SpongeBob SquarePants

Saturday, 10 December 2011

Mata Uang Berubah Pangan Lezat

Sebuah artikel dari sebuah majalah

Bangsa Eropa, khususnya Spanyol, yang pertama menjelajah benua Amerika memang semula tidak tertarik pada kakao. Mereka juga tidak menggemari minuman xocolatl (air pahit) yang pahit, dingin, dan pedas dari biji kakao bercampur cabai karya bangsa Maya dan Aztek. Bangsa Spanyol baru baru menganggap kakao berharga ketika mengetahui biji Theobroma cacao itu dipakai sebagai alat tukar oleh penduduk asli Amerika itu. Mereka bisa membeli seorang budak hanya dengan memberikan 100 biji kakao.
Semua itu berubah setelah Hernando Cortez, penguasa sebagian Meksiko pada awal abad XVI memodifikasi xocolatl (ia sebut chocolatl) dengan menambahkan gula, vanila, pala, cengkih, dan kayumanis. Hasilnya, minuman lezat yang disukai para bangsawan Spanyol.

Setengah jadi
Sejak penemuan Cortez itu hingga kini, cokelat telah menyebar ke seluruh penjuru dunia dalam beragam olahan dan kemasan. Di tanah air pun mulai bermunculan industri kecil yang memproduksi cokelat dengan citarasa maupun kemasan khas Nusantara. Salah satu di antaranya butong karya Meika Hasyim di Yogyakarta. Sesuai namanya, itu akronim dari buah dalam gentong. Meika mengemas cokelat berisi selai buah dalam gerabah mungil khas Yogyakarta.
"Gerabahnya saya pesan khusus tanpa pewarna agar terkesan alami dan aman untuk makanan," ujar Meika. Toh, ia tetap membungkus tiap butir cokelat alumunium foil debelum memasukkan ke dalam gerabah. Tujuannya untuk menjamin keamanan dan menghindari kontaminasi. Olahan cokelat lain khas Indonesia adalah cokelat monggo (juga dari Jogjakarta) kreasi Thierry Detournay asal Belgia, serta cokodot hasil olahan Kiki Gumelar dari Garut, Jawa Barat.
Kafe-kafe yang khusus menghidangkan minuman dan makanan dari cokelat pun makin ramai diserbu pengunjung. Sebut saja Death by Chocolate di Pondok Indah, Jakarta Selatan, dan L'atelier du Chocolate di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Namun, berbeda dengan bangsa Maya dan Aztek, para produsen olahan cokelat tidak menggunakan cokelat langsung dari bijinya. "Saya menggunakan cokelat setengah jadi," ujar Meika.
Harap mafhum, proses mengubah biji kakao menjadi makanan atau minuman lezat itu cukup panjang. "Untuk mengolah biji cokelat terfermentasi menjadi bubuk kakao atau cocoa powder saja butuh sekitar 2 hari," ujar Direktur Eksekutif PT Bumi Tangerang Meisindotama, Sindra Wijaya.Para penggemar cokelat memanfaatkan bubuk cokelat itu menjadi minuman hangat dengan menyeduhnya. Pilihan lain, mencampur bubuk kakao pada makanan dan minuman. Bandingkan dengan bangsa Maya dan Aztek yang hanya menggiling biji cokelat, lantas mencampurnya dengan bahan-bahan lain seperti biji jagung dan cabai, menyeduhnya dengan air panas, dan menyajikannya dingin.
Untuk membuat bubuk kakao menjadi cokelat batangan, bahkan masih perlu pengolahan lebih lanjut dengan menambahkan cacao liquor, lemak kakao, susu, gula, dan pengemulsi. Namun, karena lemak kakao relatif mahal, banyak produsen yang menggantinya dengan minyak sawit. Padahal, cocoa liquor dan lemak kakao berfungsi memberi aroma tajam khas cokelat dan sensasi meleleh di lidah saat masuk ke mulut.
"Cokelat produksi Eropa yang terkenal lezat rata-rata memiliki karakter deperti itu," ujar Sindra. Sebaliknya, jika menggunakan minyak sawit, aroma cokelat kurang tercium dan cokelat menjadi keras hingga harus dikunyah. Maka dari itu penggunaan minyak nabati disarankan tak lebih dari 5 %.
Sumber : Trubus 503 Oktober 2011/XLII

Friday, 9 December 2011

Mengapa Kita Perlu Menangis :")

Hai guys! Kali ini gue akan menyajikan sebuah artikel yang bertemakan 'MENANGIS'.. di tahun 2011 ini, kalian semua pasti tau kan yang namanya galau? Gue juga yakin kalian semua pasti pernah ngerasain kegalauan walau cuma sekali. Karena banyak anak muda zaman sekarang yang bilang "Gak galau berarti gak gaul". Setujukah kalian dengan pendapat itu? (coba dijawab dalam hati..) Sebenarnya, artikel yang ngebahas tentang nangis, air mata dan semacam ini udah nggak sulit buat ditemuin. Udah ada beberapa artikel lain yang ngebahas tentang hal ini. Gue nggak bermaksud buat meng-copy ide mereka, gue hanya mau menyajikannya lagi dengan bahasa gue sendiri dan tentunya ada banyak tambahan yang berupa pendapat pribadi gue. Oke.. mari kita mulai. Selamat membaca kawan-kawan ;)

Gue sengaja ngasih judul artikel ini "Mengapa Kita Perlu Menangis", karena menurut gue, masih ada orang-orang di luar sana (khususnya cewek) yang masih belum ngerti apa arti menangis sesungguhnya. Selain itu gue juga mau menginformasikan bahwa menangis itu nggak selamanya buruk, nggak selamanya kelihatan lemah. Menangis itu juga nggak selamanya malu-maluin, menangis itu sebenarnya indah, kalau aja kita ngerti apa arti mengangis sebenarnya.

Sebagai orang beriman, kita harus percaya bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT pasti ada manfaatnya. Sekecil apapun itu. Begitu juga dengan menangis, dan air mata. Ternyata keduanya memiliki arti penting dalam kehidupan kita.

Menangis itu adalah suatu kegiatan yang merupakan pelampiasan perasaan. Ketika kita merasa sedih, merasa terpukul, merasa kecewa, marah, kehilangan, kesepian, atau bahkan kebahagiaan, kita dapat menangis. Menangis yang dapat melegakan hati dan perasaan, menghilangkan beban pikiran maupun batin. Membuat segalanya seakan lebih baik, lebih tenang, dan lebih lega. Coba bayangkan jika kita tidak bisa menangis, apa yang akan kita lakukan supaya kita dapat merasa lega? Menangis itu jauh lebih baik daripada mencaci maki, berteriak, bicara kasar ataupun yang lain yang dapat membuat kita merasa lega. 

Dengan setetes air mata saja, beban kita dapat berkurang walau hanya sedikit. Ketika kita merasa sedih, merasa kesal atau kecewa, kita tidak seharusnya mencaci diri sendiri, berteriak, menjadi pemarah, sensitif dan penuh emosi. Kita cukup duduk diam, pejamkan kedua mata, tarik nafas panjang, pikirkan apa yang menjadi beban kita, dan dengan sendirinya tetes demi tetes air mata akan keluar mewakili setiap perasaan kita. Biarkan saja air mata itu terus mengalir, dengan begitu berarti beban kita juga akan terus keluar. Menangis itu tidak buruk, menangis itu baik, karena dengan menangis, berarti kita telah berusaha membuang beban yang ada. Daripada hanya sekedar dipendam dan berpura-pura tersenyum di luarnya. 

Selain itu, air mata sendiri memiliki manfaat yang mungkin kalian semua belum tahu.
Secara psikologis, menangis mampu membuat perasaan menjadi lebih baik, nyaman, dan tenang karena tangisan dapat membantu menyingkirkan kimiawi stres dalam tubuh. Berkaitan dengan ini, ada 4 manfaat menangis.
   1. Meningkatkan mood
       Menangis bisa menurunkan tingkat depresi seseorang. Dengan menangis, mood akan  terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena luapan perasaan atau emosi mengandung 24% protein albumin yang bermanfaat dalam mengatur kembali sistem metabolisme tubuh. Air mata tipe ini jelas lebih baik dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.
   2. Mengurangi stress
       Penelitian menyatakan bahwa air mata ternyata juga mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin.
   3. Melegakan perasaan
       Sepertinya, setiap orang merasakan hal ini setelah menangis. Setelah menangis, berbagai masalah dan cobaan yang mendera, kekesalan dan amarah yang menyesak,  serta goresan sakit hati biasanya berkurang dan muncullah perasaan lega. Perasaan lega yang dialami seseorang setelah menangis muncul karena sistem limbik, otak dan jantung menjadi lancar. Karena itu, keluarkanlah masalah di pikiran dengan menangis, jangan dipendam karena bisa menjadi tangisan yang meledak-ledak. Malu menagis sesak di dada, tertahan menjadi ganjalan perasaan yang sewaktu-waktu bisa memporakporandakan pertahanan jiwa, rasa bahkan raga.
   4. Menjadi penghalang agresivitas
       Orang yang sedang memuncak tingkat emosinya, meletup amarahnya biasanya akan berlaku dan bersikap lebih agresif bahkan bisa berdampak destruktif. Emosi yang diluapkan dengan menangis mampu menjadi penghalang agresivitas. Seperti yang diungkapkan Oren Hasson, seorang ilmuwan dari Univesitas Tel Aviv, Israel, bahwa dengan air mata, seseorang sebenarnya tengah menurunkan mekanisme pertahanan dirinya dan memberikan simbol dirinya tengah menyerah.

Dari segi medis, kegiatan mengundang dan mencurahkan air mata ini memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan, khususnya mata. Manfaat tersebut sebagaimana dikutif dari Beliefnet di antaranya :
  1. Membantu penglihatan. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.
  2. Membunuh bakteri. Air mata berfungsi sebagai antibakteri alami. Tanpa obat tetes mata, sebenarnya mata sudah mempunyai proteksi sendiri. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 % bakteri yang tertinggal hanya dalam 5 menit. Misalnya, bakteri yang terserap dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin, serta tempat-tempat yang mengandung bakteri.
  3. Mengeluarkan racun. William Frey, seorang ahli biokimia yang telah melakukan beberapa studi tentang air mata menyatakan bahwa air mata yang keluar saat menangis karena faktor emosional ternyata mengandung racun. Jadi, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa racun dari dalam tubuh terbawa dan dikeluarkan melalui mata.
  4. Membantu melawan penyakit. Selain menurunkan level stres, air mata juga membantu melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi. Bagaimanapun, perasaan tertekan dan tersakiti bisa membuat seseorang stres. Endapan stres yang terpendam dengan menahan tangisan inilah yang sering menimbulkan gejala tekanan darah tinggi dan penyakit lainnya yang dipicu oleh stres.
Nah.. sudah jelas kan kalau sebenarnya menangis dan air mata itu juga mempunyai manfaat secara psikologis maupun medis. Jadi memang tidak selamanya menangis itu buruk. Hanya saja, kita tetap harus memilah mana hal-hal yang memang perlu ditangisi atau tidak. Kalian boleh menangis ketika kalian benar-benar merasa terbebani, menangislah dan buanglah beban itu jauh-jauh. Lampiaskan perasaan kalian dengan menangis maka kalian akan lega. Tidak perlu takut untuk menangis, tidak perlu malu untuk menangis, karena itu memang sangat manusiawi. :)

Kenangan

Kuhirup udara segar yang ada
Kupejamkan kedua mata
Kudengarkan dentingan piano yang indah
Ku tarik nafas panjang

    Mencoba memberi ruang pada dadaku yang sesak
    Sekali lagi aku bernafas panjang
    Pejaman mataku semakin kuat
    Membawaku pergi ke dunia yang berbeda

Sebersit kenangan indah menari di bayanganku
Membuat dadaku semakin sesak
Entah apa yang kurasa
Kenangan itu begitu manis
    
    Terbayang lagi seakan nyata
    Kucoba menahan kenangan itu agar tidak lari
    Kumasuki lagi alam masa laluku
    Seakan itu terulang kembali

Kurasakan setiap keindahan yang menghanyutkanku
Aku tak mau berpisah dengan semua itu
Ku tarik nafas panjang
Kurasakan kehangatan di pelupuk mataku
    
    Tes.. tes.. tes..
    Tetes demi tetes air mata mengalir
    Menggambarkan kerinduanku akan semua kenangan itu
    Terasa nyata dan manis

Ku akhiri perjalananku ke alam masa laluku
Ku buka kedua mata
Hanya terdiam dan menyesali
Semua kenangan itu tak dapat kuraih lagi

