SpongeBob SquarePants

Sunday, 20 March 2011

Beda

Menurutku, ini masalah yang cukup rumit dan melelahkan, tapi entah bagaimana dengan kalian.

Namaku Celline, umurku sekarang 16 tahun, singkat saja aku terlahir dari kedua orangtua yang... berbeda agama. Aku tak pernah tahu dan tak pernah ingin tahu bagaimana hal itu dapat terjadi, sampai aku terlahir ke dunia ini. Ayahku seorang Christiani dan ibuku seorang Muslim. Tapi aku baru mengerti tentang perbedaan itu ketika aku sudah duduk di sekolah dasar, sebab sedari kecil aku diajarkan menganut agama kristen, sejak di taman kanak-kanak aku disekolahkan di sekolah Kristen, saat usia sekolah dasar pun aku sekolah di sekolah katolik. Aku mengikuti itu semua, sesuai apa yang diajarkan orangtuaku, walaupun aku menemukan banyak kejanggalan. Aku tinggal bersama keluarga ibuku, aku sadar ketiga kakak ku, nenek ku, kakek ku bahkan saudara-saudara dari ibuku berbeda dengan aku, ayahku dan ibuku. Sepertinya hanya kami bertiga yang menjadi seorang Christiani. Mereka semua muslim, tapi aku tetap tidak mengerti sepenuhnya, aku hanya mengikuti alur kehidupanku seperti biasa. Hingga saat duduk di sekolah dasar, semua berubah. Singkatnya, aku tahu ibuku kini seorang muslim, sama seperti keluarga-keluargaku yang lain. Aku hanya anak kecil yang belum mengerti apa-apa. Aku hanya mengikuti apa yang orang sekitarku lakukan. Maaf, aku tidak bisa menceritakan semua secara lengkap walau di otak dan benakku begitu banyak kenyataan yang ingin kuungkapkan. Intinya, semua keadaan berubah, berubah dan berubah. Akhirnya aku menjadi seorang anak hasil "broken home", tak pernah tahu apa sebab yang jelas, lagi lagi aku hanya mengikuti takdir hidupku.

Kini aku duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), dan aku mulai memiliki rasa suka dengan lawan jenisku. Ya, dan aku menemukan seseorang yang benar-benar sangat berarti bagiku. Aku sangat menyayanginya, mencintainya dan selalu ingin bersamanya. Tapi, :( selalu datang satu hal yang terkadang membuatku harus membuang jauh-jauh khayalan indahku bersamanya. Ya, kami berbeda, aku dan dia berbeda, kini hal yang pernah dialami ayah ibuku terjadi pada diriku sendiri. Kini aku seorang Muslim, dan dia seorang Hindu :') Aku tak pernah menyangka akan menjadi kekasihnya, tapi yang aku tahu saat ini aku benar-benar membutuhkannya. Di tengah kerasnya kehidupan, dia bisa membuatku merasakan kehidupan yang lembut di hari-hariku, di tengah kecemasan yang melanda diriku, dia bisa menenangkanku, di tengah kesepian dan kesendirianku, dia bisa meramaikan duniaku, di tengah-tengah rasa kehausan kasih sayang, dia bisa membanjiri diriku dengan kasih sayang utuh dan tulus. Dia bisa melakukan itu semua. Tapi, aku bimbang, aku tahu dia dan aku berbeda dan aku sadar keluargaku melarangku berhubungan dengannya. Aku sudah sangat merasa nyaman disisinya, bahkan aku tak pernah ada niat untuk meninggalkannya untuk yang lain, aku tak pernah bermimpi lepas dari pelukannya. Tak pernah sedetikpun. Aku ingin bahagia bersamanya, walaupun sesungguhnya masih teramat jauh untuk berbicara ke sana. Aku bingung, aku hidup di tengah-tengah perbedaan, berbeda dengan ayahku sendiri, dan kini dengan seseorang yang kukasihi. Ya Tuhan, aku hanya bisa berdoa, sekiranya aku masih diberikan kesempatan untuk berbahagia dengan mereka yang jelas berbeda denganku. :)

Untuk kedua orang yang paling kukasihi namun berbeda dengan diriku, aku akan selalu menyayangi kalian, kalian akan ada di dalam hatiku selamanya :)

No comments:

Post a Comment

Sunday, 20 March 2011

Beda

Menurutku, ini masalah yang cukup rumit dan melelahkan, tapi entah bagaimana dengan kalian.

