Maafkan aku yang telah lancang menyukaimu. Walau aku sadar, aku disini hanya hadir sebagai bayangan. Aku mencoba menggenggammu, padahal aku tau.. kau masih digenggam olehnya. Apa aku terlihat bodoh dengan semua ini? Apa aku terlihat lemah dengan semua ini? Menghadirkan sesuatu yang hanya akan tertiup angin. Membuat sebuah bayangan yang walau dibuat secerah apapun akan tetap menjadi bayangan. Aku mengusiknya. Mengusik sesuatu yang terlihat indah dari luar. Kata si penghuni, keindahan itu hanya tipuan. Tak ada yang pernah tau bagaimana yang sebenarnya ada di balik semua keindahan itu. Aku percaya. Walau kadang hati kecilku bertanya "Kamu yakin dengan semua itu?". Walau kadang ada suara lain yang menilaiku "bodoh". Aku terus berharap dan menunggu. Menunggu hingga waktu itu datang. Entah waktuku untuk menangis atau tersenyum bahagia. Aku hanya bisa menunggu.
Kadang aku merasa berdosa. Melakukan hal yang aku sendiri belum tentu bisa menerima semua ini. Melakukan hal yang berbahaya. Menyakiti diri sendiri dan orang lain. Namun, aku bisa apa? Semua telah terjadi. Perasaan ini telah masuk ke dalam hatiku. Tidak ingin pergi. Beberapa kali aku mencoba menyerah. Namun, dia terus menolak. Dia terlalu kuat atau aku terlalu lemah? Dia terlalu egois atau aku terlalu penurut? Kadang, aku takut karma itu akan kurasakan. Namun, aku bisa apa? Ketika keadaan yang tak kuinginkan justru membuatku tersenyum. Ketika keadaan yang kutakutkan justru menawarkan kebahagiaan lebih untuk hari-hariku.
Bagaimana mungkin aku mundur dan lari dari keadaan ini sementara dia terus berusaha dan berjuang untuk melukis pelangi di ujung kegelapan ini.
No comments:
Post a Comment