Tak Selamanya Indah

Berawal dari tugas cerpen di sekolah,

   Di suatu pagi yang cerah, ada sebuah keluarga sedang bermain di halaman belakang rumah mereka. Rumah yang megah, halaman yang luas dan sebuah kolam renang membuat rumah itu bak istana dalam dongeng. Seorang laki-laki berbadan tinggi, tegap, kekar, berkulit gelap dan berkacamata sedang asik bermain air bersama seorang anak perempuannya di pinggir kolam renang. Sementara seorang wanita berwajah oriental duduk tidak jauh dari mereka sambil membaca sebuah majalah. Sekali-kali dia melihat ke arah suami dan anaknya yang sedang akrab bermain. Begitu indah pemandangan itu, menggambarkan sebuah kebahagiaan dalam keluarga yang tak ada tandingannya. Semua terasa sempurna, tidak ada yang kurang.
   “Kirana, bagaimana kalau kita berenang saja?”,tanya sang ayah pada anaknya. “Ayo Yah ayo..”,jawab Kirana semangat seraya menarik lengan baju sang ayah. Ayahnya hanya tertawa melihat tingkah Kirana yang begitu semangat. Mereka pun segera berganti baju dan tanpa menunggu lama, mereka pun menyeburkan diri ke dalam kolam renang. “Brr.. dingin ya, Yah..”, kata Kirana sambil terus menggenggam tangan sang ayah. Karena Kirana berenang di kolam yang dalam, maka sang Ayah harus terus menggenggam tangan Kirana agar dia tidak tenggelam. “Hati-hati ya Nak berenangnya..”,kata sang Ibu dari tempat duduknya. Keadaan itu terus berlangsung tanpa ada yang mengganggu mereka. Sampai matahari mulai naik dan meninggi, barulah mereka menyudahi kegiatan mereka itu. Mereka semua bergegas masuk ke dalam rumah dan melanjutkan aktivitas mereka.
   Kirana adalah seorang anak perempuan yang berumur 8 tahun. Badannya kecil, berkulit sawo matang, berambut keriting dan berwajah manis. Mirip sekali dengan sang Ayah. Kirana adalah anak semata wayang dari seorang pengusaha ternama di Ibukota, dan Ibunya adalah seorang ibu rumah tangga biasa. Kehidupan Kirana sangat tercukupi, semua kebutuhannya terpenuhi dengan baik. Dari urusan sekolah, hiburan dan yang lainnya. Karena dia adalah anak tunggal, kedua orangtuanya biasa memanjakannya. Apapun yang Kirana inginkan selalu dipenuhi oleh kedua orangtuanya, terutama sang Ayah. Ayahnya begitu menyayangi dia. Apapun keinginan Kirana segera diturutinya, bahkan terkadang tanpa Kirana meminta, sang Ayah sudah memberikannya terlebih dahulu. Semua itu membuat Kirana bahagia. Kasih sayang yang melimpah dan kebutuhan yang selalu terpenuhi membuat Kirana berpikir bahwa hidup itu indah. Selamanya indah.
   “Kirana, ayo makan siang dulu..”, ajak sang Ibu. Kirana menurutinya, dia duduk di samping Ayahnya. Mereka pun makan siang bersama. Tiba-tiba sang Ayah berkata, “Bu, besok aku akan berangkat ke Vietnam, tolong disiapkan ya baju-bajuku.”, “Ayah besok mau ke Vietnam?”, sambar Kirana. “Iya sayang, ada urusan bisnis yang harus diselesaikan. Kirana mau oleh-oleh apa?”, tanya sang Ayah seraya membelai rambut Kirana. “Aku mau mata uang Vietnam dong Yah, oh ya, aku juga mau perangko dari Vietnam, supaya koleksi perangko ku makin lengkap. Hehe..”, jawab Kirana sambil tersenyum lebar. “Baiklah.. nanti Ayah belikan ya..”, kata sang Ayah sambil tersenyum.
   Sang Ayah memang sering pergi ke luar negeri untuk mengurus bisnisnya sendiri. Dia tidak mau terlalu mengandalkan orang lain atau anak buahnya. Dia lebih suka mengurus bisnisnya sendiri, kecuali di saat dia memang benar-benar tidak bisa mengurusnya, barulah dia meminta tolong anak buahnya. Kalau sang Ayah sedang ke luar negeri, terkadang Kirana merasa kesepian. Wajar saja, Kirana memang sangat dekat dengan Ayahnya. Kemana-mana selalu bersama Ayahnya. Walau merasa kesepian, tapi Kirana mengerti bahwa Ayahnya pergi untuk mengurus pekerjaan. Kirana selalu mendoakan Ayahnya agar Ayahnya  tetap selamat dimanapun dia berada.
   Keesokan harinya Ayahnya pun bersiap untuk berangkat ke Vietnam. Kirana menemani Ayahnya bersiap-siap. “Ayah berapa lama di Vietnam?”,tanya Kirana dengan wajah polosnya. “Hm.. sekitar 2 minggu..”, jawab sang Ayah. “Jangan lupa titipan aku ya,Yah.. hehe”, kata Kirana seraya memeluk erat tubuh sang Ayah. “Iya sayang, Ayah pasti ingat. Ayah pasti belikan titipan kamu.”, Ayahnya mencium kening Kirana. Mereka berpelukan erat seakan akan berpisah lama. “Loh.. Ibu kira Ayah sudah siap, ternyata masih disini sama Kirana..”, tiba-tiba Ibu masuk ke dalam kamar. “Eh.. ada Ibu, mau ikut pelukan juga nggak bu?”, goda Kirana sambil tersenyum lebar. “Hahaha.. kamu ini suka menggoda Ibu kamu ya..”, kata sang Ayah sambil mengacak-acak rambut Kirana perlahan. “Sudah sudah, Ayah harus segera berangkat, nanti terlambat sampai bandara, gawat kalau sampai ketinggalan pesawat.”, sang Ibu menggandeng tangan Kirana dan mengajak Kirana ikut keluar. “Kita nggak mengantar Ayah ke airport,Bu?”, tanya Kirana. “Tidak usah sayang. Nanti setelah mengantar Ayah ke airport, Pak Umang tidak langsung pulang ke rumah, dia mau mampir dulu ke kantor Ayah. Kirana di rumah saja ya sama Ibu.”, “Oh, oke deh Yah. Ayah hati-hati ya di jalan. Jangan lupa kabarin kita ya Yah kalau sudah sampai Vietnam”, kata Kirana berlagak seperti orang tua sedang menasihati anaknya. Sang Ayah hanya tertawa mendengar ucapan Kirana.Tanpa menunggu lama, sang Ayah pun segera masuk ke dalam mobil dan berangkat menuju bandara. Dia melambaikan tangannya ke arah Istrinya dan Kirana.
   Dua minggu kemudian, Ayahnya pun pulang. “Ayaaah..”, sambut Kirana seraya berlari ke dalam pelukan Ayahnya. “Akhirnya Ayah pulang juga.. Kirana kangen banget sama Ayah..”, “Ayah juga kangen sama Kirana..”, Ayahnya mencium keningnya. “Lihat, Ayah bawa apa untuk Kirana”, Ayahnya mengeluarkan sebuah bingkisan. Bingkisan itu berisi banyak perangko dari Vietnam. “Waahhh.. banyak sekali, terima kasih Ayah..”, Kirana mencium dan memeluk Ayahnya. Ayahnya sangat senang melihat Kirana suka akan oleh-oleh yang diberikannya. Sang Ayah senang bila melihat Kirana bahagia. Kebahagiaan seperti itu pun terus tercipta di hari-hari berikutnya. Hidup Kirana seakan sempurna, tidak pernah merasa sedih. Kirana sangat bersyukur pada Tuhan atas kebahagiaan yang selama ini dia rasakan. Sekali lagi Kirana berpikir bahwa hidup akan selamanya indah.
   Hingga suatu ketika, semua kebahagiaan itu berubah menjadi keadaan yang sangat tidak diinginkan oleh Kirana. Semua kebahagiaan itu hilang entah kemana, entah direnggut oleh siapa. Keadaan di rumah Kirana menjadi tidak hangat lagi. Kini, tidak jarang kedua orang tuanya bertengkar, saling berteriak, saling membentak satu sama lain. Kirana tidak mengerti apa sebenarnya yang terjadi, Kirana masih terlalu kecil untuk mengetahui keadaan seperti ini. Kirana hanya bisa sembunyi ke kamarnya kalau dia sudah mendengar kedua orang tuanya mulai bertengkar. Kirana merasa takut, merasa sedih, merasa sendiri dan tidak mengerti apa yang seharusnya dia lakukan. Semenjak keadaan di rumahnya berubah, Kirana menjadi lebih tertutup dan menjadi anak yang pendiam. Keceriaan dan gelak tawanya kini tidak terdengar lagi. Ayahnya pun seakan sudah melupakannya. Ayahnya jarang pulang ke rumah, dan sudah tidak pernah mengajak Kirana bercanda lagi. Kirana benar-benar bingung, dia tidak tahu harus bercerita pada siapa. Setiap dia bertanya pada sang Ibu tentang Ayahnya, sang Ibu hanya memberi jawaban yang tak pernah berubah. Katanya, Ayah sedang ke luar negeri mengurus bisnisnya. Tapi Kirana tahu jawaban Ibunya itu hanya alasan. Kirana tahu Ayahnya tidak sedang mengurus bisnis.
   Kirana mencoba mencari tahu kemana Ayahnya pergi. Namun hasilnya nihil. Kirana memohon pada Ibunya pun, Ibunya tidak mau memberi tahu kemana Ayahnya pergi. Ibunya pun kini berubah, menjadi sensitif dan pemarah. Kirana merasa sangat kesepian, tidak ada lagi kasih sayang seperti dulu. Tidak ada lagi perhatian dan kebahagiaan seperti dulu. Kirana sangat sedih. Hingga akhirnya Kirana benar-benar ditinggal oleh Ayahnya. Dulu, Ayahnya masih sempat pulang ke rumah, walaupun sangat jarang. Namun sekarang, Ayahnya tidak pernah pulang sama sekali. Kirana bingung kemana sang Ayah pergi. Akhirnya dia memberanikan diri untuk menghubungi Ayahnya.
   “Halo.. Ayah..”, Kirana mencoba memulai pembicaraan melalu telepon genggamnya. “Kirana?”, tanya Ayahnya dengan nada seperti tidak percaya. Sesaat, Kirana terdiam. Tidak melanjutkan bicara, melainkan menangis. “Kirana.. kamu kenapa sayang? Jangan menangis ya,Nak..”, terdengar suara dari seberang. Suara itu membuat Kirana merasa tenang dan mengurangi rasa kesepiaannya. “Ayah kemana? Kenapa Ayah pergi? Kenapa Kirana ditinggal?”,Kirana mulai mengeluarkan sejumlah pertanyaan. “Kirana, maafkan Ayah ya. Ayah terpaksa pergi, ada urusan penting yang tidak bisa Ayah tinggalkan”, “Ayah bohong! Ayah pasti nggak ada urusan apa-apa, Ayah pura pura kan?”, tangisan Kirana pun pecah. Tidak ada jawaban dari Ayahnya. Kirana terus terisak. “Kirana.. Ayah mohon, maafkan Ayah. Ayah telah bercerai dengan Ibumu..”, jawab sang Ayah. Kirana menghentikan tangisannya. Sebetulnya, dia tidak mengerti benar apa arti dari kata perceraian yang baru saja diucapkan oleh Ayahnya. Usia nya terlalu dini untuk mengerti permasalahan seperti itu, yang dia tau hanyalah dadanya yang terasa sesak. Dia merasa jauh dengan Ayahnya. Dia rindu kasih sayang dari Ayahnya. “Ayah.. Kirana kangen Ayah.. Kirana mau main sama Ayah..”, Kirana mulai terisak. “Kirana tenang ya, Ayah janji, kita akan tetap bertemu walaupun bukan di rumah.”, “Ayah serius? Kita bisa bertemu?”, “Iya sayang. Kita akan bertemu setiap bulan. Tapi tidak di rumah dan tidak sama Ibu ya..”, “Loh? Kenapa? Ayah nggak kangen sama Ibu?”, “Hm.. Kirana, kamu masih kecil, belum mengerti tentang semua ini. Kirana sabar ya, yang jelas Ayah tetap sayang sama Kirana.. Sudah dulu ya Kirana, Ayah masih banyak pekerjaan..”, pembicaraan itu segera diakhiri oleh Ayahnya. Kirana terduduk di pojok kamar, terdiam dan menangis.
   Ternyata sang Ayah tidak bermain-main dengan janjinya. Semenjak Ayahnya keluar dari rumah, Kirana tetap dapat bertemu dengan sang Ayah, mereka berdua rutin bertemu walaupun hanya satu kali dalam sebulan. Biasanya mereka bertemu di mall, restoran, atau terkadang sang Ayah menjemput Kirana sepulang sekolah. Walaupun hanya sekali dalam sebulan, tapi Kirana tetap bersyukur karena masih dapat bertemu dengan Ayahnya. Mereka hanya bertemu berdua, tanpa sang Ibu. Di pertemuan yang singkat itu, Kirana selalu menceritakan apa saja yang dialaminya. Kerinduannya akan suasana rumah yang menyenangkan, juga masalah perekonomian di rumahnya yang berubah semenjak Ayahnya keluar dari rumah. “Sekarang, nggak ada lagi yang bisa beliin aku mainan kayak Ayah..”, kata Kirana. “Loh, kamu kan masih bisa minta sama Ayah. Ayah akan tetap kasih kamu mainan kalau kamu mau.”, Kirana hanya tersenyum.
   Walaupun Ayahnya sudah berpisah dengan sang Ibu, namun Ayahnya tidak melepaskan tanggung jawab begitu saja. Setiap bulannya, sang Ayah rutin memberi biaya untuk Kirana sekolah, memberi biaya untuk Kirana jalan-jalan ketika liburan sekolah, memberi biaya untuk segala kebutuhan Kirana. Walaupun tidak seperti dulu lagi, Kirana tetap mensyukuri keadaan ini. Dia masih dapat hidup dengan layak walaupun tidak dengan harta berlimpah seperti dulu lagi. Namun, karena dulu dia terlalu sering dimanja, terkadang dia menjadi anak yang keras kepala, memaksakan kehendak dan ingin dituruti keinginannya. Hanya terkadang saja dia terlihat dewasa dan terlihat mengerti keadaan yang telah berubah ini.
   Bertahun-tahun pun dia lewati dengan kehidupan apa adanya, Kirana semakin terbiasa dengan keadaan hidupnya yang baru. Hingga sampailah dia ke umur yang memasuki masa remaja, kini Kirana berumur tiga belas tahun. Ayahnya pun mengajak Kirana untuk merayakan ulangtahunnya itu, tentu saja Kirana merasa sangat senang. Ayahnya mengajak Kirana berjalan-jalan seharian dan mengajak Kirana makan malam di sebuah restoran Jepang. Kirana sangat senang, dia dan Ayahnya duduk di sebuah meja makan yang di depannya ada seorang juru masak yang ternyata langsung memasak pesanan yang dipesan mereka. Kirana baru pertama kali masuk ke restoran Jepang dan dia merasa senang. Satu hal lagi yang membuat harinya semakin sempurna, ternyata Ayahnya menyiapkan kejutan kecil untuknya. Tiba-tiba beberapa pelayan datang mendekati meja mereka, Kirana bingung, namun tiba-tiba keluarlah seorang pelayan lain yang membawakan kue tart beserta lilin di atasnya. Para pelayan di sekelilingnya menyanyikan lagu ‘Happy Birthday’ khusus untuknya. Kirana menatap ke arah Ayahnya dan memeluknya. Kirana merasa tersanjung dan sangat bahagia. Hari itu semua terasa sempurna di mata Kirana.
   Waktu terus berjalan, hari-hari Kirana pun terus berlalu. Setelah hari paling sempurna terjadi di saat Kirana berulang tahun, tidak ada lagi hari bahagia lainnya. Hari-hari Kirana semakin sepi, semakin kelam. Kini, sang Ayah tidak pernah lagi mengajak Kirana untuk bertemu. Entah apa alasannya, Kirana tidak mengerti. Komunikasi mereka pun tidak berjalan lancar seperti dulu. Kirana semakin rindu dengan Ayahnya. Semakin merasa kehilangan, Kirana benar-benar sedih dengan semua keadaan ini. Kirana rindu kehidupannya yang dulu, Kirana rindu akan masa lalunya yang benar-benar indah. Kini Kirana mengerti, hidup tidak selamanya indah. “Ah.. andai waktu bisa kuulang..”, gumam Kirana. Kirana mencoba menghubungi Ayahnya, namun tidak ada hasil. Ayahnya tidak pernah menerima telepon  dari Kirana. Komunikasi mereka pun semakin berkurang hingga akhirnya benar-benar tidak berkomunikasi sama sekali.
   Kirana tidak bisa menerima semua itu begitu saja, dia mencoba bertanya pada Ibunya, tapi Ibunya tidak pernah memberi penjelasan yang sebenarnya pada Kirana. Kirana terus berdoa, berjuang mencari Ayahnya. Namun, dia tidak pernah berhasil. Akhirnya Kirana pun merasa lelah, dia patah semangat dan mulai mencoba menerima semuanya. Kini, dia tidak lagi berusaha mencari Ayahnya, dia merelakan sang Ayah meninggalkan dirinya, walaupun sebenarnya dia merasa kecewa. Kirana menjalani hari-harinya yang baru, tanpa Ayah, tanpa kasih sayang dari Ayah, bahkan tanpa mendengar suara dan kabarnya. Terkadang Kirana berpikir, dimana Ayahnya berada, sedang apa, apakah Ayahnya merindukannya juga. Tidak jarang Kirana menangis di dalam doanya, teringat masa kecil bersama Ayahnya yang begitu menakjubkan.
   Satu tahun, dua tahun, tiga tahun, Kirana tetap tidak punya kabar tentang keadaan Ayahnya. Sampai-sampai Kirana sudah terbiasa hidup tanpa Ayah. Selama tiga tahun itu pun Kirana menjalani hidupnya dengan tidak mudah. Hidup pas-pas an, hidup seadanya, dan kebutuhan di rumahnya pun tidak lagi terpenuhi dengan baik. Bukan itu saja, tumbuh dewasa tanpa kehadiran seorang Ayah membuat Kirana kekurangan kasih sayang, kurang perhatian, dan pertumbuhan psikologisnya pun tidak berlangsung dengan baik. Terkadang teman-teman Kirana suka bertanya tentang Ayahnya, namun Kirana tak pernah bisa menjawabnya. Kirana merasa iri bila mendengar teman-temannya bercerita tentang Ayah mereka, apalagi jika Kirana melihat teman-temannya dijemput oleh Ayah mereka masing-masing ketika pulang sekolah. Kirana teringat betul bagaimana dulu dia juga pernah dijemput oleh sang Ayah. Untuk kesekian kalinya Kirana merasa sangat rindu dengan kehadiran sang Ayah.
   Kini, Kirana telah berusia tujuh belas tahun, empat tahun telah berlalu semenjak Ayahnya pergi dari rumah. Di hari spesialnya, Kirana sangat berharap Ayahnya datang menemuinya dan mengucapkan selamat ulangtahun padanya, tapi sayang semua itu hanyalah sebuah harapan, yang tidak terwujud dengan sempurna. Ayahnya tidak datang, tidak menemuinya, bahkan tidak menghubunginya. Kirana tidak mendapat ucapan ulangtahun dari sang Ayah. “Ayah.. aku rindu Ayah, aku mau Ayah ucapin selamat ulangtahun buat aku,Yah..”, kata Kirana sambil terisak. Kirana memandang wajah Ayahnya dalam sebuah foto, didekatkannya foto itu ke dadanya, dipeluknya erat. Air matanya menetes, dia menatap foto itu dan air matanya pun jatuh membasahi foto yang sedang digenggamnya. “Ayah, Kirana sedih waktu Kirana nggak bisa bilang selamat ulangtahun ke Ayah di hari ulangtahun Ayah. Sudah empat tahun kita nggak ketemu Yah, sudah empat tahun itu pula aku nggak bisa ucapin selamat ulangtahun ke Ayah, begitu juga sebaliknya. Sekarang aku udah tujuh belas tahun Yah, Ayah bisa bayangin kan gimana aku udah mulai tumbuh dewasa? Aku kangen Ayah..”, Kirana berbicara sendiri pada foto itu. Dia terus menangis. Dia benar-benar merasa rindu, dia teringat bagaimana sedihnya dia disaat hari ulangtahun Ayahnya,  dia tidak bisa bertemu dan mengucapkan selamat ulangtahun pada Ayahnya.
   Setelah cukup lama dia menangis, akhirnya dia pun tersadar bahwa hidupnya harus tetap berjalan. Dia berhenti menangis, dia mengambil laptop dan menyalakannya. Kemudian dia mencoba mengetik nama ayahnya di google, “Ah.. mungkin saja ada info yang bisa aku dapat tentang Ayah”, gumamnya. Akhirnya, beberapa artikel yang memuat nama Ayahnya pun tampil di layar. Dia membuka beberapa di antaranya, hingga dia menemukan biodata tentang Ayahnya. Namun disana, terpampang sebuah nama yang membuatnya bertanya-tanya. Ada nama seorang laki-laki yang tertulis sebagai anak Ayahnya. Langsung saja Kirana mencoba menghubunginya. Laki-laki itu bernama Hans. “Halo..”, kata Kirana memulai pembicaraan. “Halo.. ini siapa ya?”, sahut orang itu. “Hm.. betulkah ini Hans Sutaryo?”, “Oh iya.. betul. Anda siapa ya? Ada keperluan apa?”, “Saya Kirana, apa betul Anda ini anak dari Bapak Heru Sutaryo?”, “Betul, darimana Anda tahu?”, jawabnya lagi. Akhirnya Kirana pun menceritakan siapa dia sebenarnya. “Baiklah kalau begitu..”, kata Hans. “Kamu panggil saja aku Bang Hans, aku mengerti siapa kamu sebenarnya.”, sambungnya lagi. “Terimakasih banyak Bang, terimakasih mau mendengarkan aku.”, jawab Kirana.
   Akhirnya, Kirana pun rutin berkomunikasi dengan Bang Hans. Kirana pun beberapa kali mendapat kabar tentang Ayahnya dari Bang Hans. Kirana pun akhirnya mengerti kenapa Ayahnya pergi dari rumah. Ternyata, sang Ayah telah mempunyai istri lain sebelum bertemu dengan Ibu Kirana. Bang Hans adalah anak Ayahnya dari istri pertamanya. Kirana tidak terlalu memikirkan masalah itu. Kini, Kirana mendapat banyak bantuan dari Bang Hans, kebutuhannya mulai terpenuhi. Kirana sangat berterima kasih kepada Bang Hans. Beberapa kali Kirana meminta izin untuk dipertemukan dengan sang Ayah, namun Bang Hans tak pernah mengabulkan permohonannya itu, dan Kirana tidak berani untuk memaksakan kehendaknya.
   Beberapa bulan setelah Kirana bertemu dengan Bang Hans, Kirana mendapat kabar bahwa Ayahnya terkena struk ringan dan terpaksa dirawat di rumah sakit. Kirana mengetahuinya dari Bang Hans. “Adikku, saat ini Ayah dirawat di rumah sakit karena terkena struk ringan..”, jelasnya. “Astaga, Ayah terkena struk?”, tanya Kirana dengan nada yang agak tinggi. “Lalu, bagaimana keadaannya?”, tanya Kirana lagi. “Kamu tenang saja ya, terus saja berdoa, dokter sedang berusaha merawatnya, yang sabar ya Kirana”, jawab Bang Hans lagi. Kirana terus mendoakan sang Ayah, Kirana tidak mau terjadi sesuatu yang berbahaya pada Ayahnya. Semenjak saat itu, Ayahnya terus-menerus keluar masuk rumah sakit, penyakitnya semakin kompleks, namun Kirana tidak mengerti benar tentang penyakit Ayahnya.
   Suatu sore Bang Hans menghubungi Kirana. “Kirana..”, katanya “Bagaimana kabarmu?”, “Baik Bang..”, jawab Kirana. “Ada apa ya, Bang? Tumben telepon sore-sore begini..”,sambungnya. “Kirana, Abang mempunyai sebuah kabar tentang Ayah”, Bang Hans terdiam sejenak. “Kabar apa Bang?”, Tanya Kirana. “Maafkan Abang baru memberi tahu saat ini, 1 bulan yang lalu Ayah kembali masuk rumah sakit..”, “Loh? Kenapa Abang nggak kasih tau aku?”, “Maaf Kirana, waktu itu Abang lagi sibuk mengurus Ayah. Kirana.. saat ini keadaan Ayah sudah berat.”, “Maksud Abang apa?”, Tanya Kirana. “Keadaannya semakin menurun, tidak ada kemajuan dalam kesehatannya, para dokter yang merawatnya pun sudah angkat tangan..”, sesaat keduanya terdiam. Kirana merasa sangat sedih dan takut. “Besok, Ayah akan dibawa pulang saja, karena di rumah sakit pun percuma, keadaannya tidak juga membaik. Biar saja dia beristirahat di rumah.”, jelasnya. “Titipkan salamku untuknya ya Bang, aku sangat merindukannya.”, jawab Kirana. “Pasti Abang sampaikan, tolong doakan Ayah ya Kirana.”
   Dua hari kemudian, Bang Hans kembali menghubungi Kirana. “Adikku sayang..”, kata Bang Hans. Suaranya agak berbeda dari biasanya. “Kamu yang sabar ya..”,sambungnya. “Ada apa Bang?”, Kirana mulai khawatir. “Apa ini tentang keadaan Ayah?”, tanya Kirana. Tak ada jawaban, hanya terdengar isak tangis yang tertahan. “Bang, Abang nangis ya?”, “Kirana.. Ayah sudah tiada..”, jawab Bang Hans. Bagai disambar petir Kirana mendengar kabar itu, Kirana sangat terkejut. Tangisannya pun pecah, air matanya membanjiri kedua pipinya. Kirana tak sanggup berbicara apa-apa. “Terimakasih Bang atas kabarnya. Aku akan selalu doain Ayah.”, Kirana segera memutuskan pembicaraan itu. Kirana merasa sangat terpukul, dia benar-benar tidak percaya. Kirana berlari mencari Ibunya dan memberi tahu tentang kabar itu. Kirana terus menangis dalam pelukan Ibunya. Kirana merasa benar-benar kehilangan. Kirana merasa tidak sanggup, dia segera berlari ke kamarnya. Dia mengurung diri disana. Dia mengunci pintu kamarnya dan tak mengijinkan siapapun untuk masuk ke dalam.
   Kirana mencari foto Ayahnya, sambil menangis dia berusaha berbicara dengan sang Ayah melalui foto itu. “Ayah..  Kenapa Ayah pergi? Kenapa Ayah tinggalin aku untuk selamanya, Yah?”, Kirana terus menangis. “Ayah.. Kirana kangen Ayah, kangen banget Yah. Kirana mau ketemu Ayah, mau lihat wajah Ayah lagi, Kirana mau lihat wajah Ayah untuk terakhir kalinya Yah..”, Kirana terus terisak. “Kirana mau peluk Ayah.. Kirana mau bertemu Ayah...”, tangisannya semakin kencang. Air matanya semakin deras. Kirana semakin merasa kesepian, dia tidak percaya Ayahnya pergi untuk selama-lamanya. “Ayah.. Ayah adalah Ayah terbaik yang pernah Kirana punya. Nggak ada orang lain yang bisa kasih Kirana kasih sayang seindah kasih sayang dari Ayah. Seburuk apapun kata orang tentang Ayah, Ayah tetap yang terbaik. Walaupun Kirana pernah kecewa, marah sama Ayah, tapi Kirana sayang banget sama Ayah. Kirana nggak pernah benci sama Ayah, walaupun Kirana nggak pernah mengerti kenapa Ayah pergi, tapi Kirana rela kalau itu memang pilihan terbaik untuk Ayah. Kirana rela sedih asal Ayah bahagia. Ayah, Kirana mau peluk Ayah..”,Kirana mencium foto Ayahnya. Mendekap foto itu dengan erat. “Ayah tenang disana ya.. Kirana janji nanti kita akan bertemu lagi, tunggu Kirana ya Yah. Nanti kalau waktunya tiba, kita akan bersama lagi Yah..”, Kirana mencoba menguatkan dirinya sendiri. Kirana terus menangis, dia memaksakan dirinya untuk kuat, memaksakan wajahnya untuk tersenyum walau itu sangat sulit. Kirana terdiam, terdiam dalam kesedihannya. Kirana mencoba mendewasakan diri, mencoba menerima semua kenyataan yang ada. “Ayah, Kirana sayang banget sama Ayah, terimakasih banyak untuk semua yang pernah Ayah kasih untuk Kirana, terimakasih atas kasih sayang yang pernah Ayah kasih untuk Kirana, Kirana akan selalu sayang dan mendoakan Ayah. Love you Yah..”, kata Kirana seraya terus menciumi foto sang Ayah. Air matanya pun turut membasahi foto itu. Sejak saat itu Kirana benar-benar mengerti bahwa hidup memang tak selamanya indah.

Karya : Shella Anastasia

Tuesday, 28 June 2011

Berartinya Namaku

Suatu pagi, aku terbangun. Ku dengar adzan subuh berkumandang. Aku segera menuju kamar mandi dan mengambil air wudhu, setelah itu melaksanakan ibadah sholat subuh. Selesainya sholat, aku kembali ke tempat tidur. Ingin melanjutkan tidurku, namun tidak bisa. Tak tahu mengapa rasa kantuk hilang entah kemana. Aku merasa bosan, dan bingung harus melakukan apa. Tak sengaja, kulihat sebuah buku tergeletak di atas lemari kecilku. Di halaman paling depan tertuliskan sebuah judul "Nama-nama Terbaik di Dunia", dari judul dan gambarnya aku tahu, isinya adalah sejumlah nama-nama baik yang dapat digunakan untuk anak-anak di seluruh dunia. Aku pun tertarik untuk membacanya. Aku membuka halaman demi halaman, hingga kutemukan namaku. Aku melihat namaku beserta artinya, Shella : Gadis. Aku berpikir, 'Singkat banget artinya. Mama kok ngasih nama aku cuma berarti satu kata doang ya?'. Lalu, aku mencari arti dari nama belakangku. Anastasia. Kubuka halaman awal dan kutemukan namaku tertera disana. Anastasia : Orang yang dapat bangkit. Aku terkejut, pikirku 'Orang yang dapat bangkit? Bangkit dari kematian?', gumamku heran. Namun aku coba mengartikannya lebih dalam, Shella berarti gadis, dan Anastasia berarti orang yang dapat bangkit. Jika digabung menjadi Shella Anastasia, namaku akan memiliki arti 'Gadis yang dapat bangkit'. Memang terkesan aneh, tapi kutelusuri kembali jalan hidupku. Jujur, perjalanan hidupku cukup menegangkan, tidak jarang aku mengalami masalah serius dalam hidupku, berawal dari masalah keluarga, masalah sekolah, masalah teman. Semua masalah-masalah itu cukup serius dan berat untukku. Seringkali aku mengalami stress, kegagalan, terpuruk, kehilangan semangat, bahkan putus asa. Namun, seiring berjalannya waktu, aku semakin dewasa. Aku semakin bisa melihat dampak positif dari semua itu. Tidak terlepas dukungan dan support dari orang-orang tertentu, menghasilkan keadaan yang memaksaku untuk bangkit. Bangkit dari keterpurukan ku dan memperbaiki kembali jalan hidupku. Kini aku mengerti, namaku memiliki arti yang sesuai. 'Gadis yang dapat bangkit', ya, aku adalah gadis itu, gadis yang dapat bangkit. Bukan dari kematian, melainkan dari keterpurukan dan keputus-asa an. Kini aku merasakan betapa berartinya namaku, nama yang sejujurnya mengandung doa dan harapan :) yang dapat kujadikan acuan dalam menjalani hari-hariku berikutnya.