Namaku Celline, umurku sekarang 16 tahun, singkat saja aku terlahir dari kedua orangtua yang... berbeda agama. Aku tak pernah tahu dan tak pernah ingin tahu bagaimana hal itu dapat terjadi, sampai aku terlahir ke dunia ini. Ayahku seorang Christiani dan ibuku seorang Muslim. Tapi aku baru mengerti tentang perbedaan itu ketika aku sudah duduk di sekolah dasar, sebab sedari kecil aku diajarkan menganut agama kristen, sejak di taman kanak-kanak aku disekolahkan di sekolah Kristen, saat usia sekolah dasar pun aku sekolah di sekolah katolik. Aku mengikuti itu semua, sesuai apa yang diajarkan orangtuaku, walaupun aku menemukan banyak kejanggalan. Aku tinggal bersama keluarga ibuku, aku sadar ketiga kakak ku, nenek ku, kakek ku bahkan saudara-saudara dari ibuku berbeda dengan aku, ayahku dan ibuku. Sepertinya hanya kami bertiga yang menjadi seorang Christiani. Mereka semua muslim, tapi aku tetap tidak mengerti sepenuhnya, aku hanya mengikuti alur kehidupanku seperti biasa. Hingga saat duduk di sekolah dasar, semua berubah. Singkatnya, aku tahu ibuku kini seorang muslim, sama seperti keluarga-keluargaku yang lain. Aku hanya anak kecil yang belum mengerti apa-apa. Aku hanya mengikuti apa yang orang sekitarku lakukan. Maaf, aku tidak bisa menceritakan semua secara lengkap walau di otak dan benakku begitu banyak kenyataan yang ingin kuungkapkan. Intinya, semua keadaan berubah, berubah dan berubah. Akhirnya aku menjadi seorang anak hasil "broken home", tak pernah tahu apa sebab yang jelas, lagi lagi aku hanya mengikuti takdir hidupku.

Kini aku duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), dan aku mulai memiliki rasa suka dengan lawan jenisku. Ya, dan aku menemukan seseorang yang benar-benar sangat berarti bagiku. Aku sangat menyayanginya, mencintainya dan selalu ingin bersamanya. Tapi, :( selalu datang satu hal yang terkadang membuatku harus membuang jauh-jauh khayalan indahku bersamanya. Ya, kami berbeda, aku dan dia berbeda, kini hal yang pernah dialami ayah ibuku terjadi pada diriku sendiri. Kini aku seorang Muslim, dan dia seorang Hindu :') Aku tak pernah menyangka akan menjadi kekasihnya, tapi yang aku tahu saat ini aku benar-benar membutuhkannya. Di tengah kerasnya kehidupan, dia bisa membuatku merasakan kehidupan yang lembut di hari-hariku, di tengah kecemasan yang melanda diriku, dia bisa menenangkanku, di tengah kesepian dan kesendirianku, dia bisa meramaikan duniaku, di tengah-tengah rasa kehausan kasih sayang, dia bisa membanjiri diriku dengan kasih sayang utuh dan tulus. Dia bisa melakukan itu semua. Tapi, aku bimbang, aku tahu dia dan aku berbeda dan aku sadar keluargaku melarangku berhubungan dengannya. Aku sudah sangat merasa nyaman disisinya, bahkan aku tak pernah ada niat untuk meninggalkannya untuk yang lain, aku tak pernah bermimpi lepas dari pelukannya. Tak pernah sedetikpun. Aku ingin bahagia bersamanya, walaupun sesungguhnya masih teramat jauh untuk berbicara ke sana. Aku bingung, aku hidup di tengah-tengah perbedaan, berbeda dengan ayahku sendiri, dan kini dengan seseorang yang kukasihi. Ya Tuhan, aku hanya bisa berdoa, sekiranya aku masih diberikan kesempatan untuk berbahagia dengan mereka yang jelas berbeda denganku. :)

Untuk kedua orang yang paling kukasihi namun berbeda dengan diriku, aku akan selalu menyayangi kalian, kalian akan ada di dalam hatiku selamanya :)

No comments:

Post a Comment