Sepi. Sendiri. Kosong. Kerinduan.
Seseorang berkata "Aku benci kesepian", yang lain menambahi "Aku benci kesendirian", suara lain berkata "Aku benci kekosongan", sesuatu yang berbeda terucap "Aku suka kerinduan".
"Bagaimana bisa kau menyukai sesuatu bernama kerinduan?", "Bukankah itu menyiksa?", "Bukankah itu hanya akan membuka lembar lama?", "Tapi itu indah", "Bagaimana mungkin sesuatu yang menyiksa kau katakan indah?", "Dengan kerinduan, kau bisa berangan-angan tentang masa lalumu itu yang telah membawa kehidupanmu sampai detik ini", "Kerinduan akan masa lalu? Benci aku mendengarnya", "Tapi aku suka merindu", "Merindu dipenuhi khayalan", "Walaupun tak selalu indah yang kukhayalkan", "Oke. Aku suka kerinduan", "Kau hanya mencoba untuk menyukainya, kawan..", "Lalu, bagaimana aku bisa merindu?", "Semua itu bisa dibuat", "Semudah itu?", "Tinggalkan hatimu sendiri, tinggalkan dirimu berdua dengan bayanganmu", "Kesendirian? Haruskah dengan itu?", "Namun itu yang kuyakini", "Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya?", "Kau bisa memejamkan matamu, rasakan setiap udara yang membelai kulitmu", "Kesepian", "Aku tau kau merasakan itu", "Tujuanmu?", "Membawamu ke masa lalu", "Ya, masa laluku yang selalu kurindukan", "Anggap saja kau masuk lagi ke dunia itu", "Membawa kerinduan yang tak mungkin tersampaikan?", "Setidaknya semua akan terasa lebih tenang", "Lega?", "Itu yang kuharapkan", "Rindu tak membawa beban?", "Melepas beban", "Jika ada tetesan membasahi pipi?", "Sebuah bentuk kelegaan", "Berbesar hati", "Berlapang dada", "Membiarkan mereka tetap berlalu", "Mengihklaskan apa yang terlewatkan", "Kerinduan tak membuatmu tersiksa", "Memotivasi", "Lakukan yang terbaik untuk kedepannya", "Suatu saat akan kubuat sesuatu", "Yang akan jauh lebih indah untuk kau rindukan"
No comments:
Post a Comment