Saturday, 26 March 2011

Tentang Cinta

Nulis itu emang paling gampang ngebahas tentang cinta. Banyak banget ide bertemakan cinta. Nggak pernah ada habisnya ngomongin soal yang satu ini. Buat siapapun yang punya cerita cinta yang menarik, sini kasih tau gue. Nanti gue jadiin cerpen :D hehehe. Buat nambahin postingan, buat ngasih pengalaman juga. hehehe, email aja ke anastasiashella@yahoo.co.id ya :D

Ruang Khusus di Hatiku

Aku seorang remaja perempuan berumur 16 tahun. Namaku Davina. Ini cerita tentang persoalan cintaku. Mungkin, terlalu dini untuk seorang remaja seumurku berbicara tentang cinta sejati. Namun, aku sadar, itulah yang kurasakan saat ini. Aku telah mempunyai kekasih, dia seumur denganku. Dia orang yang sangat baik, perhatian, begitu sayang dan peduli padaku. Aku sangat menyayanginya, mencintainya, dan bahkan membutuhkannya. Aku suka semua yang ada pada dirinya, semua sikap dan sifatnya. Namun, ada satu hal yang begitu sulit kami satukan. Satu hal yang merupakan benteng besar nan tinggi yang menghalangi kami. Keyakinan. Keyakinan yang aku miliki berbeda dengannya. Aku telah mengetahui dari awal, namun, dari awal pula aku tak bisa menolak kehadirannya, tak bisa mengingkari isi hatiku, bahwa aku menginginkannya. Mungkin, ini bukan hanya terjadi pada kami, aku yakin diluar sana banyak kisah cinta seperti ini. Kadang aku berpikir, kenapa perbedaan itu harus ada? Tapi aku tau, Tuhan mempunyai alasan terbaik untuk menciptakan perbedaan itu. Kemudian aku berpikir, kenapa aku harus bertemu dengannya? Sementara kami berbeda? Tapi aku kembali sadar, Tuhan mempunyai alasan terbaik untuk mempertemukan kami. Dan aku tak pernah menyesal bertemu dengannya dan menjalani hubungan seperti saat ini. Melainkan aku bersyukur, karenanya, aku bisa merasakan indahnya hidup :) Lalu, suatu hari aku dan dia terlibat pembicaraan yang serius. Aku yang memulainya. "Man, kamu tau nggak apa doaku di setiap aku selesai sholat?", tanyaku."Apa?",tanyanya. "Aku nggak minta apa-apa, aku cuma minta sama Allah, supaya aku bisa sama kamu terus, selamanya", aku dan Nyoman terdiam sejenak. Dengan tatapan yang hangat, Nyoman bicara "Hmm.. keinginan yang baik. Aku juga mau sama kamu terus, selamanya", jawabnya. Seketika aku merasa lemah, aku tahu, itu tidak dapat terjamin, dengan perbedaan yang begitu jelas antara kami. Rasanya aku ingin menangis, namun kupendam. "Jangan nangis dong..", sambar Nyoman seketika. Inilah kelebihan Nyoman, dia selalu tau apa yang aku rasakan. Membuatku semakin nyaman bersamanya. "Man, kamu tau nggak Mama pernah nanya sama aku?", Nyoman menggeleng. "Mama nanya gini, 'Vin, kamu masih pacaran ya sama orang Bali itu?'. Aku kaget lho pas ditanya gitu.", "Terus, kamu jawab apa?", "Aku diem aja, hehe.. tapi mama bilang gini ke aku.. 'Awas ya Vin, kalo kamu jatuh cinta sama dia, nanti kalo udah cinta, susah lepas. Kamu harus inget, dari sisi manapun, kamu nggak bisa sama dia, kita jelas beda. Mama nggak mungkin nerima dia.' aku langsung sedih deh", ceritaku sambil menahan tangis. Nyoman terdiam, sambil tersenyum. Kami berdua tahu, masih terlalu jauh untuk bicara ke arah sana. Kami terdiam, dan memutuskan untuk tetap menjalani hubungan ini. Kata Nyoman "Yah, kita kan belum tau. Siapa tau nanti kita bisa bersatu, nggak tau gimana caranya", katanya. "Tuhan pasti punya rencana sendiri ya Man.", "Nggak ada yang nggak mungkin kok Vin, kamu tenang aja.", dia tersenyum. Aku merasa tenang melihatnya. Lalu setelah sama-sama terdiam, "Man, satu yang harus kamu tahu, kamu selalu ada di hati aku.", kataku sambil tersenyum hangat. "Aku juga, Vin", jawabnya. "Man, kalaupun suatu saat nanti kita harus berpisah, terpaksa berpisah, kamu harus tahu ya, kamu tetep ada di hati aku selamanya. Aku akan terus ada buat kamu, dan perasaan aku nggak akan pernah berubah", kali ini aku benar-benar tak kuasa menahan air mata, mataku berkaca-kaca dan dia memberikan ku tissue. "Tapi Vin, satu yang aku minta sama kamu. Kamu jangan pernah kecewain orang yang selalu sayang sama kamu nantinya.", "Maksud kamu?", "Ya, nanti kamu jangan bikin orang yang udah sayang sama kamu jadi kecewa, kamu harus cinta sama dia kayak kamu cinta sama aku.", aku segera menjawab. "Nggak bisa Man, aku nggak akan pernah bisa cinta sama orang lain, kayak aku cinta sama kamu.", "Hm.. sama sih Vin, sejujurnya aku juga nggak bisa..", katanya sambil tersenyum. "Ya udahlah Man, bisa nangis aku kalo ngomongin ini terus.", aku pun menghentikan pembicaraan menyedihkan ini. "Yang penting kamu tahu, kalo kamu itu akan selalu ada di hatiku. Ada ruang khusus di hatiku yang cuma bisa diisi sama kamu, cinta kamu, dan semua tentang kamu" :)

Sunday, 20 March 2011

That Should Be Me

Everybody's laughing in my mind
Rumors spreading 'bout this other guy
Do you do what you did, when you did with me?
Does he love you the way I can?
Did you forget all the plans that you made with me?
'Cause baby, I didn't

That should be me holding your hand
That should be me making you laugh
That should be me, this is so sad
That should be me, that should be me

That should be me feeling your kiss
That should be me buying you gifts
This is so wrong, I can't go on
'Til you believe that that should be me
That should be me

You said you needed a little time for my mistakes
It's funny how you use that time to have me replaced
Did you think that I wouldn't see you out at the movies?
Whatcha doing to me?

You're taken' him where we used to go
Now if you're trying to break my heart
It's working 'cause you know

That, that should be me holding your hand
That should be me making you laugh
That should be me, this is so sad
That should be me, that should be me

That should be me feeling your kiss
That should be me buying you gifts
This is so wrong, I can't go on
'Til you believe that should be me

I need to know should I fight for our love or disown?
It's getting harder to shield this pain in my heart, ooh

That should be me holding your hand
That should be me making you laugh
That should be me, this is so sad
That should be me, that should be me

That should be me feeling your kiss
That should be me buying you gifts
This is so wrong, I can't go on
'Til you believe that that should be me, ooh

Holding your hand, that should be me
The one making you laugh, oh baby
Oh, that should be me, yeah

That should be me, giving you flowers
That should be me, talking for hours
That should be me, that should be me
That should be me

Never should've let you go
I never should've let you go
That should be me
Never should've let you go
That should be me

Never should've let you go
Never should've let you go
That should be me

Sulitnya Menjadi Dewasa

Sebenernya hal ini sudah berkali-kali saya rasakan. Namun, baru ada kesempatan untuk menceritakannya dalam blog ini. Ini kisah saya dengan pacar saya, INCK :) Jujur, saya sangat menyayanginya, dia laki-laki yang baik, dan terbaik untuk saya (menurut saya), sebenarnya saya selalu ingin menjadi "wanita" di hadapannya (dapat dilihat ciri-ciri "wanita" yang benar dalam article lama saya), saya selalu ingin jadi yang terbaik untuknya, tapi ternyata banyak sekali setan penggoda yang membuat saya menjadi menyebalkan di hadapannya, bukan seperti "wanita" yang saya inginkan. Saya berusaha untuk tidak marah atau ngambek hanya karena hal-hal kecil, saya berusaha mengerti dia, saya berusaha menjadi dewasa, tapi ternyata itu tidak mudah. Berkali-kali saya sadar, kalau saya bertindak kekanak-kanakan di depannya, bersikap menyebalkan, merepotkan, manja, egois, jauh dari kata dewasa dan ciri-ciri "Wanita" yang amat saya dambakan. Saya berusaha tidak memasang wajah cemberut saat jalan bersamanya, walaupun ada hal tidak enak yang terjadi. Saya berusaha tetap tersenyum dan menunjukkan bahwa saya tetap senang pergi bersamanya, tapi ternyata lagi-lagi, itu tidak mudah -_____-, saya berusaha tidak egois dan memaksakan kehendak saya, itu susah -_____- saya berusaha tidak manja, itu susah -_____-, seringkali saya sedih dan malu setiap kali membuatnya kecewa dengan sikap dan sifat-sifat jelek saya, saya sangaaaaaaaaat menyesal, setiap kali bertindak egois di hadapannya, saya tidak mau seperti itu :( tapi susah :( saya juga sangat amat menyesal setiap saya melukai perasaanya saya, seringkali saya merasa saya adalah orang paling jahat, yang tega melukai perasaan orang sebaik dia, seringkali saya mengangis dalam penyesalan saya. Saya sedih setiap kali melakukan kesalahan, saya benar-benar tidak tenang. Dan saya sadar, saat saya menangis, saya merasakan sesuatu yang beda. Penyesalan yang begitu dalam dan menyakitkan, tapi saya juga tahu kalau itu semua merupakan pertanda besar, yaitu saya sangat menyayanginya. INCK :) iloveyoualwaysssssssssssssssssssss

Beda

Menurutku, ini masalah yang cukup rumit dan melelahkan, tapi entah bagaimana dengan kalian.

Namaku Celline, umurku sekarang 16 tahun, singkat saja aku terlahir dari kedua orangtua yang... berbeda agama. Aku tak pernah tahu dan tak pernah ingin tahu bagaimana hal itu dapat terjadi, sampai aku terlahir ke dunia ini. Ayahku seorang Christiani dan ibuku seorang Muslim. Tapi aku baru mengerti tentang perbedaan itu ketika aku sudah duduk di sekolah dasar, sebab sedari kecil aku diajarkan menganut agama kristen, sejak di taman kanak-kanak aku disekolahkan di sekolah Kristen, saat usia sekolah dasar pun aku sekolah di sekolah katolik. Aku mengikuti itu semua, sesuai apa yang diajarkan orangtuaku, walaupun aku menemukan banyak kejanggalan. Aku tinggal bersama keluarga ibuku, aku sadar ketiga kakak ku, nenek ku, kakek ku bahkan saudara-saudara dari ibuku berbeda dengan aku, ayahku dan ibuku. Sepertinya hanya kami bertiga yang menjadi seorang Christiani. Mereka semua muslim, tapi aku tetap tidak mengerti sepenuhnya, aku hanya mengikuti alur kehidupanku seperti biasa. Hingga saat duduk di sekolah dasar, semua berubah. Singkatnya, aku tahu ibuku kini seorang muslim, sama seperti keluarga-keluargaku yang lain. Aku hanya anak kecil yang belum mengerti apa-apa. Aku hanya mengikuti apa yang orang sekitarku lakukan. Maaf, aku tidak bisa menceritakan semua secara lengkap walau di otak dan benakku begitu banyak kenyataan yang ingin kuungkapkan. Intinya, semua keadaan berubah, berubah dan berubah. Akhirnya aku menjadi seorang anak hasil "broken home", tak pernah tahu apa sebab yang jelas, lagi lagi aku hanya mengikuti takdir hidupku.

Kini aku duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), dan aku mulai memiliki rasa suka dengan lawan jenisku. Ya, dan aku menemukan seseorang yang benar-benar sangat berarti bagiku. Aku sangat menyayanginya, mencintainya dan selalu ingin bersamanya. Tapi, :( selalu datang satu hal yang terkadang membuatku harus membuang jauh-jauh khayalan indahku bersamanya. Ya, kami berbeda, aku dan dia berbeda, kini hal yang pernah dialami ayah ibuku terjadi pada diriku sendiri. Kini aku seorang Muslim, dan dia seorang Hindu :') Aku tak pernah menyangka akan menjadi kekasihnya, tapi yang aku tahu saat ini aku benar-benar membutuhkannya. Di tengah kerasnya kehidupan, dia bisa membuatku merasakan kehidupan yang lembut di hari-hariku, di tengah kecemasan yang melanda diriku, dia bisa menenangkanku, di tengah kesepian dan kesendirianku, dia bisa meramaikan duniaku, di tengah-tengah rasa kehausan kasih sayang, dia bisa membanjiri diriku dengan kasih sayang utuh dan tulus. Dia bisa melakukan itu semua. Tapi, aku bimbang, aku tahu dia dan aku berbeda dan aku sadar keluargaku melarangku berhubungan dengannya. Aku sudah sangat merasa nyaman disisinya, bahkan aku tak pernah ada niat untuk meninggalkannya untuk yang lain, aku tak pernah bermimpi lepas dari pelukannya. Tak pernah sedetikpun. Aku ingin bahagia bersamanya, walaupun sesungguhnya masih teramat jauh untuk berbicara ke sana. Aku bingung, aku hidup di tengah-tengah perbedaan, berbeda dengan ayahku sendiri, dan kini dengan seseorang yang kukasihi. Ya Tuhan, aku hanya bisa berdoa, sekiranya aku masih diberikan kesempatan untuk berbahagia dengan mereka yang jelas berbeda denganku. :)

Untuk kedua orang yang paling kukasihi namun berbeda dengan diriku, aku akan selalu menyayangi kalian, kalian akan ada di dalam hatiku selamanya :)

Hidup itu Adil :)

Ide cerita ini berdasarkan kejadian yang saya lihat langsung pada hari ini 20 Januari 2011, kejadian nyata yang terjadi dengan teman teman sekolah saya.

Berawal pada saat pelajaran Matematika, masuklah guru matematika kami, Bu "J" ke kelas kami, XI IPA 2, melalui informasi yang kami dapat dari kelas sebelumnya, kami mengetahui bahwa sang guru akan membagikan hasil ulangan harian yang baru saja dilaksanakan 2 hari yang lalu. Sebelumnya, kelas kami telah membahas tentang soal itu bersama sang guru di jam tambahan pelajaran. Kebanyakan dari kami merasa ada beberapa nomor yang salah disebabkan kurang telitinya kami menghitung, sehingga kami merasa sangat takut untuk mengetahui hasil ulangan itu. Kami semua berdoa supaya nilai kami masing-masing memuaskan.

Akhirnya tibalah saat saat menegangkan itu, sang guru mulai memanggil nama kami satu persatu, sampai akhirnya nama sayalah yang disebutkan. Saya maju ke depan kelas menghampiri meja guru sambil terus berdoa, dan saya melihat dari kejauhan, nilai 70 yang tertera di kertas ulangan saya. Alhamdulillah, saya sedikit lega dan bersyukur karena itu berarti nilai saya tuntas dan tidak perlu ulangan lagi (remidial). Walaupun sebenarnya nilai itu pas sekali dengan nilai ketuntasan mata pelajaran matematika, saya tetap bersyukur. Setelah itu, keadaan kelas mulai ramai, saling bertanya satu sama lain akan nilai yang diperoleh. Ternyata banyak teman-teman saya yang nilainya belum tuntas, bahkan yang biasanya lebih pintar dari saya pun harus mendapat nilai dibawah nilai tuntas. Tak berapa lama kemudian, saya melihat salah satu teman saya menangis lantaran nilainya yang tidak tuntas, kemudian bertambah lagi satu orang teman saya menangis, kali ini teman dekat saya bernama "F", sebenarnya dia anak yang sangat pintar, jauh lebih pintar dari saya, tapi kali ini pertama kalinya saya mendengar dia remedial matematika, cukup membuat saya tercengang juga. Entah mengapa dia menangis, tapi yang jelas ada hubungannya dengan nilai matematika. Kemudian "D", kali ini dia juga menangis lantaran nilai matematikanya :(. Semua bersedih, semua menangis. "Ironis" pikirku dalam hati. Mereka anak-anak yang menurut saya pintar, baru remedial matematika sekali saja, sudah menangis seperti itu. Bagaimana dengan saya? Yang mengalami masalah hidup yang berat, yang kesepian, yang mengalami "drop" dengan nilai diantara teman-teman saya yang pintar, tapi saya tetap bisa tersenyum :) dari situ saya merasa bersyukur, saya sudah terbiasa mungkin dengan masalah-masalah yang tidak mudah, tapi secara otomatis itu membuat saya lebih siap jika menghadapi masalah lain yang lebih mudah (untuk saya) yang mungkin dianggap sulit oleh teman-teman saya. Saya tahu, Tuhan itu adil, memberikan hidup yang adil pula untuk semua umatnya. Mereka bisa menangis hanya karena nilai matematika mereka yang jelek hanya satu kali, tapi saya masih bisa tersenyum dengan segala masalah yang ada :) saya merasa lebih dewasa, tegar dan kuat. Ayo teman-teman, jangan putus asa. Kita bangkit sama-sama, roda itu berputar :) tidak selamanya kita berada di atas, dan tidak selamanya pula kita berada di bawah :) keep smiling guys!

Maafkan Kami Tuhan :(

Entah kenapa, sesaat setelah melihat berita tentang lahar dingin yang merobohkan sebuah jembatan di daerah Gunung Bromo, saya langsung refleks melangkahkan kaki saya ke meja laptop, dan saya langsung membuka laptop untuk posting artikel baru. Seketika setelah saya melihat berita tentang lahar dingin, saya langsung teringat dengan bencana alam lainnya yang sedang terjadi di bumi saat ini, tidak hanya melanda tanah air saya tercinta Indonesia, tapi bencana alam pun datang menghampiri Australia dan Brazil. Saya cukup tercengang begitu tau bahwa Brisbane,Australia dilanda bencana banjir, dan Brazil yang dilanda banjir bandang. Australia,Brazil,Indonesia, negara-negara yang saat ini sedang berduka, sedang mendapat cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa. Di Indonesia, Gunung Bromo yang merupakan salah satu tempat wisata yang indah dan banyak dikunjungi turis asing, kini terus mengeluarkan lahar dingin dan mengalirkannya melalui sungai-sungai yang ada, baru saja saya melihat berita bahwa ada sebuah jembatan yang roboh karena tidak kuat menahan derasnya lahar dingin yang datang, lalu di daerah Magetan (Indonesia) terjadi angin kencang, angin puting beliung yang menewaskan 1 orang, dan memporak-porandakan rumah-rumah yang ada, angin kencang juga dapat saya rasakan sendiri di Jakarta,walaupun saya bersyukur, tidak ada dampak yang terlalu parah akibat angin kencang yang berlangsung lebih kurangnya 2 hari belakangan ini. Begitu juga Jogjakarta, banyak pohon tumbang disebabkan angin kencang yang menerpa. Medan, kota besar di Indonesia yang tidak pernah banjir pun, tahun 2011 ini terjadi banjir yang cukup besar, cukup mencengangkan. Yang lebih mengagetkan saya lagi, banjir yang terjadi di Brisbane, Australia. Jujur saja, sebelumnya saya tidak pernah mendengar berita tentang bencana alam yang terjadi di negara kanguru ini, maka dari itu saya cukup terkejut mendengarnya. Saya juga melihat berita tentang banjir bandang yang terjadi di Brazil, itu benar-benar menakutkan, saya melihat begitu derasnya air yang datang, membuat saya berdecak kagum, begitu hebatnya kuasa Tuhan mendatang air sebanyak itu di negara besar seperti Brazil. Mungkin masih ada bencana-bencana lainnya yang belum saya ketahui, tapi saya rasa saya tidak mau mendengar berita duka semacam itu lagi, sudah cukup banyak bencana yang terjadi di bumi ini.

Ya Allah, Tuhan yang maha baik, maafkan kami atas kesalahan-kesalahan kami di dunia ini, ke egoisan kami, ke sombongan kami, kelupaan kami terhadap mu, kesenangan kami di dunia yang membuat kami lupa diri, maafkan kami Tuhan, kami hanya manusia biasa yang tak pernah luput dari dosa dan sangat mudah dihasut setan :( Maafkan kami Tuhan, mungkin ini adalah peringatan darimu untuk kami, agar kami tidak semakin lupa diri, Ya Allah lindungi kami dari semua mara bahaya yang ada, kami tidak dapat berbuat apa-apa Tuhan, kami pasrah terhadap kuasa-Mu, kebesaran-Mu yang membuat kami hanya bisa berdoa agar tetap didalam pelukanmu, penjagaanmu. Kami mohon ya Tuhan, ampuni dosa-dosa kami. Hentikan sejenak cobaanmu ini, dan biarkan kami membenahi diri lagi ya Allah, kami mohon, maafkan kami Tuhan :(

Thanks Boy! (kiss)

Postingan kali ini tentang seseorang yang sangaaaaatttt spesial di dalam hidup gue. Namanya ada di judul postingan gue sebelumnya *I Nyoman Chandra Kusuma* untuk kesekian kalinya gue mengangkat dia jadi topik buat postingan gue. Itu karena di kehidupan gue dia sangat amat berarti dan banyak hal tentang dia yang bisa gue tulis disini :D hehehe. 
 
Menurut gue, nyoman itu beda, nyoman itu nggak sama kayak cowok-cowok lain di luar sana. Dia jauh dari kata brengsek, kurang ajar, pembohong, PHP, dan sifat-sifat buruk cowok lainnya. Dia jauh dari rokok, apalagi minuman alkohol. Dia itu polos :D. Dia baru pacaran 3 kali, dan cuma sama gue dia berani nembak lewat telfon. Biarpun bukan nembak langsung, tapi menurut dia itu udah hebat banget! karena sebelum-sebelumnya dia cuma berani nembak lewat sms, dia pun susaaaaaaah banget buat ngomong kalo dia suka sama gue di telfon. Gue aja yang denger sampe geregetan -_- hahaha. Tapi begitu gue terima dia jadi cowok gue, dia seneng banget :D karena dia nggak pernah nyangka bisa jadian sama gue, jujur gue juga gapernah kepikiran akan jadian sama dia hehehe. Nyoman baru pertama kali megang tangan cewek, yaitu tangan gue. Baru pertama kali cium pipi cewek, yaitu pipi gue. Dia bener-bener baru ngelakuin hal-hal itu sama gue. Karena dia nggak ngelakuin itu sama pacar sebelumnya. sebenernya sih bukan ini yang mau gue ceritain -_-

Menurut gue, nyoman itu baiiiiik banget, gue aja sampe bingung gimana caranya bales semua kebaikan dia sama gue selama ini :( udah banyak banget kebaikan yang dia buat, dan gue nggaktau deh bisa bales setimpal atau engga. Seenggaknya kalo gue emang belum mampu membalas semua kebaikan dia, biar Allah aja yang bales. Nyoman perhatian banget, pengertian, dewasa juga. Dia adalah seseorang yang gue yakin (insyaallah), bisa membawa gue ke keadaan yang lebih baik. Dia selalu bisa buat gue senyum kalo gue lagi sedih, dia selalu bisa buat gue bangkit disaat gue bener-bener terpuruk, dia selalu bisa ngasih gue keberanian disaat gue ngerasa jadi orang yang paling penakut, dan yang paling utama, dia selalu bisa buat gue ngerti kalo kehidupan itu akan terus berjalan, entah lo siap atau enggak, entah lo mau menghadapi hari esok atau engga, hidup itu akan terus berlangsung dan harus lo hadapin, dia juga ngajarin gue supaya nggak terus-terusan ngeliat ke belakang (kenangan yang menurut gue jauh lebih indah dari kehidupan gue sekarang), dia nggak ngelarang gue buat kangen masa-masa indah itu, tapi dia selalu ngingetin gue untuk berpikir juga kedepannya, dan nggak membiarkan gue lama-lama terbawa kenangan itu aja tanpa mikirin hari besok. 

