indah serta kebahagiaan. Namun, takdir setiap insan memang berbeda. Seperti apa yang dialami oleh "mereka" berdua. Bertahun-tahun dilalui bersama. Sedih, senang, tangis, tawa, terluka, bahagia, mereka tetap bersama. Walau mereka sadar, mereka berdiri di atas sebuah perbedaan dan ketidakpastian. Mereka tidak peduli, mereka tetap menjalani hari-hari mereka dengan cinta. Berjuang bersama. Mencoba melawan dunia, mencari kemenangan bersama. Membangun mimpi indah bersama dengan harapan semua akan terwujud atas seizin yang Maha Kuasa. Namun, apa boleh buat. Salah satu pihak terlihat mulai goyah. Mulai melemah lantas menyerah. Perjuangan yang mulai rapuh. Kenangan akan tahun-tahun yang pernah dilalui bersama terpaksa dihapuskan. Mimpi-mimpi besar nan indah terpaksa di lupakan. Berpisah. Sungguh, perjuangan yang sia-sia. 

Kisah 2:
Kehadiran seseorang di tengah tengah perjalanan sepasang kekasih memang berakibat fatal. Apalagi bila salah satu di antara sepasang kekasih ini mudah tergoda. Seperti kisah yang satu ini. 
Berawal dari perkenalan biasa antara tokoh A dan C. B yang tidak mengetahui apa-apa, sama sekali tidak merasa curiga. Tokoh A dan C berteman seperti biasa. Tidak ada yang spesial. Tidak ada yang menimbulkan kejanggalan ataupun kecurigaan. Namun seiring berjalannya waktu, ada sebuah masalah besar yang dialami oleh tokoh A dan B. Tokoh A merasa jenuh. Jenuh dengan keadaan yang ada dan jenuh akan kehadiran tokoh B. Tanpa disadari, tokoh A dan C menjalin komunikasi yang rutin. Komunikasi yang bisa dibilang mulai lebih dari sekadar teman biasa. Tokoh A pun kini mulai terlihat ceria dan melupakan masalah besarnya bersama tokoh B. Semua itu karena kehadiran tokoh C. Kehadirannya membuat tokoh A merasa semuanya menjadi lebih baik. Muncullah sebuah perasaan yang dinamakan 'cinta'. Mungkin bisa dibilang 'cinta terlarang', karena kondisi saat itu tokoh A masih memiliki hubungan dengan tokoh C. Segala pertimbangan pun dilakukan oleh tokoh A. Dia ingin memilih, antara tokoh B atau tokoh C. Dengan keyakinan penuh, dia memilih tokoh C dan memperjuangkan 'cinta terlarang'nya itu. Hari-hari berikutnya pun dilewati tokoh A bersama tokoh C. Tokoh A merasa dia memilih dengan tepat, mengambil keputusan yang tepat. Namun ternyata, suatu hari dia menyadari bahwa pilihannya salah besar. Tokoh C kini meninggalkannya. Meninggalkan tokoh A dan memilih orang lain. Tokoh A merasa benar-benar kecewa dan sedih. Dia memperjuangkan seseorang yang sesungguhnya tak pernah ingin diperjuangkan apalagi memperjuangkan dirinya. Sungguh, perjuangan yang teramat sia-sia.

Kisah 3:
Dihadapkan dengan dua pilihan itu memang sulit. Terlalu sulit untuk seseorang di dalam kisah ini. Seseorang yang harus memilih salah satu di antara dua yang ada. Memilih satu orang untuk diperjuangkan. Memilih antara A dan B. Keduanya memiliki peluang yang sama. Keduanya memberikan perhatian yang sama. Membuat dirinya semakin sulit untuk memilih. Namun, ada satu kelebihan yang dimiliki dari tokoh B. Kelebihan yang membuat seseorang ini merasa lebih tertarik pada tokoh B. Walaupun sesungguhnya ia memiliki perasaan yang sama terhadap keduanya. Dia merasa dia tetap harus memilih. Dengan keyakinan penuh, dia memilih tokoh B. Memperjuangkan tokoh B dan melupakan tokoh A. Tetapi, amat sangat terkejut dirinya ketika dia merasa tokoh B mulai mkenghindarinya. Mengurangi komunikasi di antara mereka. Terlebih mengejutkan lagi ketika seseorang ini mulai menyadari kedekatan tokoh B dengan sahabatnya sendiri. Dia merasa sedih dan memutuskan untuk mengalah. Dia mengalah demi sahabatnya, dan ia merasa perjuangannya sia-sia.

No comments:

Post a Comment

Saturday, 6 October 2012

Semuanya..... Sia-sia

"Ada saatnya dimana kamu mengasihani dirimu sendiri, di saat apa yang kamu perjuangkan, sia sia....."

Sepertinya pepatah di atas memang benar adanya. Terbukti dari beberapa kisah yang akan aku tuliskan di bawah ini. Sepenggal kisah yang membuktikan bahwa beberapa hal yang di perjuangkan bisa saja hanya menjadi sia-sia. 

