Mendengarmu bercerita, menatap kedua bola matamu yang berbicara, membuatku menyadari satu hal yang tak pernah kukira sebelumnya. Membuatku tersadar bahwa engkau memang istimewa. Mungkin bukan di mata mereka, mungkin bukan di benak mereka. Aku yang salah? Atau mereka? Ku rasa mereka :'D
Sayang, bersabarlah ketika mereka memandangmu dengan sebelah mata.
Sayang, bersabarlah ketika mereka tak pernah mendengar apa yang kau katakan.
Sayang, bersabarlah ketika mereka lebih memilih orang lain daripadamu.
Ada aku disini. Aku yang akan selalu memandangmu tidak hanya menggunakan kedua bola mataku. Aku bisa memandangmu dengan segala yang kupunya. Memandangmu dengan telinga, mata hati, kepala, dan yang lainnya. Aku bisa menilaimu dengan seluruh indera yang kupunya.
Ada aku disini. Aku yang akan selalu mendengarmu tidak hanya menggunakan kedua telingaku. Aku bisa mendengarmu dengan segala yang kupunya. Mendengarmu dengan mata, mata hati, kepala, dan yang lainnya. Aku bisa menilaimu dengan seluruh indera yang kupunya.
Ada aku disini. Aku yang akan selalu memilihmu tidak dengan menunjukmu menggunakan jari-jariku. Aku memilihmu, dengan hati.
Aku tetap memandangmu istimewa. Sejak awal aku melihatmu. Sejak awal aku mendengar suaramu. Sejak awal ketika kedua bola mata kita saling memandang penuh arti. Sejak awal aku selalu memandangmu hebat. Aku tak peduli bagaimana mereka menentukan sikap menghadapimu.
Aku ingin kau tau, aku selalu disini untukmu. Mungkin aku hanya sendiri, dan mereka banyak. Tapi, percayalah seorang diriku disini memiliki rasa yang jauh lebih besar dari mereka yang mungkin tak bisa dihitung dengan sekali melebarkan jari. Seorang diriku disini mencintaimu lebih dari yang mereka punya.
Sayang, yakinlah semua akan indah pada waktunya. Dan, lihat saja... someday, aku akan membuktikan pada mereka bahwa mereka salah pernah memperlakukanmu seperti ini.
Someday, mereka akan menyesal pernah merendahkan apa yang ada pada dirimu. I Love You.
No comments:
Post a Comment