Nyoman itu pinter, dia cerdas. Dia anak IPA, menurut gue dia termasuk orang yang brilian :D. tapi dia suka pura-pura bodoh padahal jago, sok-sok merendah :( kadang gue minder juga loh sama dia. Tapi gue seneng kalo dia bisa nularin ilmunya ke gue :D. Nyoman punya suara yang bagus, dia satu ekskul sama gue, paduan suara. Suara dia bass,sekarang dia jadi koordinator bass. Gue sukaaaaaaa banget sama suara bassnya dia. Suka suka suka suka suka sukaaaaaaa banget! Bisa bikin gue melting sampe merinding kalo denger suara bass nya dia. Suara bass terindah yang pernah gue denger :p. Dia suka nyanyiin gue lagu-lagu yang bagus, dia juga jago banget main gitar. Dan lagi lagi gue sukaaaaaa banget sama permainan gitar dia, baik yang itu kocokan ataupun petikan, 2-2nya gue suka, 2-2nya buat gue melting. Gue paling suka pas dia nyanyi lagu jamrud untuk pertama kalinya setelah kita jadian! "pelangi di matamu", dia nyanyi sambil main gitar. WOW, gue ngerasa gue cewek paling beruntung saat itu. Temen-temen gue yang denger rekamannya pun semuanya bilang "ih gilaaa, nyoman so sweet banget yaaa. envy" :D hahahaha gue seneng ah bikin mereka iri (jahat) hehehe. Banyak loh yang bilang envy ngeliat gue sama nyoman, semakin banyak yang bilang envy, semakin buat gue ngerasa beruntung dapetin nyoman! 

Thanks banget ya nyoman, kamu udah buat hidup aku lebih berwarna, banyak pelajaran positif yang aku dapet dari kamu. Oya ini gue tulis 3 hari sebelum gue 8bulanan :D. Kamu udah ngajarin aku banyak hal, aku jadi ngerti banyak hal sekarang, dimana aku nggak boleh sering-sering sedih dan down, aku nggak boleh jadi penakut, aku nggak boleh stress, aku nggak boleh inget masa lalu terus. Kamu udah buat aku jadi jauuuuuh lebih dewasa :) makasih banget ya man. Aku sayaaaaaang banget sama kamu, semoga kita bisa awet se awet-awetnya ya :) amin.

God is Always There

pernah merasa kesulitan? berdoalah
pernah merasa kesepian? berdoalah
pernah merasa kehampaan? berdoalah
pernah merasakan kesedihan? berdoalah
pernah merasakan kegagalan? berdoalah
pernah merasakan putus asa? berdoalah
pernah merasakan stress? berdoalah
pernah merasakan beban? berdoalah
karena hanya itu jalan utama yang akan membawamu ke jalan yang lebih baik. ke jalan yang lebih jauh dengan kesulitan, kesepian, kehampaan, kesedihan, kegagalan, putus ada, stress dan beban. Mintalah pada tuhan untuk selalu melindungimu, serta menjauhimu dari perasaan perasaan buruk itu. Jangan takut untuk meminta kepadanya, sebab tuhan selalu ada untukmu.

ever find it difficult? Pray
ever feel lonely? Pray
ever feel emptiness? Pray
ever feel sad? Pray
ever feel like a failure? Pray
ever feel hopeless? Pray
ever feel stressed? Pray
never felt the burden? Pray
because only the main road that will take you to a better way. further into the road with difficulty, loneliness, emptiness, sadness, failure, drop out there, stress and load. Ask God to always protect you, and away from you from feeling the bad feelings. Do not be afraid to ask him, because God is always there for you.

I Miss You! [VINCENTIUS JHS] ;)

Menurut gue, tempat ini adalah tempat yang paliiiiiiiing menyenangkan di dalam kehidupan gue. Yang akan selalu gue rindukan dimanapun gue berada, seperti sekarang, gue bener-bener lagi kangen banget sama my vincentius jhs :). Tempat ini emang bukan taman bermain, atau tempat wisata. Ini sekolah, tapi sekolah yang menurut gue bukan sekolah biasa. Tapi sekolah yang sangat luar biasa. Disini gue bisa nemuin temen-temen yang asik-asik. Kebetulan gue dari SD vincent juga, jadi udah banyak yang gue kenal. Tapi temen dari luar SD vincent pun nggak kalah asik :D. Waktu kelas 7, gue punya 3 sahabat. Kinanthi, Riri dan Marcella. Awalnya nama kita berempat "GG" haha. geng gaol -_-, tapi pas kita kelas 8, namanya berubah. Jadi OMOSH, atau Omoshiroi Seikatsu (kehidupan yang menarik), nama ini dibuat sama Kinan. Sampai kelas 8, kita berempat masih sekelas. Tapi begitu kelas 9, kita kepisah. Gue sekelas sama Riri, Kinanthi sekelas sama Marcella. Tapi gaktau kenapa, gara-gara apa. Kita kepisah dengan sendirinya -_- maaf ya. Tapi ada sedikit problem yang membuat gue agak malas kayak dulu lagi. Tapi, dikelas 9 inilah gue bener-bener nemuin sahabt-sahabat yang wow. SANGAT BERARTI BUAT GUE. Gue inget, awalnya karena gue ikut Revi, Gaby, Maria, Icha, Nia, Stella, Reno main ke rumah Sheila. Awalnya gue takut nggak nyambung atau nggak asik. Tapi ternyataaaaaaaa. wow, amat sangat menyenangkan :) dan akhirnya berlanjut :) Gue jadi lebih sering ngumpul sama mereka dan main sama-sama mereka. Susah menggambarkan setiap perasaan gue waktu sama mereka dengan kata-kata. Karena cuma bisa gue rasain :) dan gue ngerasa seneeeeeeeeeng banget punya sahabat kayak mereka. Dan sampai sekarang pun gue masih bersahabat dan sering main sama mereka, eh nggak sering deng, soalnya udah pada sibuk -_-. Tapi gue itu suka berteman sama Maria, Icha, Revi, Stella, Sheila, dan ohya Alex-Keke :D karena mereka itu baik, setia kawan, mau menerima gue apa adanya :) sangat menyenangkan. Apalagi kalau mau cerita sama mereka. wow bener-bener nyaman dan dijamin terjaga. Buat yang ada masalah? No problem, cerita jujur sama mereka, dan kalian akan dapet solusi yang paling baik! :) Apalagi kita punya Maria, ibu kita yang paling dewasa yang selalu bisa ngasih solusi yang bener bener bermanfaat :) Gue sangaaaaaaat bersyukur bisa punya sahabat kayak mereka semua :) Thanks a lot God :) and guys, i miss you all :* and my vincentius JHS, there is no place as beautiful as you :)

Tak Mungkin Ku Melepaskanmu



Mengartikan dirimu di dalam hatiku
Betapa kusesali adanya dirimu
Haruskah ku bertahan demi cinta ini
Yang tak mungkin 


Andaikan saja ada keteguhan hati
Tuk membuka kembali jalan cinta ini
Biarkan ku menanti semua janji kita
Sampai batas waktu mengakhiri


Reff :
Dan tak mungkin
Untuk kita bersama
Diatas perbedaan
Yang selamanya mengingkari


Dan tak mungkin
Bila ku melepasmu
Sungguh hati tak mampu
Mengertilah cintaku
Dan tak mungkin


Semestinya tak ada
Yang memisahkan
Cinta ini
Karena hanya dirimu
Satu cintaku


Reff :
Dan tak mungkin
Untuk kita bersama
Diatas perbedaan
Yang selamanya mengingkari


Dan tak mungkin
Bila ku melepasmu
Sungguh hati tak mampu
Mengertilah cintaku
Percayalah cintaku

Dunia Anak Autis

Cerita ini sebenernya udah lama terjadi. Udah lama juga pengen dituangin ke blog, tapi baru sempetnya sekarang hehehe.

Suatu sore, gue sama kakak sepupu gue dan keponakan-keponakan gue jalan jalan sore ke kelurahan yang ngga begitu jauh dari rumah. Disana emang enak banget, sore sore, adem, dan kita sekalian ngasih makan keponakan sambil mereka liat kura kura di kolam sana. Gue pun duduk di bangku deket kolam, sambil ngeliatin keponakan-keponakan gue main sambil disuapin makan sama kakak sepupu gue.Disana emang banyak anak kecil yang lagi main sambil maka sore juga. Gue nggak ngapa-ngapain, jadi gue ngeliatin mereka aja. Eh tiba tiba ada anak kecil yang dateng sama mbaknya. Lagi mau makan sore juga, tapi dilihat dari mukanya, kelihatan dia anak penderita autis. Karena setiap penderita autis itu mukanya sama, dan gue bukan pertama kalinya ngeliat tampang autis. Anak itu main di sekitar gue, dan tiba tiba duduk di samping gue. Gue diem aja, walaupun agak sedikit "deg-degan", karena gue tau anak autis itu nggak sama kayak anak biasa, dia nggak ngerti apa-apa, dan bisa melakukan hal hal yang tak terduga haha. Anak itu pun ngeliatin gue, gue cuma bisa senyum. Itu pun senyum hambar, senyum sambil rada ketakutan. Dalam hati gue berharap mbaknya ngawasin tuh anak, dan untungnya bener, mbaknya ikutan duduk di sebelahnya. Tiba-tibaaaa anak itu megang rambut gue, megang kepala gue. Pokoknya rambut gue dipegang-pegang deh, Sambil dia ngeliatin gue. Awalnya gue risih+takut, soalnya tiba tiba anak itu ngelus-ngelus rambut gue. Tapi mbaknya nggak ngelarang sama sekali, dia cuma bilang "pegangnya pelan-pelan aja ya dek.", akhirnya si mbak itu pun ngejelasin kenapa anak itu megangin rambut gue terus, udah gitu sambil dicium-ciumin lagi. Katanya dulu rambutnya si anak itu panjang, sama kayak rambut gue. Tapi dia nggak pernah mau rambutnya dikuncir, karena jadinya berantakan, akhirnya rambutnya dipotong sama ibunya, tapi anak itu kepengen rambutnya tetep panjang, dan akhirnya dia sampe nangis karena nggak mau dipotong. Dan setelah dipotong pun, dia jadi marah marah sendiri, kata mbaknya mungkin dia kangen sama rambut panjangnya. Gue jadi sedih denger ceritanya, dan akhirnya gue biarin aja dia main main dulu sama rambut gue. Dia keliatan seneeeng banget bisa mainin rambut gue, gue cuma bisa diem sambil ngeliatin dia. Terus, karena keponakan gue udah selesai makan dan main, kakak sepupu gue pun ngajak gue untuk pulang. Si anak itu kayak tau gue mau pulang, dan dia nggak ngasih gue buat pulang, gue pun ngerasa rambut gue sedikit dijambak sama dia. Sambil nahan sakit, gue ikutin aja arah dia narik rambut gue, biar nggak tambah sakit, tapi.. gue bener-bener kaget dan nggak nyangka sama apa yang mau di lakuin. Tiba-tiba dia megang muka gue, trus nyium pipi gue. Oh God, gue antara kaget sama takut, dia nyium yang bener-bener lama. Trus dia nyium rambut gue juga, gue bener-bener sedih ngeliatnya. Gue ngerasa dia nyium dengan rasa sayang. Kasihan gue ngeliatnya. Akhirnya gue pun pulang, dan dia ngijinin gue pulang. Di sepanjang perjalanan pulang, gue deg-degan, sambil masih kebayang gimana dia nyium gue tadi. Kasihan gue ngeliat dia yang harus jadi anak autis. Walaupun awalnya sempet takut, tapi sekarang gue mencoba bisa menerima keadaan mereka :)

Just The Way You Are

Oh, her eyes, her eyes make the stars look like they're not shinin'
Her hair, her hair falls perfectly without her tryin'
She's so beautiful
And I tell her everyday

Yeah, I know, I know when I compliment her, she won't believe me
And it's so, it's so sad to think that she don't see what I see
But every time she asks me do I look okay?
I say

When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are

And when you smile
The whole world stops and stares for awhile
'Cause girl, you're amazing
Just the way you are

Her lips, her lips, I could kiss them all day if she'd let me
Her laugh her laugh, she hates but I think it's so sexy
She's so beautiful
And I tell her everyday

Oh, you know, you know, you know I'd never ask you to change
If perfect's what you're searching for, then just stay the same
So don't even bother asking if you look okay
You know I'll say

When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are

And when you smile
The whole world stops and stares for awhile
'Cause girl, you're amazing
Just the way you are

The way you are
The way you are
Girl, you're amazing
Just the way you are

When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are

And when you smile
The whole world stops and stares for awhile
'Cause girl, you're amazing
Just the way you are, yeah

Bersyukurlah Kalian

Terkadang, suka sedih deh kalo liat ada anak muda yang berantem sama Ayahnya. Yang suka kesel, marah-marah sama Ayahnya, atau bahkan parahnya membentak Ayahnya sendiri. Padahal harusnya mereka yang masih punya Ayah itu bersyukur, disayang dan jangan dimarahin seenaknya. Biar gimanapun Ayah tetaplah Ayah. Mungkin anak-anak itu nggak tau kalo diluar sana banyak anak lain yang mungkin iri sama mereka. Yang nggak bisa ngeliat Ayahnya di dunia nyata, yang udah kehilangan Ayahnya di usia dini. Mereka nggak jauh lebih beruntung daripada anak-anak lain yang masih bisa hidup bersama Ayahnya.

Buat kalian yang masih beruntung bisa hidup sama Ayah sehari-hari. Sayangilah Ayah kalian, dan berusahalah untuk menjadi yang terbaik bagi Ayah kalian, jangan pernah membuat dia kecewa. Bahagiakanlah dia di hari-harinya. Bersyukurlah kalian karena sesungguhnya kalian sangat beruntung masih bisa hidup bersama seorang Ayah. Tidak sepertiku dan anak-anak lain diluar sana yang sesungguhnya sangat merindukan dekapan seorang Ayah :') GodBlessYou Daddy :)

I Love You Daddy :')

Daddy
You know how much I love you
I need you forever
I 'll stay by your side
Daddy oh Daddy
I want always bliss you
But I never stop trying
to be your number one

You understand me....
You teach me how to pray..
And you play the game I love to play
I have no fear here when you are near
You guide me through the dark is night

I love you Daddy...
You are my hero (and you always in my dream)
I love you daddy oh daddy
You are my superstar

Daddy
You know how much I love you
I want you to help me
Please show me the way
Daddy oh Daddy
Sometimes I might do wrong
But I never stop trying
To be your number one

I wanna show you
I'll be as strong as you
When I grow up I still look up to you
So have no fear here I believe here
I will be my daddy's boy

I love you Daddy...
You are my hero (and you always in my dream)
I love you daddy oh daddy
You are my superstar
2x

The one in a million and a million in one
Forever I want to be by your side
You're in a million
Show me the way
Guide me through my night

Perbedaan Antara "Pria" dan "Cowok" [copy]

Biar adil, saya tampilkan juga perbedaan antar "pria" dan "cowok". Berikut ini artikelnya
P : Tahu jelas 5 tahun lagi ia mau jadi apa
C : Tidak jelas 5 menit lagi ia mau berbuat apa


P : Jago memnbuat wanita merasa tenang
C : Jago membuat wanita merasa senang


P : Bacaanya john Grisham,mainannya golf,tontonannya CNN
C : Bacaanya harry potter,mainannya biliar dan game online,tontonannya MTV


P : Sebelum umur 30 sudah banyak uang
C : Sebelum umur 30 sudah banyak dosa


P : Seimbang antara penghasilan dan pengeluaran
C : Seimbang antara hutang dan pembayaran minimun


P : Mendukung emansipasi wanita,tapi tetap membayari bon makan wanita
C : Mendukung emansipasi wanita dengan membiarkan wanita bayar sendiri


P : Punya akuntan,penjahit dan dokter langganan
C : Punya salon,kafe dan bengkel langganan


P : Meminta anda nimbrung ngobrol kalau mamanya menelepon
C : Pura2 anda tidak bersamanya jika mamanya menelepon


P : Putus dengan pasanganya sambil berjabatan tangan dan mengakui sulitnya menjebatani perbedaan     antar mereka berdua,diiringi ucapan,"kita tetap bisa berteman selamanya"
C : Putus dengan pasanganya sambil kabur dari rumah,merokok berbatang-batang plus ucapan "jangan undang aku ke pernikahanmu nanti"


P : Mencintai wanita 10% pada pertemuan awal dan meningkat terus
C : Mencintai wanita 100% pada pertemuan awal dan menurun terus


P : Berpikir dewasa seperti usia 40 tahun pada saat berusia 17 tahun
C : Berpikir kekanakan seperti usia 17 tahun saat berusia 40 tahun


P : Bisa menang hanya dengan otak dalam konflik
C : Cuma bisa ngamuk,adu mulut,dan adu otot dalam konflik


P : Mikirnya,"aku masih kurang pengetahuan,harus belajar lebih banyak"
C : Mikirnya,"aku yang terhebat di muka bumi,siapapun akan ku hadapi"


P : Otak no 1,digabungin otot kalo terpaksa
C : Otot no 1,ditambah otak kalo punya


Maaf ya kalo tersinggung :D

Perbedaan Antara "Wanita" dan "Cewek" [copy]

W: Pengertian dan menerima apa adanya. Namun tetap memberi saran yang mendidik bila Anda melakukan kesalahan.
C: Menuntut banyak sekali ini itu tanpa melihat kesalahan pada dirinya sendiri. Akan marah-marah atau minimal ngambek kalau Anda berbuat salah.


W: Selalu berusaha ceria di setiap moment bersama dengan Anda.
C: Suka BT tiba-tiba tanpa sebab dan kalau ditanya kenapa, akan menjawab seolah tidak ada apa-apa dan membuat Anda bingung.


W: Bisa membuat Anda tertawa dan membuat Anda makin ingin lebih menyayanginya setiap hari.
C: Selalu menuntut punya cowok yanh bisa membuatnya tertawa, namun pada kenyataanya susah sekali dibuat tertawa karena merasa nanti dikhianati.


W: Bersikap jujur apa adanya.
C: Bersikap jual mahal dan hobinya ngetes cowok.


W: Meminta Anda pamit dulu dengan orangtuanya dan memperkenalkan Anda sebelum pergi bersama Anda.
C: Membuat Anda duduk berlama-lama di ruang tamu karena lama sekali dandannya.


W: Independent, tetap memprioritaskan karier dan masa depan tanpa mau tergantung orang.
C: Memprioritaskan punya cowok yang mapan dengan alasan tuntutan jaman dan akan merasa secure masa

depannya hanya dengan cowok-cowok seperti itu.

W: Tampil natural, simple tetapi tetap classy. Dan tampil anggun pada event-event tertentu.
C: Menor berlebihan dan high maintenance.


W: Belajar membuat kue jenis baru dua kali seminggu.
C: Ke salon dua kali seminggu.


W: Punya prinsip yang jelas dan berusaha untuk mengaplikasikannya di dalam kehidupannya setiap hari.
C: Tidak punya sikap, tidak tegas dan tidak tahu apa kemauan sebenarnya. Hanya bisa tergantung pada Anda.


W: Menguasai diri, mengambil keputusan tegas dalam menyelesaikan setiap masalah dan konsekuen dengan keputusan tersebut.
C: Marah-marah, menangis berhar-hari dan curhat panjang lebar dengan teman jika disakiti dan berikrar tidak akan mau berhubungan dengan Anda lagi. But… Tiga hari kemudian dia akan memaafkan Anda.


W: Betah di rumah, dan suka menyenangkan hati orangtuanya.
C: Gak pernah mau ketinggalan datang ke setiap Rave Party yang diadakan di kota Jakarta dan sekitarnya.


W: Favourite movies-nya; Four Weddings and A Funeral, Requiem for a Dream, Shawshanl Redemption.
C: Fovourite movies-nya; Never Been Kissed, Freaky Friday, Princess Diary.


W: Menyukai film The Matrix karena ide cerita yang disampaikan sungguh luar biasa.
C: Menyukai film The Matrix karena Keanu Reeves yang main.


W: Ingin punya pria yang percaya akan dirinya sendiri, jujur, bisa menjaga dan menyayanginya apa adanya.
C: Pengen punya cowok seperti Brad Pitt, dewa, mapan, perut six pack, siap mengantar jemput 24-7 dan wajib menyayanginya di atas segalanya.


W: Mampu menjaga diri sendir dangan tidak pernah berbuat yang aneh-aneh.
C: Menum-minum sampai tepar di lounge dan harus digotong untuk pulang.


W: Mengutarakan perasaanya dengan tenang dan tetap mengerti perasaan Anda.
C: Maunya selalu diutamakan perasaanya tanpa memikirkan perasaan Anda sedikit pun.


W: Mau bersosialisasi dengan teman-teman Anda dan memperkenalkan Anda dengan teman-teman dekatnya.
C: Dekat dengan semua cowok sesuka hati tapi kalau Anda sendiri dekat dengan satu cewek saja, dia bisa marah setengah mati.


W: Dekat dengan orangtuanya sendiri dan dekenal baik oleh orangtua Anda.
C: Bahkan dengan orangtuanya sendiri tidak akrab.


W: Mengerti dengan kesibukan Anda dan bisa naik kendaraan umum pada saat darurat.
C: Marah-marah karena Anda tidak bisa menjemput dan mengetakan Anda sudah tidak peduli lagi terhadapnya.


W: Berfikir dan mengoreksi diri setelah membaca tulisan ini.
C: Merasa tersinggung dan mencari tahu siapa yang menulis ini.