Kisah 1:
Menjalin kasih di atas sebuah perbedaan memang tidak mudah, sangat tidak mudah. Tapi, bukan berarti tidak bisa dilalui. Banyak yang mampu melewatinya sampai batas akhir dan berakhir dengan indah serta kebahagiaan. Namun, takdir setiap insan memang berbeda. Seperti apa yang dialami oleh "mereka" berdua. Bertahun-tahun dilalui bersama. Sedih, senang, tangis, tawa, terluka, bahagia, mereka tetap bersama. Walau mereka sadar, mereka berdiri di atas sebuah perbedaan dan ketidakpastian. Mereka tidak peduli, mereka tetap menjalani hari-hari mereka dengan cinta. Berjuang bersama. Mencoba melawan dunia, mencari kemenangan bersama. Membangun mimpi indah bersama dengan harapan semua akan terwujud atas seizin yang Maha Kuasa. Namun, apa boleh buat. Salah satu pihak terlihat mulai goyah. Mulai melemah lantas menyerah. Perjuangan yang mulai rapuh. Kenangan akan tahun-tahun yang pernah dilalui bersama terpaksa dihapuskan. Mimpi-mimpi besar nan indah terpaksa di lupakan. Berpisah. Sungguh, perjuangan yang sia-sia. 

Kisah 2:
Kehadiran seseorang di tengah tengah perjalanan sepasang kekasih memang berakibat fatal. Apalagi bila salah satu di antara sepasang kekasih ini mudah tergoda. Seperti kisah yang satu ini. 
Berawal dari perkenalan biasa antara tokoh A dan C. B yang tidak mengetahui apa-apa, sama sekali tidak merasa curiga. Tokoh A dan C berteman seperti biasa. Tidak ada yang spesial. Tidak ada yang menimbulkan kejanggalan ataupun kecurigaan. Namun seiring berjalannya waktu, ada sebuah masalah besar yang dialami oleh tokoh A dan B. Tokoh A merasa jenuh. Jenuh dengan keadaan yang ada dan jenuh akan kehadiran tokoh B. Tanpa disadari, tokoh A dan C menjalin komunikasi yang rutin. Komunikasi yang bisa dibilang mulai lebih dari sekadar teman biasa. Tokoh A pun kini mulai terlihat ceria dan melupakan masalah besarnya bersama tokoh B. Semua itu karena kehadiran tokoh C. Kehadirannya membuat tokoh A merasa semuanya menjadi lebih baik. Muncullah sebuah perasaan yang dinamakan 'cinta'. Mungkin bisa dibilang 'cinta terlarang', karena kondisi saat itu tokoh A masih memiliki hubungan dengan tokoh C. Segala pertimbangan pun dilakukan oleh tokoh A. Dia ingin memilih, antara tokoh B atau tokoh C. Dengan keyakinan penuh, dia memilih tokoh C dan memperjuangkan 'cinta terlarang'nya itu. Hari-hari berikutnya pun dilewati tokoh A bersama tokoh C. Tokoh A merasa dia memilih dengan tepat, mengambil keputusan yang tepat. Namun ternyata, suatu hari dia menyadari bahwa pilihannya salah besar. Tokoh C kini meninggalkannya. Meninggalkan tokoh A dan memilih orang lain. Tokoh A merasa benar-benar kecewa dan sedih. Dia memperjuangkan seseorang yang sesungguhnya tak pernah ingin diperjuangkan apalagi memperjuangkan dirinya. Sungguh, perjuangan yang teramat sia-sia.

Kisah 3:
Dihadapkan dengan dua pilihan itu memang sulit. Terlalu sulit untuk seseorang di dalam kisah ini. Seseorang yang harus memilih salah satu di antara dua yang ada. Memilih satu orang untuk diperjuangkan. Memilih antara A dan B. Keduanya memiliki peluang yang sama. Keduanya memberikan perhatian yang sama. Membuat dirinya semakin sulit untuk memilih. Namun, ada satu kelebihan yang dimiliki dari tokoh B. Kelebihan yang membuat seseorang ini merasa lebih tertarik pada tokoh B. Walaupun sesungguhnya ia memiliki perasaan yang sama terhadap keduanya. Dia merasa dia tetap harus memilih. Dengan keyakinan penuh, dia memilih tokoh B. Memperjuangkan tokoh B dan melupakan tokoh A. Tetapi, amat sangat terkejut dirinya ketika dia merasa tokoh B mulai mkenghindarinya. Mengurangi komunikasi di antara mereka. Terlebih mengejutkan lagi ketika seseorang ini mulai menyadari kedekatan tokoh B dengan sahabatnya sendiri. Dia merasa sedih dan memutuskan untuk mengalah. Dia mengalah demi sahabatnya, dan ia merasa perjuangannya sia-sia.

No comments:

Post a Comment