SpongeBob SquarePants

Wednesday, 6 March 2013

Inginkan Lagi

Kupejamkan mata ini, menarik napas dalam-dalam lalu menghelanya bersamaan dengan seluruh pemikiran ini. Pemikiran yang berat namun tak ingin kusebut beban. Aku tak ingin merasa terbebani dengan seluruh keadaan ini. Walau pemikiran ini menyita banyak waktuku di kehidupanku saat ini. Merindukan dia, dia dan dia. Mereka. Mereka yang dengan berat hati harus aku tinggalkan. Demi cita-cita? Mungkin. Atau... demi ambisi? Ambisi yang hanya bayang-bayang? Sebuah ambisi semu. Atau penuh kebohongan? Tidak. Aku tak ingin menjadikan semua ini sebagai suatu kebohongan. Inilah yang kuinginkan sejak awal. Aku tak ingin menyerah hanya karena perasaan ini datang. Gundah gulana. Kebimbangan sesaat. Kerinduan yang menerjang. Haruskah aku mengalah dengan semua ini?

Kupejamkan kembali kedua mata ini. Sebuah bayangan nyata melintas di benakku. Terlukis indah di balik pejaman kedua mataku. Sebuah kota dimana aku lahir dan tumbuh besar. Sebuah kota yang menjadi saksi bisu perjalanan hidupku yang tak semudah yang mereka kira. Sebuah kota yang menyimpan semua keadaan yang pernah kulalui. Suka duka yang kulewati disana, bersama mereka semua. Mereka semua yang kini kurindukan. Mereka semua yang ingin ku hampiri sekarang juga. Tuhan, aku merindukannya. Merindukan semua itu. Semakin dalam kerinduan ini, semakin menyiksa. Aku memang tak sendiri disini, aku sadar itu. Namun, tetap saja kehadiran merekalah yang kuinginkan saat ini. Kehangatan di tempat itu, kasih sayang yang terurai, panggilan cinta yang menyenangkan. Aku inginkan lagi. Inginkan lagi menemuinya. Menemui semua yang ada disana. Aku inginkan lagi, inginkan lagi merasakan kehangatan yang ada disana. Aku innginkan lagi. Inginkan lagi berada di sana.

No comments:

Post a Comment

Wednesday, 6 March 2013

Inginkan Lagi

Kupejamkan mata ini, menarik napas dalam-dalam lalu menghelanya bersamaan dengan seluruh pemikiran ini. Pemikiran yang berat namun tak ingin kusebut beban. Aku tak ingin merasa terbebani dengan seluruh keadaan ini. Walau pemikiran ini menyita banyak waktuku di kehidupanku saat ini. Merindukan dia, dia dan dia. Mereka. Mereka yang dengan berat hati harus aku tinggalkan. Demi cita-cita? Mungkin. Atau... demi ambisi? Ambisi yang hanya bayang-bayang? Sebuah ambisi semu. Atau penuh kebohongan? Tidak. Aku tak ingin menjadikan semua ini sebagai suatu kebohongan. Inilah yang kuinginkan sejak awal. Aku tak ingin menyerah hanya karena perasaan ini datang. Gundah gulana. Kebimbangan sesaat. Kerinduan yang menerjang. Haruskah aku mengalah dengan semua ini?

Kupejamkan kembali kedua mata ini. Sebuah bayangan nyata melintas di benakku. Terlukis indah di balik pejaman kedua mataku. Sebuah kota dimana aku lahir dan tumbuh besar. Sebuah kota yang menjadi saksi bisu perjalanan hidupku yang tak semudah yang mereka kira. Sebuah kota yang menyimpan semua keadaan yang pernah kulalui. Suka duka yang kulewati disana, bersama mereka semua. Mereka semua yang kini kurindukan. Mereka semua yang ingin ku hampiri sekarang juga. Tuhan, aku merindukannya. Merindukan semua itu. Semakin dalam kerinduan ini, semakin menyiksa. Aku memang tak sendiri disini, aku sadar itu. Namun, tetap saja kehadiran merekalah yang kuinginkan saat ini. Kehangatan di tempat itu, kasih sayang yang terurai, panggilan cinta yang menyenangkan. Aku inginkan lagi. Inginkan lagi menemuinya. Menemui semua yang ada disana. Aku inginkan lagi, inginkan lagi merasakan kehangatan yang ada disana. Aku innginkan lagi. Inginkan lagi berada di sana.

No comments:

Post a Comment