Gue dikasih link ini sama cowok gue sendiri -___-" walaupun sempet merasa disindir pas baca pertama kali, tapi... mungkin bener. Harus mengoreksi diri setelah membaca tulisan ini, bukannya tersinggung dan mencari tahu siapa yang menulis ini hahaha :D

Saturday, 10 December 2011

Mata Uang Berubah Pangan Lezat

Sebuah artikel dari sebuah majalah

Bangsa Eropa, khususnya Spanyol, yang pertama menjelajah benua Amerika memang semula tidak tertarik pada kakao. Mereka juga tidak menggemari minuman xocolatl (air pahit) yang pahit, dingin, dan pedas dari biji kakao bercampur cabai karya bangsa Maya dan Aztek. Bangsa Spanyol baru baru menganggap kakao berharga ketika mengetahui biji Theobroma cacao itu dipakai sebagai alat tukar oleh penduduk asli Amerika itu. Mereka bisa membeli seorang budak hanya dengan memberikan 100 biji kakao.
Semua itu berubah setelah Hernando Cortez, penguasa sebagian Meksiko pada awal abad XVI memodifikasi xocolatl (ia sebut chocolatl) dengan menambahkan gula, vanila, pala, cengkih, dan kayumanis. Hasilnya, minuman lezat yang disukai para bangsawan Spanyol.

Setengah jadi
Sejak penemuan Cortez itu hingga kini, cokelat telah menyebar ke seluruh penjuru dunia dalam beragam olahan dan kemasan. Di tanah air pun mulai bermunculan industri kecil yang memproduksi cokelat dengan citarasa maupun kemasan khas Nusantara. Salah satu di antaranya butong karya Meika Hasyim di Yogyakarta. Sesuai namanya, itu akronim dari buah dalam gentong. Meika mengemas cokelat berisi selai buah dalam gerabah mungil khas Yogyakarta.
"Gerabahnya saya pesan khusus tanpa pewarna agar terkesan alami dan aman untuk makanan," ujar Meika. Toh, ia tetap membungkus tiap butir cokelat alumunium foil debelum memasukkan ke dalam gerabah. Tujuannya untuk menjamin keamanan dan menghindari kontaminasi. Olahan cokelat lain khas Indonesia adalah cokelat monggo (juga dari Jogjakarta) kreasi Thierry Detournay asal Belgia, serta cokodot hasil olahan Kiki Gumelar dari Garut, Jawa Barat.
Kafe-kafe yang khusus menghidangkan minuman dan makanan dari cokelat pun makin ramai diserbu pengunjung. Sebut saja Death by Chocolate di Pondok Indah, Jakarta Selatan, dan L'atelier du Chocolate di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Namun, berbeda dengan bangsa Maya dan Aztek, para produsen olahan cokelat tidak menggunakan cokelat langsung dari bijinya. "Saya menggunakan cokelat setengah jadi," ujar Meika.
Harap mafhum, proses mengubah biji kakao menjadi makanan atau minuman lezat itu cukup panjang. "Untuk mengolah biji cokelat terfermentasi menjadi bubuk kakao atau cocoa powder saja butuh sekitar 2 hari," ujar Direktur Eksekutif PT Bumi Tangerang Meisindotama, Sindra Wijaya.Para penggemar cokelat memanfaatkan bubuk cokelat itu menjadi minuman hangat dengan menyeduhnya. Pilihan lain, mencampur bubuk kakao pada makanan dan minuman. Bandingkan dengan bangsa Maya dan Aztek yang hanya menggiling biji cokelat, lantas mencampurnya dengan bahan-bahan lain seperti biji jagung dan cabai, menyeduhnya dengan air panas, dan menyajikannya dingin.
Untuk membuat bubuk kakao menjadi cokelat batangan, bahkan masih perlu pengolahan lebih lanjut dengan menambahkan cacao liquor, lemak kakao, susu, gula, dan pengemulsi. Namun, karena lemak kakao relatif mahal, banyak produsen yang menggantinya dengan minyak sawit. Padahal, cocoa liquor dan lemak kakao berfungsi memberi aroma tajam khas cokelat dan sensasi meleleh di lidah saat masuk ke mulut.
"Cokelat produksi Eropa yang terkenal lezat rata-rata memiliki karakter deperti itu," ujar Sindra. Sebaliknya, jika menggunakan minyak sawit, aroma cokelat kurang tercium dan cokelat menjadi keras hingga harus dikunyah. Maka dari itu penggunaan minyak nabati disarankan tak lebih dari 5 %.
Sumber : Trubus 503 Oktober 2011/XLII

Friday, 9 December 2011

Mengapa Kita Perlu Menangis :")

Hai guys! Kali ini gue akan menyajikan sebuah artikel yang bertemakan 'MENANGIS'.. di tahun 2011 ini, kalian semua pasti tau kan yang namanya galau? Gue juga yakin kalian semua pasti pernah ngerasain kegalauan walau cuma sekali. Karena banyak anak muda zaman sekarang yang bilang "Gak galau berarti gak gaul". Setujukah kalian dengan pendapat itu? (coba dijawab dalam hati..) Sebenarnya, artikel yang ngebahas tentang nangis, air mata dan semacam ini udah nggak sulit buat ditemuin. Udah ada beberapa artikel lain yang ngebahas tentang hal ini. Gue nggak bermaksud buat meng-copy ide mereka, gue hanya mau menyajikannya lagi dengan bahasa gue sendiri dan tentunya ada banyak tambahan yang berupa pendapat pribadi gue. Oke.. mari kita mulai. Selamat membaca kawan-kawan ;)

Gue sengaja ngasih judul artikel ini "Mengapa Kita Perlu Menangis", karena menurut gue, masih ada orang-orang di luar sana (khususnya cewek) yang masih belum ngerti apa arti menangis sesungguhnya. Selain itu gue juga mau menginformasikan bahwa menangis itu nggak selamanya buruk, nggak selamanya kelihatan lemah. Menangis itu juga nggak selamanya malu-maluin, menangis itu sebenarnya indah, kalau aja kita ngerti apa arti mengangis sebenarnya.

Sebagai orang beriman, kita harus percaya bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT pasti ada manfaatnya. Sekecil apapun itu. Begitu juga dengan menangis, dan air mata. Ternyata keduanya memiliki arti penting dalam kehidupan kita.

Menangis itu adalah suatu kegiatan yang merupakan pelampiasan perasaan. Ketika kita merasa sedih, merasa terpukul, merasa kecewa, marah, kehilangan, kesepian, atau bahkan kebahagiaan, kita dapat menangis. Menangis yang dapat melegakan hati dan perasaan, menghilangkan beban pikiran maupun batin. Membuat segalanya seakan lebih baik, lebih tenang, dan lebih lega. Coba bayangkan jika kita tidak bisa menangis, apa yang akan kita lakukan supaya kita dapat merasa lega? Menangis itu jauh lebih baik daripada mencaci maki, berteriak, bicara kasar ataupun yang lain yang dapat membuat kita merasa lega. 

Dengan setetes air mata saja, beban kita dapat berkurang walau hanya sedikit. Ketika kita merasa sedih, merasa kesal atau kecewa, kita tidak seharusnya mencaci diri sendiri, berteriak, menjadi pemarah, sensitif dan penuh emosi. Kita cukup duduk diam, pejamkan kedua mata, tarik nafas panjang, pikirkan apa yang menjadi beban kita, dan dengan sendirinya tetes demi tetes air mata akan keluar mewakili setiap perasaan kita. Biarkan saja air mata itu terus mengalir, dengan begitu berarti beban kita juga akan terus keluar. Menangis itu tidak buruk, menangis itu baik, karena dengan menangis, berarti kita telah berusaha membuang beban yang ada. Daripada hanya sekedar dipendam dan berpura-pura tersenyum di luarnya. 

Selain itu, air mata sendiri memiliki manfaat yang mungkin kalian semua belum tahu.
Secara psikologis, menangis mampu membuat perasaan menjadi lebih baik, nyaman, dan tenang karena tangisan dapat membantu menyingkirkan kimiawi stres dalam tubuh. Berkaitan dengan ini, ada 4 manfaat menangis.
   1. Meningkatkan mood
       Menangis bisa menurunkan tingkat depresi seseorang. Dengan menangis, mood akan  terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena luapan perasaan atau emosi mengandung 24% protein albumin yang bermanfaat dalam mengatur kembali sistem metabolisme tubuh. Air mata tipe ini jelas lebih baik dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.
   2. Mengurangi stress
       Penelitian menyatakan bahwa air mata ternyata juga mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin.
   3. Melegakan perasaan
       Sepertinya, setiap orang merasakan hal ini setelah menangis. Setelah menangis, berbagai masalah dan cobaan yang mendera, kekesalan dan amarah yang menyesak,  serta goresan sakit hati biasanya berkurang dan muncullah perasaan lega. Perasaan lega yang dialami seseorang setelah menangis muncul karena sistem limbik, otak dan jantung menjadi lancar. Karena itu, keluarkanlah masalah di pikiran dengan menangis, jangan dipendam karena bisa menjadi tangisan yang meledak-ledak. Malu menagis sesak di dada, tertahan menjadi ganjalan perasaan yang sewaktu-waktu bisa memporakporandakan pertahanan jiwa, rasa bahkan raga.
   4. Menjadi penghalang agresivitas
       Orang yang sedang memuncak tingkat emosinya, meletup amarahnya biasanya akan berlaku dan bersikap lebih agresif bahkan bisa berdampak destruktif. Emosi yang diluapkan dengan menangis mampu menjadi penghalang agresivitas. Seperti yang diungkapkan Oren Hasson, seorang ilmuwan dari Univesitas Tel Aviv, Israel, bahwa dengan air mata, seseorang sebenarnya tengah menurunkan mekanisme pertahanan dirinya dan memberikan simbol dirinya tengah menyerah.

Dari segi medis, kegiatan mengundang dan mencurahkan air mata ini memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan, khususnya mata. Manfaat tersebut sebagaimana dikutif dari Beliefnet di antaranya :
  1. Membantu penglihatan. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.
  2. Membunuh bakteri. Air mata berfungsi sebagai antibakteri alami. Tanpa obat tetes mata, sebenarnya mata sudah mempunyai proteksi sendiri. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 % bakteri yang tertinggal hanya dalam 5 menit. Misalnya, bakteri yang terserap dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin, serta tempat-tempat yang mengandung bakteri.
  3. Mengeluarkan racun. William Frey, seorang ahli biokimia yang telah melakukan beberapa studi tentang air mata menyatakan bahwa air mata yang keluar saat menangis karena faktor emosional ternyata mengandung racun. Jadi, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa racun dari dalam tubuh terbawa dan dikeluarkan melalui mata.
  4. Membantu melawan penyakit. Selain menurunkan level stres, air mata juga membantu melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi. Bagaimanapun, perasaan tertekan dan tersakiti bisa membuat seseorang stres. Endapan stres yang terpendam dengan menahan tangisan inilah yang sering menimbulkan gejala tekanan darah tinggi dan penyakit lainnya yang dipicu oleh stres.
Nah.. sudah jelas kan kalau sebenarnya menangis dan air mata itu juga mempunyai manfaat secara psikologis maupun medis. Jadi memang tidak selamanya menangis itu buruk. Hanya saja, kita tetap harus memilah mana hal-hal yang memang perlu ditangisi atau tidak. Kalian boleh menangis ketika kalian benar-benar merasa terbebani, menangislah dan buanglah beban itu jauh-jauh. Lampiaskan perasaan kalian dengan menangis maka kalian akan lega. Tidak perlu takut untuk menangis, tidak perlu malu untuk menangis, karena itu memang sangat manusiawi. :)

Kenangan

Kuhirup udara segar yang ada
Kupejamkan kedua mata
Kudengarkan dentingan piano yang indah
Ku tarik nafas panjang

    Mencoba memberi ruang pada dadaku yang sesak
    Sekali lagi aku bernafas panjang
    Pejaman mataku semakin kuat
    Membawaku pergi ke dunia yang berbeda

Sebersit kenangan indah menari di bayanganku
Membuat dadaku semakin sesak
Entah apa yang kurasa
Kenangan itu begitu manis
    
    Terbayang lagi seakan nyata
    Kucoba menahan kenangan itu agar tidak lari
    Kumasuki lagi alam masa laluku
    Seakan itu terulang kembali

Kurasakan setiap keindahan yang menghanyutkanku
Aku tak mau berpisah dengan semua itu
Ku tarik nafas panjang
Kurasakan kehangatan di pelupuk mataku
    
    Tes.. tes.. tes..
    Tetes demi tetes air mata mengalir
    Menggambarkan kerinduanku akan semua kenangan itu
    Terasa nyata dan manis

Ku akhiri perjalananku ke alam masa laluku
Ku buka kedua mata
Hanya terdiam dan menyesali
Semua kenangan itu tak dapat kuraih lagi

Tak Selamanya Indah

Berawal dari tugas cerpen di sekolah,

   Di suatu pagi yang cerah, ada sebuah keluarga sedang bermain di halaman belakang rumah mereka. Rumah yang megah, halaman yang luas dan sebuah kolam renang membuat rumah itu bak istana dalam dongeng. Seorang laki-laki berbadan tinggi, tegap, kekar, berkulit gelap dan berkacamata sedang asik bermain air bersama seorang anak perempuannya di pinggir kolam renang. Sementara seorang wanita berwajah oriental duduk tidak jauh dari mereka sambil membaca sebuah majalah. Sekali-kali dia melihat ke arah suami dan anaknya yang sedang akrab bermain. Begitu indah pemandangan itu, menggambarkan sebuah kebahagiaan dalam keluarga yang tak ada tandingannya. Semua terasa sempurna, tidak ada yang kurang.
   “Kirana, bagaimana kalau kita berenang saja?”,tanya sang ayah pada anaknya. “Ayo Yah ayo..”,jawab Kirana semangat seraya menarik lengan baju sang ayah. Ayahnya hanya tertawa melihat tingkah Kirana yang begitu semangat. Mereka pun segera berganti baju dan tanpa menunggu lama, mereka pun menyeburkan diri ke dalam kolam renang. “Brr.. dingin ya, Yah..”, kata Kirana sambil terus menggenggam tangan sang ayah. Karena Kirana berenang di kolam yang dalam, maka sang Ayah harus terus menggenggam tangan Kirana agar dia tidak tenggelam. “Hati-hati ya Nak berenangnya..”,kata sang Ibu dari tempat duduknya. Keadaan itu terus berlangsung tanpa ada yang mengganggu mereka. Sampai matahari mulai naik dan meninggi, barulah mereka menyudahi kegiatan mereka itu. Mereka semua bergegas masuk ke dalam rumah dan melanjutkan aktivitas mereka.
   Kirana adalah seorang anak perempuan yang berumur 8 tahun. Badannya kecil, berkulit sawo matang, berambut keriting dan berwajah manis. Mirip sekali dengan sang Ayah. Kirana adalah anak semata wayang dari seorang pengusaha ternama di Ibukota, dan Ibunya adalah seorang ibu rumah tangga biasa. Kehidupan Kirana sangat tercukupi, semua kebutuhannya terpenuhi dengan baik. Dari urusan sekolah, hiburan dan yang lainnya. Karena dia adalah anak tunggal, kedua orangtuanya biasa memanjakannya. Apapun yang Kirana inginkan selalu dipenuhi oleh kedua orangtuanya, terutama sang Ayah. Ayahnya begitu menyayangi dia. Apapun keinginan Kirana segera diturutinya, bahkan terkadang tanpa Kirana meminta, sang Ayah sudah memberikannya terlebih dahulu. Semua itu membuat Kirana bahagia. Kasih sayang yang melimpah dan kebutuhan yang selalu terpenuhi membuat Kirana berpikir bahwa hidup itu indah. Selamanya indah.
   “Kirana, ayo makan siang dulu..”, ajak sang Ibu. Kirana menurutinya, dia duduk di samping Ayahnya. Mereka pun makan siang bersama. Tiba-tiba sang Ayah berkata, “Bu, besok aku akan berangkat ke Vietnam, tolong disiapkan ya baju-bajuku.”, “Ayah besok mau ke Vietnam?”, sambar Kirana. “Iya sayang, ada urusan bisnis yang harus diselesaikan. Kirana mau oleh-oleh apa?”, tanya sang Ayah seraya membelai rambut Kirana. “Aku mau mata uang Vietnam dong Yah, oh ya, aku juga mau perangko dari Vietnam, supaya koleksi perangko ku makin lengkap. Hehe..”, jawab Kirana sambil tersenyum lebar. “Baiklah.. nanti Ayah belikan ya..”, kata sang Ayah sambil tersenyum.
   Sang Ayah memang sering pergi ke luar negeri untuk mengurus bisnisnya sendiri. Dia tidak mau terlalu mengandalkan orang lain atau anak buahnya. Dia lebih suka mengurus bisnisnya sendiri, kecuali di saat dia memang benar-benar tidak bisa mengurusnya, barulah dia meminta tolong anak buahnya. Kalau sang Ayah sedang ke luar negeri, terkadang Kirana merasa kesepian. Wajar saja, Kirana memang sangat dekat dengan Ayahnya. Kemana-mana selalu bersama Ayahnya. Walau merasa kesepian, tapi Kirana mengerti bahwa Ayahnya pergi untuk mengurus pekerjaan. Kirana selalu mendoakan Ayahnya agar Ayahnya  tetap selamat dimanapun dia berada.
   Keesokan harinya Ayahnya pun bersiap untuk berangkat ke Vietnam. Kirana menemani Ayahnya bersiap-siap. “Ayah berapa lama di Vietnam?”,tanya Kirana dengan wajah polosnya. “Hm.. sekitar 2 minggu..”, jawab sang Ayah. “Jangan lupa titipan aku ya,Yah.. hehe”, kata Kirana seraya memeluk erat tubuh sang Ayah. “Iya sayang, Ayah pasti ingat. Ayah pasti belikan titipan kamu.”, Ayahnya mencium kening Kirana. Mereka berpelukan erat seakan akan berpisah lama. “Loh.. Ibu kira Ayah sudah siap, ternyata masih disini sama Kirana..”, tiba-tiba Ibu masuk ke dalam kamar. “Eh.. ada Ibu, mau ikut pelukan juga nggak bu?”, goda Kirana sambil tersenyum lebar. “Hahaha.. kamu ini suka menggoda Ibu kamu ya..”, kata sang Ayah sambil mengacak-acak rambut Kirana perlahan. “Sudah sudah, Ayah harus segera berangkat, nanti terlambat sampai bandara, gawat kalau sampai ketinggalan pesawat.”, sang Ibu menggandeng tangan Kirana dan mengajak Kirana ikut keluar. “Kita nggak mengantar Ayah ke airport,Bu?”, tanya Kirana. “Tidak usah sayang. Nanti setelah mengantar Ayah ke airport, Pak Umang tidak langsung pulang ke rumah, dia mau mampir dulu ke kantor Ayah. Kirana di rumah saja ya sama Ibu.”, “Oh, oke deh Yah. Ayah hati-hati ya di jalan. Jangan lupa kabarin kita ya Yah kalau sudah sampai Vietnam”, kata Kirana berlagak seperti orang tua sedang menasihati anaknya. Sang Ayah hanya tertawa mendengar ucapan Kirana.Tanpa menunggu lama, sang Ayah pun segera masuk ke dalam mobil dan berangkat menuju bandara. Dia melambaikan tangannya ke arah Istrinya dan Kirana.
   Dua minggu kemudian, Ayahnya pun pulang. “Ayaaah..”, sambut Kirana seraya berlari ke dalam pelukan Ayahnya. “Akhirnya Ayah pulang juga.. Kirana kangen banget sama Ayah..”, “Ayah juga kangen sama Kirana..”, Ayahnya mencium keningnya. “Lihat, Ayah bawa apa untuk Kirana”, Ayahnya mengeluarkan sebuah bingkisan. Bingkisan itu berisi banyak perangko dari Vietnam. “Waahhh.. banyak sekali, terima kasih Ayah..”, Kirana mencium dan memeluk Ayahnya. Ayahnya sangat senang melihat Kirana suka akan oleh-oleh yang diberikannya. Sang Ayah senang bila melihat Kirana bahagia. Kebahagiaan seperti itu pun terus tercipta di hari-hari berikutnya. Hidup Kirana seakan sempurna, tidak pernah merasa sedih. Kirana sangat bersyukur pada Tuhan atas kebahagiaan yang selama ini dia rasakan. Sekali lagi Kirana berpikir bahwa hidup akan selamanya indah.
   Hingga suatu ketika, semua kebahagiaan itu berubah menjadi keadaan yang sangat tidak diinginkan oleh Kirana. Semua kebahagiaan itu hilang entah kemana, entah direnggut oleh siapa. Keadaan di rumah Kirana menjadi tidak hangat lagi. Kini, tidak jarang kedua orang tuanya bertengkar, saling berteriak, saling membentak satu sama lain. Kirana tidak mengerti apa sebenarnya yang terjadi, Kirana masih terlalu kecil untuk mengetahui keadaan seperti ini. Kirana hanya bisa sembunyi ke kamarnya kalau dia sudah mendengar kedua orang tuanya mulai bertengkar. Kirana merasa takut, merasa sedih, merasa sendiri dan tidak mengerti apa yang seharusnya dia lakukan. Semenjak keadaan di rumahnya berubah, Kirana menjadi lebih tertutup dan menjadi anak yang pendiam. Keceriaan dan gelak tawanya kini tidak terdengar lagi. Ayahnya pun seakan sudah melupakannya. Ayahnya jarang pulang ke rumah, dan sudah tidak pernah mengajak Kirana bercanda lagi. Kirana benar-benar bingung, dia tidak tahu harus bercerita pada siapa. Setiap dia bertanya pada sang Ibu tentang Ayahnya, sang Ibu hanya memberi jawaban yang tak pernah berubah. Katanya, Ayah sedang ke luar negeri mengurus bisnisnya. Tapi Kirana tahu jawaban Ibunya itu hanya alasan. Kirana tahu Ayahnya tidak sedang mengurus bisnis.
   Kirana mencoba mencari tahu kemana Ayahnya pergi. Namun hasilnya nihil. Kirana memohon pada Ibunya pun, Ibunya tidak mau memberi tahu kemana Ayahnya pergi. Ibunya pun kini berubah, menjadi sensitif dan pemarah. Kirana merasa sangat kesepian, tidak ada lagi kasih sayang seperti dulu. Tidak ada lagi perhatian dan kebahagiaan seperti dulu. Kirana sangat sedih. Hingga akhirnya Kirana benar-benar ditinggal oleh Ayahnya. Dulu, Ayahnya masih sempat pulang ke rumah, walaupun sangat jarang. Namun sekarang, Ayahnya tidak pernah pulang sama sekali. Kirana bingung kemana sang Ayah pergi. Akhirnya dia memberanikan diri untuk menghubungi Ayahnya.
   “Halo.. Ayah..”, Kirana mencoba memulai pembicaraan melalu telepon genggamnya. “Kirana?”, tanya Ayahnya dengan nada seperti tidak percaya. Sesaat, Kirana terdiam. Tidak melanjutkan bicara, melainkan menangis. “Kirana.. kamu kenapa sayang? Jangan menangis ya,Nak..”, terdengar suara dari seberang. Suara itu membuat Kirana merasa tenang dan mengurangi rasa kesepiaannya. “Ayah kemana? Kenapa Ayah pergi? Kenapa Kirana ditinggal?”,Kirana mulai mengeluarkan sejumlah pertanyaan. “Kirana, maafkan Ayah ya. Ayah terpaksa pergi, ada urusan penting yang tidak bisa Ayah tinggalkan”, “Ayah bohong! Ayah pasti nggak ada urusan apa-apa, Ayah pura pura kan?”, tangisan Kirana pun pecah. Tidak ada jawaban dari Ayahnya. Kirana terus terisak. “Kirana.. Ayah mohon, maafkan Ayah. Ayah telah bercerai dengan Ibumu..”, jawab sang Ayah. Kirana menghentikan tangisannya. Sebetulnya, dia tidak mengerti benar apa arti dari kata perceraian yang baru saja diucapkan oleh Ayahnya. Usia nya terlalu dini untuk mengerti permasalahan seperti itu, yang dia tau hanyalah dadanya yang terasa sesak. Dia merasa jauh dengan Ayahnya. Dia rindu kasih sayang dari Ayahnya. “Ayah.. Kirana kangen Ayah.. Kirana mau main sama Ayah..”, Kirana mulai terisak. “Kirana tenang ya, Ayah janji, kita akan tetap bertemu walaupun bukan di rumah.”, “Ayah serius? Kita bisa bertemu?”, “Iya sayang. Kita akan bertemu setiap bulan. Tapi tidak di rumah dan tidak sama Ibu ya..”, “Loh? Kenapa? Ayah nggak kangen sama Ibu?”, “Hm.. Kirana, kamu masih kecil, belum mengerti tentang semua ini. Kirana sabar ya, yang jelas Ayah tetap sayang sama Kirana.. Sudah dulu ya Kirana, Ayah masih banyak pekerjaan..”, pembicaraan itu segera diakhiri oleh Ayahnya. Kirana terduduk di pojok kamar, terdiam dan menangis.
   Ternyata sang Ayah tidak bermain-main dengan janjinya. Semenjak Ayahnya keluar dari rumah, Kirana tetap dapat bertemu dengan sang Ayah, mereka berdua rutin bertemu walaupun hanya satu kali dalam sebulan. Biasanya mereka bertemu di mall, restoran, atau terkadang sang Ayah menjemput Kirana sepulang sekolah. Walaupun hanya sekali dalam sebulan, tapi Kirana tetap bersyukur karena masih dapat bertemu dengan Ayahnya. Mereka hanya bertemu berdua, tanpa sang Ibu. Di pertemuan yang singkat itu, Kirana selalu menceritakan apa saja yang dialaminya. Kerinduannya akan suasana rumah yang menyenangkan, juga masalah perekonomian di rumahnya yang berubah semenjak Ayahnya keluar dari rumah. “Sekarang, nggak ada lagi yang bisa beliin aku mainan kayak Ayah..”, kata Kirana. “Loh, kamu kan masih bisa minta sama Ayah. Ayah akan tetap kasih kamu mainan kalau kamu mau.”, Kirana hanya tersenyum.
   Walaupun Ayahnya sudah berpisah dengan sang Ibu, namun Ayahnya tidak melepaskan tanggung jawab begitu saja. Setiap bulannya, sang Ayah rutin memberi biaya untuk Kirana sekolah, memberi biaya untuk Kirana jalan-jalan ketika liburan sekolah, memberi biaya untuk segala kebutuhan Kirana. Walaupun tidak seperti dulu lagi, Kirana tetap mensyukuri keadaan ini. Dia masih dapat hidup dengan layak walaupun tidak dengan harta berlimpah seperti dulu lagi. Namun, karena dulu dia terlalu sering dimanja, terkadang dia menjadi anak yang keras kepala, memaksakan kehendak dan ingin dituruti keinginannya. Hanya terkadang saja dia terlihat dewasa dan terlihat mengerti keadaan yang telah berubah ini.
   Bertahun-tahun pun dia lewati dengan kehidupan apa adanya, Kirana semakin terbiasa dengan keadaan hidupnya yang baru. Hingga sampailah dia ke umur yang memasuki masa remaja, kini Kirana berumur tiga belas tahun. Ayahnya pun mengajak Kirana untuk merayakan ulangtahunnya itu, tentu saja Kirana merasa sangat senang. Ayahnya mengajak Kirana berjalan-jalan seharian dan mengajak Kirana makan malam di sebuah restoran Jepang. Kirana sangat senang, dia dan Ayahnya duduk di sebuah meja makan yang di depannya ada seorang juru masak yang ternyata langsung memasak pesanan yang dipesan mereka. Kirana baru pertama kali masuk ke restoran Jepang dan dia merasa senang. Satu hal lagi yang membuat harinya semakin sempurna, ternyata Ayahnya menyiapkan kejutan kecil untuknya. Tiba-tiba beberapa pelayan datang mendekati meja mereka, Kirana bingung, namun tiba-tiba keluarlah seorang pelayan lain yang membawakan kue tart beserta lilin di atasnya. Para pelayan di sekelilingnya menyanyikan lagu ‘Happy Birthday’ khusus untuknya. Kirana menatap ke arah Ayahnya dan memeluknya. Kirana merasa tersanjung dan sangat bahagia. Hari itu semua terasa sempurna di mata Kirana.
   Waktu terus berjalan, hari-hari Kirana pun terus berlalu. Setelah hari paling sempurna terjadi di saat Kirana berulang tahun, tidak ada lagi hari bahagia lainnya. Hari-hari Kirana semakin sepi, semakin kelam. Kini, sang Ayah tidak pernah lagi mengajak Kirana untuk bertemu. Entah apa alasannya, Kirana tidak mengerti. Komunikasi mereka pun tidak berjalan lancar seperti dulu. Kirana semakin rindu dengan Ayahnya. Semakin merasa kehilangan, Kirana benar-benar sedih dengan semua keadaan ini. Kirana rindu kehidupannya yang dulu, Kirana rindu akan masa lalunya yang benar-benar indah. Kini Kirana mengerti, hidup tidak selamanya indah. “Ah.. andai waktu bisa kuulang..”, gumam Kirana. Kirana mencoba menghubungi Ayahnya, namun tidak ada hasil. Ayahnya tidak pernah menerima telepon  dari Kirana. Komunikasi mereka pun semakin berkurang hingga akhirnya benar-benar tidak berkomunikasi sama sekali.
   Kirana tidak bisa menerima semua itu begitu saja, dia mencoba bertanya pada Ibunya, tapi Ibunya tidak pernah memberi penjelasan yang sebenarnya pada Kirana. Kirana terus berdoa, berjuang mencari Ayahnya. Namun, dia tidak pernah berhasil. Akhirnya Kirana pun merasa lelah, dia patah semangat dan mulai mencoba menerima semuanya. Kini, dia tidak lagi berusaha mencari Ayahnya, dia merelakan sang Ayah meninggalkan dirinya, walaupun sebenarnya dia merasa kecewa. Kirana menjalani hari-harinya yang baru, tanpa Ayah, tanpa kasih sayang dari Ayah, bahkan tanpa mendengar suara dan kabarnya. Terkadang Kirana berpikir, dimana Ayahnya berada, sedang apa, apakah Ayahnya merindukannya juga. Tidak jarang Kirana menangis di dalam doanya, teringat masa kecil bersama Ayahnya yang begitu menakjubkan.
   Satu tahun, dua tahun, tiga tahun, Kirana tetap tidak punya kabar tentang keadaan Ayahnya. Sampai-sampai Kirana sudah terbiasa hidup tanpa Ayah. Selama tiga tahun itu pun Kirana menjalani hidupnya dengan tidak mudah. Hidup pas-pas an, hidup seadanya, dan kebutuhan di rumahnya pun tidak lagi terpenuhi dengan baik. Bukan itu saja, tumbuh dewasa tanpa kehadiran seorang Ayah membuat Kirana kekurangan kasih sayang, kurang perhatian, dan pertumbuhan psikologisnya pun tidak berlangsung dengan baik. Terkadang teman-teman Kirana suka bertanya tentang Ayahnya, namun Kirana tak pernah bisa menjawabnya. Kirana merasa iri bila mendengar teman-temannya bercerita tentang Ayah mereka, apalagi jika Kirana melihat teman-temannya dijemput oleh Ayah mereka masing-masing ketika pulang sekolah. Kirana teringat betul bagaimana dulu dia juga pernah dijemput oleh sang Ayah. Untuk kesekian kalinya Kirana merasa sangat rindu dengan kehadiran sang Ayah.
   Kini, Kirana telah berusia tujuh belas tahun, empat tahun telah berlalu semenjak Ayahnya pergi dari rumah. Di hari spesialnya, Kirana sangat berharap Ayahnya datang menemuinya dan mengucapkan selamat ulangtahun padanya, tapi sayang semua itu hanyalah sebuah harapan, yang tidak terwujud dengan sempurna. Ayahnya tidak datang, tidak menemuinya, bahkan tidak menghubunginya. Kirana tidak mendapat ucapan ulangtahun dari sang Ayah. “Ayah.. aku rindu Ayah, aku mau Ayah ucapin selamat ulangtahun buat aku,Yah..”, kata Kirana sambil terisak. Kirana memandang wajah Ayahnya dalam sebuah foto, didekatkannya foto itu ke dadanya, dipeluknya erat. Air matanya menetes, dia menatap foto itu dan air matanya pun jatuh membasahi foto yang sedang digenggamnya. “Ayah, Kirana sedih waktu Kirana nggak bisa bilang selamat ulangtahun ke Ayah di hari ulangtahun Ayah. Sudah empat tahun kita nggak ketemu Yah, sudah empat tahun itu pula aku nggak bisa ucapin selamat ulangtahun ke Ayah, begitu juga sebaliknya. Sekarang aku udah tujuh belas tahun Yah, Ayah bisa bayangin kan gimana aku udah mulai tumbuh dewasa? Aku kangen Ayah..”, Kirana berbicara sendiri pada foto itu. Dia terus menangis. Dia benar-benar merasa rindu, dia teringat bagaimana sedihnya dia disaat hari ulangtahun Ayahnya,  dia tidak bisa bertemu dan mengucapkan selamat ulangtahun pada Ayahnya.
   Setelah cukup lama dia menangis, akhirnya dia pun tersadar bahwa hidupnya harus tetap berjalan. Dia berhenti menangis, dia mengambil laptop dan menyalakannya. Kemudian dia mencoba mengetik nama ayahnya di google, “Ah.. mungkin saja ada info yang bisa aku dapat tentang Ayah”, gumamnya. Akhirnya, beberapa artikel yang memuat nama Ayahnya pun tampil di layar. Dia membuka beberapa di antaranya, hingga dia menemukan biodata tentang Ayahnya. Namun disana, terpampang sebuah nama yang membuatnya bertanya-tanya. Ada nama seorang laki-laki yang tertulis sebagai anak Ayahnya. Langsung saja Kirana mencoba menghubunginya. Laki-laki itu bernama Hans. “Halo..”, kata Kirana memulai pembicaraan. “Halo.. ini siapa ya?”, sahut orang itu. “Hm.. betulkah ini Hans Sutaryo?”, “Oh iya.. betul. Anda siapa ya? Ada keperluan apa?”, “Saya Kirana, apa betul Anda ini anak dari Bapak Heru Sutaryo?”, “Betul, darimana Anda tahu?”, jawabnya lagi. Akhirnya Kirana pun menceritakan siapa dia sebenarnya. “Baiklah kalau begitu..”, kata Hans. “Kamu panggil saja aku Bang Hans, aku mengerti siapa kamu sebenarnya.”, sambungnya lagi. “Terimakasih banyak Bang, terimakasih mau mendengarkan aku.”, jawab Kirana.
   Akhirnya, Kirana pun rutin berkomunikasi dengan Bang Hans. Kirana pun beberapa kali mendapat kabar tentang Ayahnya dari Bang Hans. Kirana pun akhirnya mengerti kenapa Ayahnya pergi dari rumah. Ternyata, sang Ayah telah mempunyai istri lain sebelum bertemu dengan Ibu Kirana. Bang Hans adalah anak Ayahnya dari istri pertamanya. Kirana tidak terlalu memikirkan masalah itu. Kini, Kirana mendapat banyak bantuan dari Bang Hans, kebutuhannya mulai terpenuhi. Kirana sangat berterima kasih kepada Bang Hans. Beberapa kali Kirana meminta izin untuk dipertemukan dengan sang Ayah, namun Bang Hans tak pernah mengabulkan permohonannya itu, dan Kirana tidak berani untuk memaksakan kehendaknya.
   Beberapa bulan setelah Kirana bertemu dengan Bang Hans, Kirana mendapat kabar bahwa Ayahnya terkena struk ringan dan terpaksa dirawat di rumah sakit. Kirana mengetahuinya dari Bang Hans. “Adikku, saat ini Ayah dirawat di rumah sakit karena terkena struk ringan..”, jelasnya. “Astaga, Ayah terkena struk?”, tanya Kirana dengan nada yang agak tinggi. “Lalu, bagaimana keadaannya?”, tanya Kirana lagi. “Kamu tenang saja ya, terus saja berdoa, dokter sedang berusaha merawatnya, yang sabar ya Kirana”, jawab Bang Hans lagi. Kirana terus mendoakan sang Ayah, Kirana tidak mau terjadi sesuatu yang berbahaya pada Ayahnya. Semenjak saat itu, Ayahnya terus-menerus keluar masuk rumah sakit, penyakitnya semakin kompleks, namun Kirana tidak mengerti benar tentang penyakit Ayahnya.
   Suatu sore Bang Hans menghubungi Kirana. “Kirana..”, katanya “Bagaimana kabarmu?”, “Baik Bang..”, jawab Kirana. “Ada apa ya, Bang? Tumben telepon sore-sore begini..”,sambungnya. “Kirana, Abang mempunyai sebuah kabar tentang Ayah”, Bang Hans terdiam sejenak. “Kabar apa Bang?”, Tanya Kirana. “Maafkan Abang baru memberi tahu saat ini, 1 bulan yang lalu Ayah kembali masuk rumah sakit..”, “Loh? Kenapa Abang nggak kasih tau aku?”, “Maaf Kirana, waktu itu Abang lagi sibuk mengurus Ayah. Kirana.. saat ini keadaan Ayah sudah berat.”, “Maksud Abang apa?”, Tanya Kirana. “Keadaannya semakin menurun, tidak ada kemajuan dalam kesehatannya, para dokter yang merawatnya pun sudah angkat tangan..”, sesaat keduanya terdiam. Kirana merasa sangat sedih dan takut. “Besok, Ayah akan dibawa pulang saja, karena di rumah sakit pun percuma, keadaannya tidak juga membaik. Biar saja dia beristirahat di rumah.”, jelasnya. “Titipkan salamku untuknya ya Bang, aku sangat merindukannya.”, jawab Kirana. “Pasti Abang sampaikan, tolong doakan Ayah ya Kirana.”
   Dua hari kemudian, Bang Hans kembali menghubungi Kirana. “Adikku sayang..”, kata Bang Hans. Suaranya agak berbeda dari biasanya. “Kamu yang sabar ya..”,sambungnya. “Ada apa Bang?”, Kirana mulai khawatir. “Apa ini tentang keadaan Ayah?”, tanya Kirana. Tak ada jawaban, hanya terdengar isak tangis yang tertahan. “Bang, Abang nangis ya?”, “Kirana.. Ayah sudah tiada..”, jawab Bang Hans. Bagai disambar petir Kirana mendengar kabar itu, Kirana sangat terkejut. Tangisannya pun pecah, air matanya membanjiri kedua pipinya. Kirana tak sanggup berbicara apa-apa. “Terimakasih Bang atas kabarnya. Aku akan selalu doain Ayah.”, Kirana segera memutuskan pembicaraan itu. Kirana merasa sangat terpukul, dia benar-benar tidak percaya. Kirana berlari mencari Ibunya dan memberi tahu tentang kabar itu. Kirana terus menangis dalam pelukan Ibunya. Kirana merasa benar-benar kehilangan. Kirana merasa tidak sanggup, dia segera berlari ke kamarnya. Dia mengurung diri disana. Dia mengunci pintu kamarnya dan tak mengijinkan siapapun untuk masuk ke dalam.
   Kirana mencari foto Ayahnya, sambil menangis dia berusaha berbicara dengan sang Ayah melalui foto itu. “Ayah..  Kenapa Ayah pergi? Kenapa Ayah tinggalin aku untuk selamanya, Yah?”, Kirana terus menangis. “Ayah.. Kirana kangen Ayah, kangen banget Yah. Kirana mau ketemu Ayah, mau lihat wajah Ayah lagi, Kirana mau lihat wajah Ayah untuk terakhir kalinya Yah..”, Kirana terus terisak. “Kirana mau peluk Ayah.. Kirana mau bertemu Ayah...”, tangisannya semakin kencang. Air matanya semakin deras. Kirana semakin merasa kesepian, dia tidak percaya Ayahnya pergi untuk selama-lamanya. “Ayah.. Ayah adalah Ayah terbaik yang pernah Kirana punya. Nggak ada orang lain yang bisa kasih Kirana kasih sayang seindah kasih sayang dari Ayah. Seburuk apapun kata orang tentang Ayah, Ayah tetap yang terbaik. Walaupun Kirana pernah kecewa, marah sama Ayah, tapi Kirana sayang banget sama Ayah. Kirana nggak pernah benci sama Ayah, walaupun Kirana nggak pernah mengerti kenapa Ayah pergi, tapi Kirana rela kalau itu memang pilihan terbaik untuk Ayah. Kirana rela sedih asal Ayah bahagia. Ayah, Kirana mau peluk Ayah..”,Kirana mencium foto Ayahnya. Mendekap foto itu dengan erat. “Ayah tenang disana ya.. Kirana janji nanti kita akan bertemu lagi, tunggu Kirana ya Yah. Nanti kalau waktunya tiba, kita akan bersama lagi Yah..”, Kirana mencoba menguatkan dirinya sendiri. Kirana terus menangis, dia memaksakan dirinya untuk kuat, memaksakan wajahnya untuk tersenyum walau itu sangat sulit. Kirana terdiam, terdiam dalam kesedihannya. Kirana mencoba mendewasakan diri, mencoba menerima semua kenyataan yang ada. “Ayah, Kirana sayang banget sama Ayah, terimakasih banyak untuk semua yang pernah Ayah kasih untuk Kirana, terimakasih atas kasih sayang yang pernah Ayah kasih untuk Kirana, Kirana akan selalu sayang dan mendoakan Ayah. Love you Yah..”, kata Kirana seraya terus menciumi foto sang Ayah. Air matanya pun turut membasahi foto itu. Sejak saat itu Kirana benar-benar mengerti bahwa hidup memang tak selamanya indah.

Karya : Shella Anastasia

Tuesday, 28 June 2011

Berartinya Namaku

Suatu pagi, aku terbangun. Ku dengar adzan subuh berkumandang. Aku segera menuju kamar mandi dan mengambil air wudhu, setelah itu melaksanakan ibadah sholat subuh. Selesainya sholat, aku kembali ke tempat tidur. Ingin melanjutkan tidurku, namun tidak bisa. Tak tahu mengapa rasa kantuk hilang entah kemana. Aku merasa bosan, dan bingung harus melakukan apa. Tak sengaja, kulihat sebuah buku tergeletak di atas lemari kecilku. Di halaman paling depan tertuliskan sebuah judul "Nama-nama Terbaik di Dunia", dari judul dan gambarnya aku tahu, isinya adalah sejumlah nama-nama baik yang dapat digunakan untuk anak-anak di seluruh dunia. Aku pun tertarik untuk membacanya. Aku membuka halaman demi halaman, hingga kutemukan namaku. Aku melihat namaku beserta artinya, Shella : Gadis. Aku berpikir, 'Singkat banget artinya. Mama kok ngasih nama aku cuma berarti satu kata doang ya?'. Lalu, aku mencari arti dari nama belakangku. Anastasia. Kubuka halaman awal dan kutemukan namaku tertera disana. Anastasia : Orang yang dapat bangkit. Aku terkejut, pikirku 'Orang yang dapat bangkit? Bangkit dari kematian?', gumamku heran. Namun aku coba mengartikannya lebih dalam, Shella berarti gadis, dan Anastasia berarti orang yang dapat bangkit. Jika digabung menjadi Shella Anastasia, namaku akan memiliki arti 'Gadis yang dapat bangkit'. Memang terkesan aneh, tapi kutelusuri kembali jalan hidupku. Jujur, perjalanan hidupku cukup menegangkan, tidak jarang aku mengalami masalah serius dalam hidupku, berawal dari masalah keluarga, masalah sekolah, masalah teman. Semua masalah-masalah itu cukup serius dan berat untukku. Seringkali aku mengalami stress, kegagalan, terpuruk, kehilangan semangat, bahkan putus asa. Namun, seiring berjalannya waktu, aku semakin dewasa. Aku semakin bisa melihat dampak positif dari semua itu. Tidak terlepas dukungan dan support dari orang-orang tertentu, menghasilkan keadaan yang memaksaku untuk bangkit. Bangkit dari keterpurukan ku dan memperbaiki kembali jalan hidupku. Kini aku mengerti, namaku memiliki arti yang sesuai. 'Gadis yang dapat bangkit', ya, aku adalah gadis itu, gadis yang dapat bangkit. Bukan dari kematian, melainkan dari keterpurukan dan keputus-asa an. Kini aku merasakan betapa berartinya namaku, nama yang sejujurnya mengandung doa dan harapan :) yang dapat kujadikan acuan dalam menjalani hari-hariku berikutnya.

Saturday, 26 March 2011

Tentang Cinta

Nulis itu emang paling gampang ngebahas tentang cinta. Banyak banget ide bertemakan cinta. Nggak pernah ada habisnya ngomongin soal yang satu ini. Buat siapapun yang punya cerita cinta yang menarik, sini kasih tau gue. Nanti gue jadiin cerpen :D hehehe. Buat nambahin postingan, buat ngasih pengalaman juga. hehehe, email aja ke anastasiashella@yahoo.co.id ya :D

Ruang Khusus di Hatiku

Aku seorang remaja perempuan berumur 16 tahun. Namaku Davina. Ini cerita tentang persoalan cintaku. Mungkin, terlalu dini untuk seorang remaja seumurku berbicara tentang cinta sejati. Namun, aku sadar, itulah yang kurasakan saat ini. Aku telah mempunyai kekasih, dia seumur denganku. Dia orang yang sangat baik, perhatian, begitu sayang dan peduli padaku. Aku sangat menyayanginya, mencintainya, dan bahkan membutuhkannya. Aku suka semua yang ada pada dirinya, semua sikap dan sifatnya. Namun, ada satu hal yang begitu sulit kami satukan. Satu hal yang merupakan benteng besar nan tinggi yang menghalangi kami. Keyakinan. Keyakinan yang aku miliki berbeda dengannya. Aku telah mengetahui dari awal, namun, dari awal pula aku tak bisa menolak kehadirannya, tak bisa mengingkari isi hatiku, bahwa aku menginginkannya. Mungkin, ini bukan hanya terjadi pada kami, aku yakin diluar sana banyak kisah cinta seperti ini. Kadang aku berpikir, kenapa perbedaan itu harus ada? Tapi aku tau, Tuhan mempunyai alasan terbaik untuk menciptakan perbedaan itu. Kemudian aku berpikir, kenapa aku harus bertemu dengannya? Sementara kami berbeda? Tapi aku kembali sadar, Tuhan mempunyai alasan terbaik untuk mempertemukan kami. Dan aku tak pernah menyesal bertemu dengannya dan menjalani hubungan seperti saat ini. Melainkan aku bersyukur, karenanya, aku bisa merasakan indahnya hidup :) Lalu, suatu hari aku dan dia terlibat pembicaraan yang serius. Aku yang memulainya. "Man, kamu tau nggak apa doaku di setiap aku selesai sholat?", tanyaku."Apa?",tanyanya. "Aku nggak minta apa-apa, aku cuma minta sama Allah, supaya aku bisa sama kamu terus, selamanya", aku dan Nyoman terdiam sejenak. Dengan tatapan yang hangat, Nyoman bicara "Hmm.. keinginan yang baik. Aku juga mau sama kamu terus, selamanya", jawabnya. Seketika aku merasa lemah, aku tahu, itu tidak dapat terjamin, dengan perbedaan yang begitu jelas antara kami. Rasanya aku ingin menangis, namun kupendam. "Jangan nangis dong..", sambar Nyoman seketika. Inilah kelebihan Nyoman, dia selalu tau apa yang aku rasakan. Membuatku semakin nyaman bersamanya. "Man, kamu tau nggak Mama pernah nanya sama aku?", Nyoman menggeleng. "Mama nanya gini, 'Vin, kamu masih pacaran ya sama orang Bali itu?'. Aku kaget lho pas ditanya gitu.", "Terus, kamu jawab apa?", "Aku diem aja, hehe.. tapi mama bilang gini ke aku.. 'Awas ya Vin, kalo kamu jatuh cinta sama dia, nanti kalo udah cinta, susah lepas. Kamu harus inget, dari sisi manapun, kamu nggak bisa sama dia, kita jelas beda. Mama nggak mungkin nerima dia.' aku langsung sedih deh", ceritaku sambil menahan tangis. Nyoman terdiam, sambil tersenyum. Kami berdua tahu, masih terlalu jauh untuk bicara ke arah sana. Kami terdiam, dan memutuskan untuk tetap menjalani hubungan ini. Kata Nyoman "Yah, kita kan belum tau. Siapa tau nanti kita bisa bersatu, nggak tau gimana caranya", katanya. "Tuhan pasti punya rencana sendiri ya Man.", "Nggak ada yang nggak mungkin kok Vin, kamu tenang aja.", dia tersenyum. Aku merasa tenang melihatnya. Lalu setelah sama-sama terdiam, "Man, satu yang harus kamu tahu, kamu selalu ada di hati aku.", kataku sambil tersenyum hangat. "Aku juga, Vin", jawabnya. "Man, kalaupun suatu saat nanti kita harus berpisah, terpaksa berpisah, kamu harus tahu ya, kamu tetep ada di hati aku selamanya. Aku akan terus ada buat kamu, dan perasaan aku nggak akan pernah berubah", kali ini aku benar-benar tak kuasa menahan air mata, mataku berkaca-kaca dan dia memberikan ku tissue. "Tapi Vin, satu yang aku minta sama kamu. Kamu jangan pernah kecewain orang yang selalu sayang sama kamu nantinya.", "Maksud kamu?", "Ya, nanti kamu jangan bikin orang yang udah sayang sama kamu jadi kecewa, kamu harus cinta sama dia kayak kamu cinta sama aku.", aku segera menjawab. "Nggak bisa Man, aku nggak akan pernah bisa cinta sama orang lain, kayak aku cinta sama kamu.", "Hm.. sama sih Vin, sejujurnya aku juga nggak bisa..", katanya sambil tersenyum. "Ya udahlah Man, bisa nangis aku kalo ngomongin ini terus.", aku pun menghentikan pembicaraan menyedihkan ini. "Yang penting kamu tahu, kalo kamu itu akan selalu ada di hatiku. Ada ruang khusus di hatiku yang cuma bisa diisi sama kamu, cinta kamu, dan semua tentang kamu" :)

Sunday, 20 March 2011

That Should Be Me

Everybody's laughing in my mind
Rumors spreading 'bout this other guy
Do you do what you did, when you did with me?
Does he love you the way I can?
Did you forget all the plans that you made with me?
'Cause baby, I didn't

That should be me holding your hand
That should be me making you laugh
That should be me, this is so sad
That should be me, that should be me

That should be me feeling your kiss
That should be me buying you gifts
This is so wrong, I can't go on
'Til you believe that that should be me
That should be me

You said you needed a little time for my mistakes
It's funny how you use that time to have me replaced
Did you think that I wouldn't see you out at the movies?
Whatcha doing to me?

You're taken' him where we used to go
Now if you're trying to break my heart
It's working 'cause you know

That, that should be me holding your hand
That should be me making you laugh
That should be me, this is so sad
That should be me, that should be me

That should be me feeling your kiss
That should be me buying you gifts
This is so wrong, I can't go on
'Til you believe that should be me

I need to know should I fight for our love or disown?
It's getting harder to shield this pain in my heart, ooh

That should be me holding your hand
That should be me making you laugh
That should be me, this is so sad
That should be me, that should be me

That should be me feeling your kiss
That should be me buying you gifts
This is so wrong, I can't go on
'Til you believe that that should be me, ooh

Holding your hand, that should be me
The one making you laugh, oh baby
Oh, that should be me, yeah

That should be me, giving you flowers
That should be me, talking for hours
That should be me, that should be me
That should be me

Never should've let you go
I never should've let you go
That should be me
Never should've let you go
That should be me

Never should've let you go
Never should've let you go
That should be me

Sulitnya Menjadi Dewasa

Sebenernya hal ini sudah berkali-kali saya rasakan. Namun, baru ada kesempatan untuk menceritakannya dalam blog ini. Ini kisah saya dengan pacar saya, INCK :) Jujur, saya sangat menyayanginya, dia laki-laki yang baik, dan terbaik untuk saya (menurut saya), sebenarnya saya selalu ingin menjadi "wanita" di hadapannya (dapat dilihat ciri-ciri "wanita" yang benar dalam article lama saya), saya selalu ingin jadi yang terbaik untuknya, tapi ternyata banyak sekali setan penggoda yang membuat saya menjadi menyebalkan di hadapannya, bukan seperti "wanita" yang saya inginkan. Saya berusaha untuk tidak marah atau ngambek hanya karena hal-hal kecil, saya berusaha mengerti dia, saya berusaha menjadi dewasa, tapi ternyata itu tidak mudah. Berkali-kali saya sadar, kalau saya bertindak kekanak-kanakan di depannya, bersikap menyebalkan, merepotkan, manja, egois, jauh dari kata dewasa dan ciri-ciri "Wanita" yang amat saya dambakan. Saya berusaha tidak memasang wajah cemberut saat jalan bersamanya, walaupun ada hal tidak enak yang terjadi. Saya berusaha tetap tersenyum dan menunjukkan bahwa saya tetap senang pergi bersamanya, tapi ternyata lagi-lagi, itu tidak mudah -_____-, saya berusaha tidak egois dan memaksakan kehendak saya, itu susah -_____- saya berusaha tidak manja, itu susah -_____-, seringkali saya sedih dan malu setiap kali membuatnya kecewa dengan sikap dan sifat-sifat jelek saya, saya sangaaaaaaaaat menyesal, setiap kali bertindak egois di hadapannya, saya tidak mau seperti itu :( tapi susah :( saya juga sangat amat menyesal setiap saya melukai perasaanya saya, seringkali saya merasa saya adalah orang paling jahat, yang tega melukai perasaan orang sebaik dia, seringkali saya mengangis dalam penyesalan saya. Saya sedih setiap kali melakukan kesalahan, saya benar-benar tidak tenang. Dan saya sadar, saat saya menangis, saya merasakan sesuatu yang beda. Penyesalan yang begitu dalam dan menyakitkan, tapi saya juga tahu kalau itu semua merupakan pertanda besar, yaitu saya sangat menyayanginya. INCK :) iloveyoualwaysssssssssssssssssssss

Beda

Menurutku, ini masalah yang cukup rumit dan melelahkan, tapi entah bagaimana dengan kalian.

Namaku Celline, umurku sekarang 16 tahun, singkat saja aku terlahir dari kedua orangtua yang... berbeda agama. Aku tak pernah tahu dan tak pernah ingin tahu bagaimana hal itu dapat terjadi, sampai aku terlahir ke dunia ini. Ayahku seorang Christiani dan ibuku seorang Muslim. Tapi aku baru mengerti tentang perbedaan itu ketika aku sudah duduk di sekolah dasar, sebab sedari kecil aku diajarkan menganut agama kristen, sejak di taman kanak-kanak aku disekolahkan di sekolah Kristen, saat usia sekolah dasar pun aku sekolah di sekolah katolik. Aku mengikuti itu semua, sesuai apa yang diajarkan orangtuaku, walaupun aku menemukan banyak kejanggalan. Aku tinggal bersama keluarga ibuku, aku sadar ketiga kakak ku, nenek ku, kakek ku bahkan saudara-saudara dari ibuku berbeda dengan aku, ayahku dan ibuku. Sepertinya hanya kami bertiga yang menjadi seorang Christiani. Mereka semua muslim, tapi aku tetap tidak mengerti sepenuhnya, aku hanya mengikuti alur kehidupanku seperti biasa. Hingga saat duduk di sekolah dasar, semua berubah. Singkatnya, aku tahu ibuku kini seorang muslim, sama seperti keluarga-keluargaku yang lain. Aku hanya anak kecil yang belum mengerti apa-apa. Aku hanya mengikuti apa yang orang sekitarku lakukan. Maaf, aku tidak bisa menceritakan semua secara lengkap walau di otak dan benakku begitu banyak kenyataan yang ingin kuungkapkan. Intinya, semua keadaan berubah, berubah dan berubah. Akhirnya aku menjadi seorang anak hasil "broken home", tak pernah tahu apa sebab yang jelas, lagi lagi aku hanya mengikuti takdir hidupku.

Kini aku duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), dan aku mulai memiliki rasa suka dengan lawan jenisku. Ya, dan aku menemukan seseorang yang benar-benar sangat berarti bagiku. Aku sangat menyayanginya, mencintainya dan selalu ingin bersamanya. Tapi, :( selalu datang satu hal yang terkadang membuatku harus membuang jauh-jauh khayalan indahku bersamanya. Ya, kami berbeda, aku dan dia berbeda, kini hal yang pernah dialami ayah ibuku terjadi pada diriku sendiri. Kini aku seorang Muslim, dan dia seorang Hindu :') Aku tak pernah menyangka akan menjadi kekasihnya, tapi yang aku tahu saat ini aku benar-benar membutuhkannya. Di tengah kerasnya kehidupan, dia bisa membuatku merasakan kehidupan yang lembut di hari-hariku, di tengah kecemasan yang melanda diriku, dia bisa menenangkanku, di tengah kesepian dan kesendirianku, dia bisa meramaikan duniaku, di tengah-tengah rasa kehausan kasih sayang, dia bisa membanjiri diriku dengan kasih sayang utuh dan tulus. Dia bisa melakukan itu semua. Tapi, aku bimbang, aku tahu dia dan aku berbeda dan aku sadar keluargaku melarangku berhubungan dengannya. Aku sudah sangat merasa nyaman disisinya, bahkan aku tak pernah ada niat untuk meninggalkannya untuk yang lain, aku tak pernah bermimpi lepas dari pelukannya. Tak pernah sedetikpun. Aku ingin bahagia bersamanya, walaupun sesungguhnya masih teramat jauh untuk berbicara ke sana. Aku bingung, aku hidup di tengah-tengah perbedaan, berbeda dengan ayahku sendiri, dan kini dengan seseorang yang kukasihi. Ya Tuhan, aku hanya bisa berdoa, sekiranya aku masih diberikan kesempatan untuk berbahagia dengan mereka yang jelas berbeda denganku. :)

Untuk kedua orang yang paling kukasihi namun berbeda dengan diriku, aku akan selalu menyayangi kalian, kalian akan ada di dalam hatiku selamanya :)

Hidup itu Adil :)

Ide cerita ini berdasarkan kejadian yang saya lihat langsung pada hari ini 20 Januari 2011, kejadian nyata yang terjadi dengan teman teman sekolah saya.

Berawal pada saat pelajaran Matematika, masuklah guru matematika kami, Bu "J" ke kelas kami, XI IPA 2, melalui informasi yang kami dapat dari kelas sebelumnya, kami mengetahui bahwa sang guru akan membagikan hasil ulangan harian yang baru saja dilaksanakan 2 hari yang lalu. Sebelumnya, kelas kami telah membahas tentang soal itu bersama sang guru di jam tambahan pelajaran. Kebanyakan dari kami merasa ada beberapa nomor yang salah disebabkan kurang telitinya kami menghitung, sehingga kami merasa sangat takut untuk mengetahui hasil ulangan itu. Kami semua berdoa supaya nilai kami masing-masing memuaskan.

Akhirnya tibalah saat saat menegangkan itu, sang guru mulai memanggil nama kami satu persatu, sampai akhirnya nama sayalah yang disebutkan. Saya maju ke depan kelas menghampiri meja guru sambil terus berdoa, dan saya melihat dari kejauhan, nilai 70 yang tertera di kertas ulangan saya. Alhamdulillah, saya sedikit lega dan bersyukur karena itu berarti nilai saya tuntas dan tidak perlu ulangan lagi (remidial). Walaupun sebenarnya nilai itu pas sekali dengan nilai ketuntasan mata pelajaran matematika, saya tetap bersyukur. Setelah itu, keadaan kelas mulai ramai, saling bertanya satu sama lain akan nilai yang diperoleh. Ternyata banyak teman-teman saya yang nilainya belum tuntas, bahkan yang biasanya lebih pintar dari saya pun harus mendapat nilai dibawah nilai tuntas. Tak berapa lama kemudian, saya melihat salah satu teman saya menangis lantaran nilainya yang tidak tuntas, kemudian bertambah lagi satu orang teman saya menangis, kali ini teman dekat saya bernama "F", sebenarnya dia anak yang sangat pintar, jauh lebih pintar dari saya, tapi kali ini pertama kalinya saya mendengar dia remedial matematika, cukup membuat saya tercengang juga. Entah mengapa dia menangis, tapi yang jelas ada hubungannya dengan nilai matematika. Kemudian "D", kali ini dia juga menangis lantaran nilai matematikanya :(. Semua bersedih, semua menangis. "Ironis" pikirku dalam hati. Mereka anak-anak yang menurut saya pintar, baru remedial matematika sekali saja, sudah menangis seperti itu. Bagaimana dengan saya? Yang mengalami masalah hidup yang berat, yang kesepian, yang mengalami "drop" dengan nilai diantara teman-teman saya yang pintar, tapi saya tetap bisa tersenyum :) dari situ saya merasa bersyukur, saya sudah terbiasa mungkin dengan masalah-masalah yang tidak mudah, tapi secara otomatis itu membuat saya lebih siap jika menghadapi masalah lain yang lebih mudah (untuk saya) yang mungkin dianggap sulit oleh teman-teman saya. Saya tahu, Tuhan itu adil, memberikan hidup yang adil pula untuk semua umatnya. Mereka bisa menangis hanya karena nilai matematika mereka yang jelek hanya satu kali, tapi saya masih bisa tersenyum dengan segala masalah yang ada :) saya merasa lebih dewasa, tegar dan kuat. Ayo teman-teman, jangan putus asa. Kita bangkit sama-sama, roda itu berputar :) tidak selamanya kita berada di atas, dan tidak selamanya pula kita berada di bawah :) keep smiling guys!

Maafkan Kami Tuhan :(

Entah kenapa, sesaat setelah melihat berita tentang lahar dingin yang merobohkan sebuah jembatan di daerah Gunung Bromo, saya langsung refleks melangkahkan kaki saya ke meja laptop, dan saya langsung membuka laptop untuk posting artikel baru. Seketika setelah saya melihat berita tentang lahar dingin, saya langsung teringat dengan bencana alam lainnya yang sedang terjadi di bumi saat ini, tidak hanya melanda tanah air saya tercinta Indonesia, tapi bencana alam pun datang menghampiri Australia dan Brazil. Saya cukup tercengang begitu tau bahwa Brisbane,Australia dilanda bencana banjir, dan Brazil yang dilanda banjir bandang. Australia,Brazil,Indonesia, negara-negara yang saat ini sedang berduka, sedang mendapat cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa. Di Indonesia, Gunung Bromo yang merupakan salah satu tempat wisata yang indah dan banyak dikunjungi turis asing, kini terus mengeluarkan lahar dingin dan mengalirkannya melalui sungai-sungai yang ada, baru saja saya melihat berita bahwa ada sebuah jembatan yang roboh karena tidak kuat menahan derasnya lahar dingin yang datang, lalu di daerah Magetan (Indonesia) terjadi angin kencang, angin puting beliung yang menewaskan 1 orang, dan memporak-porandakan rumah-rumah yang ada, angin kencang juga dapat saya rasakan sendiri di Jakarta,walaupun saya bersyukur, tidak ada dampak yang terlalu parah akibat angin kencang yang berlangsung lebih kurangnya 2 hari belakangan ini. Begitu juga Jogjakarta, banyak pohon tumbang disebabkan angin kencang yang menerpa. Medan, kota besar di Indonesia yang tidak pernah banjir pun, tahun 2011 ini terjadi banjir yang cukup besar, cukup mencengangkan. Yang lebih mengagetkan saya lagi, banjir yang terjadi di Brisbane, Australia. Jujur saja, sebelumnya saya tidak pernah mendengar berita tentang bencana alam yang terjadi di negara kanguru ini, maka dari itu saya cukup terkejut mendengarnya. Saya juga melihat berita tentang banjir bandang yang terjadi di Brazil, itu benar-benar menakutkan, saya melihat begitu derasnya air yang datang, membuat saya berdecak kagum, begitu hebatnya kuasa Tuhan mendatang air sebanyak itu di negara besar seperti Brazil. Mungkin masih ada bencana-bencana lainnya yang belum saya ketahui, tapi saya rasa saya tidak mau mendengar berita duka semacam itu lagi, sudah cukup banyak bencana yang terjadi di bumi ini.

Ya Allah, Tuhan yang maha baik, maafkan kami atas kesalahan-kesalahan kami di dunia ini, ke egoisan kami, ke sombongan kami, kelupaan kami terhadap mu, kesenangan kami di dunia yang membuat kami lupa diri, maafkan kami Tuhan, kami hanya manusia biasa yang tak pernah luput dari dosa dan sangat mudah dihasut setan :( Maafkan kami Tuhan, mungkin ini adalah peringatan darimu untuk kami, agar kami tidak semakin lupa diri, Ya Allah lindungi kami dari semua mara bahaya yang ada, kami tidak dapat berbuat apa-apa Tuhan, kami pasrah terhadap kuasa-Mu, kebesaran-Mu yang membuat kami hanya bisa berdoa agar tetap didalam pelukanmu, penjagaanmu. Kami mohon ya Tuhan, ampuni dosa-dosa kami. Hentikan sejenak cobaanmu ini, dan biarkan kami membenahi diri lagi ya Allah, kami mohon, maafkan kami Tuhan :(

Thanks Boy! (kiss)

Postingan kali ini tentang seseorang yang sangaaaaatttt spesial di dalam hidup gue. Namanya ada di judul postingan gue sebelumnya *I Nyoman Chandra Kusuma* untuk kesekian kalinya gue mengangkat dia jadi topik buat postingan gue. Itu karena di kehidupan gue dia sangat amat berarti dan banyak hal tentang dia yang bisa gue tulis disini :D hehehe. 
 
Menurut gue, nyoman itu beda, nyoman itu nggak sama kayak cowok-cowok lain di luar sana. Dia jauh dari kata brengsek, kurang ajar, pembohong, PHP, dan sifat-sifat buruk cowok lainnya. Dia jauh dari rokok, apalagi minuman alkohol. Dia itu polos :D. Dia baru pacaran 3 kali, dan cuma sama gue dia berani nembak lewat telfon. Biarpun bukan nembak langsung, tapi menurut dia itu udah hebat banget! karena sebelum-sebelumnya dia cuma berani nembak lewat sms, dia pun susaaaaaaah banget buat ngomong kalo dia suka sama gue di telfon. Gue aja yang denger sampe geregetan -_- hahaha. Tapi begitu gue terima dia jadi cowok gue, dia seneng banget :D karena dia nggak pernah nyangka bisa jadian sama gue, jujur gue juga gapernah kepikiran akan jadian sama dia hehehe. Nyoman baru pertama kali megang tangan cewek, yaitu tangan gue. Baru pertama kali cium pipi cewek, yaitu pipi gue. Dia bener-bener baru ngelakuin hal-hal itu sama gue. Karena dia nggak ngelakuin itu sama pacar sebelumnya. sebenernya sih bukan ini yang mau gue ceritain -_-

Menurut gue, nyoman itu baiiiiik banget, gue aja sampe bingung gimana caranya bales semua kebaikan dia sama gue selama ini :( udah banyak banget kebaikan yang dia buat, dan gue nggaktau deh bisa bales setimpal atau engga. Seenggaknya kalo gue emang belum mampu membalas semua kebaikan dia, biar Allah aja yang bales. Nyoman perhatian banget, pengertian, dewasa juga. Dia adalah seseorang yang gue yakin (insyaallah), bisa membawa gue ke keadaan yang lebih baik. Dia selalu bisa buat gue senyum kalo gue lagi sedih, dia selalu bisa buat gue bangkit disaat gue bener-bener terpuruk, dia selalu bisa ngasih gue keberanian disaat gue ngerasa jadi orang yang paling penakut, dan yang paling utama, dia selalu bisa buat gue ngerti kalo kehidupan itu akan terus berjalan, entah lo siap atau enggak, entah lo mau menghadapi hari esok atau engga, hidup itu akan terus berlangsung dan harus lo hadapin, dia juga ngajarin gue supaya nggak terus-terusan ngeliat ke belakang (kenangan yang menurut gue jauh lebih indah dari kehidupan gue sekarang), dia nggak ngelarang gue buat kangen masa-masa indah itu, tapi dia selalu ngingetin gue untuk berpikir juga kedepannya, dan nggak membiarkan gue lama-lama terbawa kenangan itu aja tanpa mikirin hari besok. 

Nyoman itu pinter, dia cerdas. Dia anak IPA, menurut gue dia termasuk orang yang brilian :D. tapi dia suka pura-pura bodoh padahal jago, sok-sok merendah :( kadang gue minder juga loh sama dia. Tapi gue seneng kalo dia bisa nularin ilmunya ke gue :D. Nyoman punya suara yang bagus, dia satu ekskul sama gue, paduan suara. Suara dia bass,sekarang dia jadi koordinator bass. Gue sukaaaaaaa banget sama suara bassnya dia. Suka suka suka suka suka sukaaaaaaa banget! Bisa bikin gue melting sampe merinding kalo denger suara bass nya dia. Suara bass terindah yang pernah gue denger :p. Dia suka nyanyiin gue lagu-lagu yang bagus, dia juga jago banget main gitar. Dan lagi lagi gue sukaaaaaa banget sama permainan gitar dia, baik yang itu kocokan ataupun petikan, 2-2nya gue suka, 2-2nya buat gue melting. Gue paling suka pas dia nyanyi lagu jamrud untuk pertama kalinya setelah kita jadian! "pelangi di matamu", dia nyanyi sambil main gitar. WOW, gue ngerasa gue cewek paling beruntung saat itu. Temen-temen gue yang denger rekamannya pun semuanya bilang "ih gilaaa, nyoman so sweet banget yaaa. envy" :D hahahaha gue seneng ah bikin mereka iri (jahat) hehehe. Banyak loh yang bilang envy ngeliat gue sama nyoman, semakin banyak yang bilang envy, semakin buat gue ngerasa beruntung dapetin nyoman! 

Thanks banget ya nyoman, kamu udah buat hidup aku lebih berwarna, banyak pelajaran positif yang aku dapet dari kamu. Oya ini gue tulis 3 hari sebelum gue 8bulanan :D. Kamu udah ngajarin aku banyak hal, aku jadi ngerti banyak hal sekarang, dimana aku nggak boleh sering-sering sedih dan down, aku nggak boleh jadi penakut, aku nggak boleh stress, aku nggak boleh inget masa lalu terus. Kamu udah buat aku jadi jauuuuuh lebih dewasa :) makasih banget ya man. Aku sayaaaaaang banget sama kamu, semoga kita bisa awet se awet-awetnya ya :) amin.

God is Always There

pernah merasa kesulitan? berdoalah
pernah merasa kesepian? berdoalah
pernah merasa kehampaan? berdoalah
pernah merasakan kesedihan? berdoalah
pernah merasakan kegagalan? berdoalah
pernah merasakan putus asa? berdoalah
pernah merasakan stress? berdoalah
pernah merasakan beban? berdoalah
karena hanya itu jalan utama yang akan membawamu ke jalan yang lebih baik. ke jalan yang lebih jauh dengan kesulitan, kesepian, kehampaan, kesedihan, kegagalan, putus ada, stress dan beban. Mintalah pada tuhan untuk selalu melindungimu, serta menjauhimu dari perasaan perasaan buruk itu. Jangan takut untuk meminta kepadanya, sebab tuhan selalu ada untukmu.

ever find it difficult? Pray
ever feel lonely? Pray
ever feel emptiness? Pray
ever feel sad? Pray
ever feel like a failure? Pray
ever feel hopeless? Pray
ever feel stressed? Pray
never felt the burden? Pray
because only the main road that will take you to a better way. further into the road with difficulty, loneliness, emptiness, sadness, failure, drop out there, stress and load. Ask God to always protect you, and away from you from feeling the bad feelings. Do not be afraid to ask him, because God is always there for you.

I Miss You! [VINCENTIUS JHS] ;)

Menurut gue, tempat ini adalah tempat yang paliiiiiiiing menyenangkan di dalam kehidupan gue. Yang akan selalu gue rindukan dimanapun gue berada, seperti sekarang, gue bener-bener lagi kangen banget sama my vincentius jhs :). Tempat ini emang bukan taman bermain, atau tempat wisata. Ini sekolah, tapi sekolah yang menurut gue bukan sekolah biasa. Tapi sekolah yang sangat luar biasa. Disini gue bisa nemuin temen-temen yang asik-asik. Kebetulan gue dari SD vincent juga, jadi udah banyak yang gue kenal. Tapi temen dari luar SD vincent pun nggak kalah asik :D. Waktu kelas 7, gue punya 3 sahabat. Kinanthi, Riri dan Marcella. Awalnya nama kita berempat "GG" haha. geng gaol -_-, tapi pas kita kelas 8, namanya berubah. Jadi OMOSH, atau Omoshiroi Seikatsu (kehidupan yang menarik), nama ini dibuat sama Kinan. Sampai kelas 8, kita berempat masih sekelas. Tapi begitu kelas 9, kita kepisah. Gue sekelas sama Riri, Kinanthi sekelas sama Marcella. Tapi gaktau kenapa, gara-gara apa. Kita kepisah dengan sendirinya -_- maaf ya. Tapi ada sedikit problem yang membuat gue agak malas kayak dulu lagi. Tapi, dikelas 9 inilah gue bener-bener nemuin sahabt-sahabat yang wow. SANGAT BERARTI BUAT GUE. Gue inget, awalnya karena gue ikut Revi, Gaby, Maria, Icha, Nia, Stella, Reno main ke rumah Sheila. Awalnya gue takut nggak nyambung atau nggak asik. Tapi ternyataaaaaaaa. wow, amat sangat menyenangkan :) dan akhirnya berlanjut :) Gue jadi lebih sering ngumpul sama mereka dan main sama-sama mereka. Susah menggambarkan setiap perasaan gue waktu sama mereka dengan kata-kata. Karena cuma bisa gue rasain :) dan gue ngerasa seneeeeeeeeeng banget punya sahabat kayak mereka. Dan sampai sekarang pun gue masih bersahabat dan sering main sama mereka, eh nggak sering deng, soalnya udah pada sibuk -_-. Tapi gue itu suka berteman sama Maria, Icha, Revi, Stella, Sheila, dan ohya Alex-Keke :D karena mereka itu baik, setia kawan, mau menerima gue apa adanya :) sangat menyenangkan. Apalagi kalau mau cerita sama mereka. wow bener-bener nyaman dan dijamin terjaga. Buat yang ada masalah? No problem, cerita jujur sama mereka, dan kalian akan dapet solusi yang paling baik! :) Apalagi kita punya Maria, ibu kita yang paling dewasa yang selalu bisa ngasih solusi yang bener bener bermanfaat :) Gue sangaaaaaaat bersyukur bisa punya sahabat kayak mereka semua :) Thanks a lot God :) and guys, i miss you all :* and my vincentius JHS, there is no place as beautiful as you :)

Tak Mungkin Ku Melepaskanmu



Mengartikan dirimu di dalam hatiku
Betapa kusesali adanya dirimu
Haruskah ku bertahan demi cinta ini
Yang tak mungkin 


Andaikan saja ada keteguhan hati
Tuk membuka kembali jalan cinta ini
Biarkan ku menanti semua janji kita
Sampai batas waktu mengakhiri


Reff :
Dan tak mungkin
Untuk kita bersama
Diatas perbedaan
Yang selamanya mengingkari


Dan tak mungkin
Bila ku melepasmu
Sungguh hati tak mampu
Mengertilah cintaku
Dan tak mungkin


Semestinya tak ada
Yang memisahkan
Cinta ini
Karena hanya dirimu
Satu cintaku


Reff :
Dan tak mungkin
Untuk kita bersama
Diatas perbedaan
Yang selamanya mengingkari


Dan tak mungkin
Bila ku melepasmu
Sungguh hati tak mampu
Mengertilah cintaku
Percayalah cintaku

Dunia Anak Autis

Cerita ini sebenernya udah lama terjadi. Udah lama juga pengen dituangin ke blog, tapi baru sempetnya sekarang hehehe.

Suatu sore, gue sama kakak sepupu gue dan keponakan-keponakan gue jalan jalan sore ke kelurahan yang ngga begitu jauh dari rumah. Disana emang enak banget, sore sore, adem, dan kita sekalian ngasih makan keponakan sambil mereka liat kura kura di kolam sana. Gue pun duduk di bangku deket kolam, sambil ngeliatin keponakan-keponakan gue main sambil disuapin makan sama kakak sepupu gue.Disana emang banyak anak kecil yang lagi main sambil maka sore juga. Gue nggak ngapa-ngapain, jadi gue ngeliatin mereka aja. Eh tiba tiba ada anak kecil yang dateng sama mbaknya. Lagi mau makan sore juga, tapi dilihat dari mukanya, kelihatan dia anak penderita autis. Karena setiap penderita autis itu mukanya sama, dan gue bukan pertama kalinya ngeliat tampang autis. Anak itu main di sekitar gue, dan tiba tiba duduk di samping gue. Gue diem aja, walaupun agak sedikit "deg-degan", karena gue tau anak autis itu nggak sama kayak anak biasa, dia nggak ngerti apa-apa, dan bisa melakukan hal hal yang tak terduga haha. Anak itu pun ngeliatin gue, gue cuma bisa senyum. Itu pun senyum hambar, senyum sambil rada ketakutan. Dalam hati gue berharap mbaknya ngawasin tuh anak, dan untungnya bener, mbaknya ikutan duduk di sebelahnya. Tiba-tibaaaa anak itu megang rambut gue, megang kepala gue. Pokoknya rambut gue dipegang-pegang deh, Sambil dia ngeliatin gue. Awalnya gue risih+takut, soalnya tiba tiba anak itu ngelus-ngelus rambut gue. Tapi mbaknya nggak ngelarang sama sekali, dia cuma bilang "pegangnya pelan-pelan aja ya dek.", akhirnya si mbak itu pun ngejelasin kenapa anak itu megangin rambut gue terus, udah gitu sambil dicium-ciumin lagi. Katanya dulu rambutnya si anak itu panjang, sama kayak rambut gue. Tapi dia nggak pernah mau rambutnya dikuncir, karena jadinya berantakan, akhirnya rambutnya dipotong sama ibunya, tapi anak itu kepengen rambutnya tetep panjang, dan akhirnya dia sampe nangis karena nggak mau dipotong. Dan setelah dipotong pun, dia jadi marah marah sendiri, kata mbaknya mungkin dia kangen sama rambut panjangnya. Gue jadi sedih denger ceritanya, dan akhirnya gue biarin aja dia main main dulu sama rambut gue. Dia keliatan seneeeng banget bisa mainin rambut gue, gue cuma bisa diem sambil ngeliatin dia. Terus, karena keponakan gue udah selesai makan dan main, kakak sepupu gue pun ngajak gue untuk pulang. Si anak itu kayak tau gue mau pulang, dan dia nggak ngasih gue buat pulang, gue pun ngerasa rambut gue sedikit dijambak sama dia. Sambil nahan sakit, gue ikutin aja arah dia narik rambut gue, biar nggak tambah sakit, tapi.. gue bener-bener kaget dan nggak nyangka sama apa yang mau di lakuin. Tiba-tiba dia megang muka gue, trus nyium pipi gue. Oh God, gue antara kaget sama takut, dia nyium yang bener-bener lama. Trus dia nyium rambut gue juga, gue bener-bener sedih ngeliatnya. Gue ngerasa dia nyium dengan rasa sayang. Kasihan gue ngeliatnya. Akhirnya gue pun pulang, dan dia ngijinin gue pulang. Di sepanjang perjalanan pulang, gue deg-degan, sambil masih kebayang gimana dia nyium gue tadi. Kasihan gue ngeliat dia yang harus jadi anak autis. Walaupun awalnya sempet takut, tapi sekarang gue mencoba bisa menerima keadaan mereka :)

Just The Way You Are

Oh, her eyes, her eyes make the stars look like they're not shinin'
Her hair, her hair falls perfectly without her tryin'
She's so beautiful
And I tell her everyday

Yeah, I know, I know when I compliment her, she won't believe me
And it's so, it's so sad to think that she don't see what I see
But every time she asks me do I look okay?
I say

When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are

And when you smile
The whole world stops and stares for awhile
'Cause girl, you're amazing
Just the way you are

Her lips, her lips, I could kiss them all day if she'd let me
Her laugh her laugh, she hates but I think it's so sexy
She's so beautiful
And I tell her everyday

Oh, you know, you know, you know I'd never ask you to change
If perfect's what you're searching for, then just stay the same
So don't even bother asking if you look okay
You know I'll say

When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are

And when you smile
The whole world stops and stares for awhile
'Cause girl, you're amazing
Just the way you are

The way you are
The way you are
Girl, you're amazing
Just the way you are

When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are

And when you smile
The whole world stops and stares for awhile
'Cause girl, you're amazing
Just the way you are, yeah

Bersyukurlah Kalian

Terkadang, suka sedih deh kalo liat ada anak muda yang berantem sama Ayahnya. Yang suka kesel, marah-marah sama Ayahnya, atau bahkan parahnya membentak Ayahnya sendiri. Padahal harusnya mereka yang masih punya Ayah itu bersyukur, disayang dan jangan dimarahin seenaknya. Biar gimanapun Ayah tetaplah Ayah. Mungkin anak-anak itu nggak tau kalo diluar sana banyak anak lain yang mungkin iri sama mereka. Yang nggak bisa ngeliat Ayahnya di dunia nyata, yang udah kehilangan Ayahnya di usia dini. Mereka nggak jauh lebih beruntung daripada anak-anak lain yang masih bisa hidup bersama Ayahnya.

Buat kalian yang masih beruntung bisa hidup sama Ayah sehari-hari. Sayangilah Ayah kalian, dan berusahalah untuk menjadi yang terbaik bagi Ayah kalian, jangan pernah membuat dia kecewa. Bahagiakanlah dia di hari-harinya. Bersyukurlah kalian karena sesungguhnya kalian sangat beruntung masih bisa hidup bersama seorang Ayah. Tidak sepertiku dan anak-anak lain diluar sana yang sesungguhnya sangat merindukan dekapan seorang Ayah :') GodBlessYou Daddy :)

I Love You Daddy :')

Daddy
You know how much I love you
I need you forever
I 'll stay by your side
Daddy oh Daddy
I want always bliss you
But I never stop trying
to be your number one

You understand me....
You teach me how to pray..
And you play the game I love to play
I have no fear here when you are near
You guide me through the dark is night

I love you Daddy...
You are my hero (and you always in my dream)
I love you daddy oh daddy
You are my superstar

Daddy
You know how much I love you
I want you to help me
Please show me the way
Daddy oh Daddy
Sometimes I might do wrong
But I never stop trying
To be your number one

I wanna show you
I'll be as strong as you
When I grow up I still look up to you
So have no fear here I believe here
I will be my daddy's boy

I love you Daddy...
You are my hero (and you always in my dream)
I love you daddy oh daddy
You are my superstar
2x

The one in a million and a million in one
Forever I want to be by your side
You're in a million
Show me the way
Guide me through my night

Perbedaan Antara "Pria" dan "Cowok" [copy]

Biar adil, saya tampilkan juga perbedaan antar "pria" dan "cowok". Berikut ini artikelnya
P : Tahu jelas 5 tahun lagi ia mau jadi apa
C : Tidak jelas 5 menit lagi ia mau berbuat apa


P : Jago memnbuat wanita merasa tenang
C : Jago membuat wanita merasa senang


P : Bacaanya john Grisham,mainannya golf,tontonannya CNN
C : Bacaanya harry potter,mainannya biliar dan game online,tontonannya MTV


P : Sebelum umur 30 sudah banyak uang
C : Sebelum umur 30 sudah banyak dosa


P : Seimbang antara penghasilan dan pengeluaran
C : Seimbang antara hutang dan pembayaran minimun


P : Mendukung emansipasi wanita,tapi tetap membayari bon makan wanita
C : Mendukung emansipasi wanita dengan membiarkan wanita bayar sendiri


P : Punya akuntan,penjahit dan dokter langganan
C : Punya salon,kafe dan bengkel langganan


P : Meminta anda nimbrung ngobrol kalau mamanya menelepon
C : Pura2 anda tidak bersamanya jika mamanya menelepon


P : Putus dengan pasanganya sambil berjabatan tangan dan mengakui sulitnya menjebatani perbedaan     antar mereka berdua,diiringi ucapan,"kita tetap bisa berteman selamanya"
C : Putus dengan pasanganya sambil kabur dari rumah,merokok berbatang-batang plus ucapan "jangan undang aku ke pernikahanmu nanti"


P : Mencintai wanita 10% pada pertemuan awal dan meningkat terus
C : Mencintai wanita 100% pada pertemuan awal dan menurun terus


P : Berpikir dewasa seperti usia 40 tahun pada saat berusia 17 tahun
C : Berpikir kekanakan seperti usia 17 tahun saat berusia 40 tahun


P : Bisa menang hanya dengan otak dalam konflik
C : Cuma bisa ngamuk,adu mulut,dan adu otot dalam konflik


P : Mikirnya,"aku masih kurang pengetahuan,harus belajar lebih banyak"
C : Mikirnya,"aku yang terhebat di muka bumi,siapapun akan ku hadapi"


P : Otak no 1,digabungin otot kalo terpaksa
C : Otot no 1,ditambah otak kalo punya


Maaf ya kalo tersinggung :D

Perbedaan Antara "Wanita" dan "Cewek" [copy]

W: Pengertian dan menerima apa adanya. Namun tetap memberi saran yang mendidik bila Anda melakukan kesalahan.
C: Menuntut banyak sekali ini itu tanpa melihat kesalahan pada dirinya sendiri. Akan marah-marah atau minimal ngambek kalau Anda berbuat salah.


W: Selalu berusaha ceria di setiap moment bersama dengan Anda.
C: Suka BT tiba-tiba tanpa sebab dan kalau ditanya kenapa, akan menjawab seolah tidak ada apa-apa dan membuat Anda bingung.


W: Bisa membuat Anda tertawa dan membuat Anda makin ingin lebih menyayanginya setiap hari.
C: Selalu menuntut punya cowok yanh bisa membuatnya tertawa, namun pada kenyataanya susah sekali dibuat tertawa karena merasa nanti dikhianati.


W: Bersikap jujur apa adanya.
C: Bersikap jual mahal dan hobinya ngetes cowok.


W: Meminta Anda pamit dulu dengan orangtuanya dan memperkenalkan Anda sebelum pergi bersama Anda.
C: Membuat Anda duduk berlama-lama di ruang tamu karena lama sekali dandannya.


W: Independent, tetap memprioritaskan karier dan masa depan tanpa mau tergantung orang.
C: Memprioritaskan punya cowok yang mapan dengan alasan tuntutan jaman dan akan merasa secure masa

depannya hanya dengan cowok-cowok seperti itu.

W: Tampil natural, simple tetapi tetap classy. Dan tampil anggun pada event-event tertentu.
C: Menor berlebihan dan high maintenance.


W: Belajar membuat kue jenis baru dua kali seminggu.
C: Ke salon dua kali seminggu.


W: Punya prinsip yang jelas dan berusaha untuk mengaplikasikannya di dalam kehidupannya setiap hari.
C: Tidak punya sikap, tidak tegas dan tidak tahu apa kemauan sebenarnya. Hanya bisa tergantung pada Anda.


W: Menguasai diri, mengambil keputusan tegas dalam menyelesaikan setiap masalah dan konsekuen dengan keputusan tersebut.
C: Marah-marah, menangis berhar-hari dan curhat panjang lebar dengan teman jika disakiti dan berikrar tidak akan mau berhubungan dengan Anda lagi. But… Tiga hari kemudian dia akan memaafkan Anda.


W: Betah di rumah, dan suka menyenangkan hati orangtuanya.
C: Gak pernah mau ketinggalan datang ke setiap Rave Party yang diadakan di kota Jakarta dan sekitarnya.


W: Favourite movies-nya; Four Weddings and A Funeral, Requiem for a Dream, Shawshanl Redemption.
C: Fovourite movies-nya; Never Been Kissed, Freaky Friday, Princess Diary.


W: Menyukai film The Matrix karena ide cerita yang disampaikan sungguh luar biasa.
C: Menyukai film The Matrix karena Keanu Reeves yang main.


W: Ingin punya pria yang percaya akan dirinya sendiri, jujur, bisa menjaga dan menyayanginya apa adanya.
C: Pengen punya cowok seperti Brad Pitt, dewa, mapan, perut six pack, siap mengantar jemput 24-7 dan wajib menyayanginya di atas segalanya.


W: Mampu menjaga diri sendir dangan tidak pernah berbuat yang aneh-aneh.
C: Menum-minum sampai tepar di lounge dan harus digotong untuk pulang.


W: Mengutarakan perasaanya dengan tenang dan tetap mengerti perasaan Anda.
C: Maunya selalu diutamakan perasaanya tanpa memikirkan perasaan Anda sedikit pun.


W: Mau bersosialisasi dengan teman-teman Anda dan memperkenalkan Anda dengan teman-teman dekatnya.
C: Dekat dengan semua cowok sesuka hati tapi kalau Anda sendiri dekat dengan satu cewek saja, dia bisa marah setengah mati.


W: Dekat dengan orangtuanya sendiri dan dekenal baik oleh orangtua Anda.
C: Bahkan dengan orangtuanya sendiri tidak akrab.


W: Mengerti dengan kesibukan Anda dan bisa naik kendaraan umum pada saat darurat.
C: Marah-marah karena Anda tidak bisa menjemput dan mengetakan Anda sudah tidak peduli lagi terhadapnya.


W: Berfikir dan mengoreksi diri setelah membaca tulisan ini.
C: Merasa tersinggung dan mencari tahu siapa yang menulis ini.


Gue dikasih link ini sama cowok gue sendiri -___-" walaupun sempet merasa disindir pas baca pertama kali, tapi... mungkin bener. Harus mengoreksi diri setelah membaca tulisan ini, bukannya tersinggung dan mencari tahu siapa yang menulis ini hahaha :D